Liputan6.com, Moskow - Salah satu lukisan paling terkenal asal Rusia, di mana menggambarkan sosok tsar Ivan the Terrible menggendong putranya yang sekarat, dikabarkan rusak parah setelah seorang pria menyerangnya dengan tiang logam.
Lukisan kanvas berjudul "Ivan the Terrible and His Son Ivan on November 16, 1581" diselesaikan oleh pelukis realis terkemuka Rusia, Ilya Repin, pada 1885 silam.
Dikutip dari The Guardian pada Minggu (27/5/2018), lukisan tersebut menggambarkan kesedihan tsar dalam meratapi kepergian putranya, yang tewas dalam salah satu serangan nasionalis paling bersejarah di Rusia.
Advertisement
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia, tersangka perusakan yang tidak disebutkan namanya, mengaku berniat menikmati lukisan tersebut, sebelum kemudian hilang kendali setelah menenggak vodka.
Baca Juga
Galeri Tretyakov di pusat kota Moskow, di mana karya seni itu ditampilkan, menyebut seorang pria menyerang lukisan kanvas tepat sebelum waktu penutupan pada Jumat malam, 25 Mei 2018.
Dikatakan bahwa entah bagaimana caranya, tersangka berhasil melewati sekelompok staf galeri, dan mengambil salah satu tiang logam yang digunakan sebagai pembatas jarak pandang, untuk kemudian dipukulkan berkali-kali ke kaca pelindung lukisan.
"Sebagai akibatnya, kaca pelindung yang berukuran tebal itu hancur berkeping-keping," sebut pernyataan pihak galeri.
"Kerusakan serius terjadi pada karya seni tersebut, di mana tampak robekan besar karena ditusuk di tiga titik di bagian tengah lukisan yang menggambarkan sosok tsarevich (putra tsar)."
Bingkai lukisan tersebut juga dilaporkan rusak cukup parah. Namun beruntung, visual yang paling berharga, yakni penggambaran wajah dan tangan Tsar serta putranya, tidak rusak.
Simak video pilihan berikut:
Tidak Sengaja Menyerang
Sementara itu, tersangka penyerangan lukisan tersebut telah ditahan, dan menghadapi tuduhan merusak artefak budaya.
Menurut otoritas setempat, tersangka diketahui merupakan seorang pria berusia 37 tahun asal kota Voronezh, yang berjarak sekitar 460 kilometer dari Moskow.
"Saya datang untuk melihat lukisan itu," kata tersangka kepada polisi. "Saya ingin pergi, tetapi kemudian turun ke kafetaria (galeri) dan minum 100 gram vodka. Saya jarang minum vodka, sehingga dibuat kewalahan olehnya."
Di sisi lain, beberapa media Rusia melaporkan bahwa alasan tersangka menyerang lukisan tersebut, karena berpikir penggambarannya tentang sejarah Rusia tidak akurat.
Sebelumnya, pihak nasionalis Rusia telah beberapa kali mengaku keberatan dengan lukisan tersebut, karena dianggap menyalahi sejarah yang sesungguhnya.
Mereka telah beberapa kali mendesak Galeri Tretyakov untuk menurunkan lukisan tersebut, namun selalu ditolak.
Lukisan tersebut juga pernah diserang pada 1913 oleh seseorang yang disebut "sakit jiwa" dengan cara menebasnya menggunakan pisau sebanyak tiga kali.
Sang pencipta lukisan, Ilya Repin, masih hidup kala itu, dan langsung melakukan perbaikan secara pribadi.
Advertisement