Heboh, Bangkai Paus Raksasa Ditemukan di Tengah Hutan Amazon

Sebuah keberadaan paus yang di luar akal, jauhnya paus dari habitat aslinya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 04 Mar 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 09:00 WIB
Paus Terdampar di Tengah Hutan Amazon
(Foto : Paus/Miror.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta Menemukan seekor hewan laut yang mati di pinggir pantai adalah suatu hal yang wajar terjadi, di mana hewan-hewan ini dapat terseret kuatnya arus laut yang membawanya kepesisir pantai. Namun bagaimana dengan sebesar paus? Rasanya menemukannya di pinggir pantai saja sudah menakjubkan mengingat tubuh berat nan besarnya.

Dilansir dari Mirror.co.uk, bangkai seekor paus ditemukan di tengah hutan amazon. Mamalia laut ini memiliki berat sebesar seputuh ton ditemukan di tengah hutan Amazon yang cukup jauh dari bibir pantai. Dirlene Silva dari departemen kesehatan menemukan paus karena keberadaan burung pemakan bangkai yang ada.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Bagaimana Bisa Paus Itu Ada Di Tengah Hutan?

Paus Terdampar di Tengah Hutan Amazon
(Foto : Paus/Miror.co.uk)

Mendengar bahwa seekor paus berada di tengah hutan, terdengar mustahil dan menajubkan. Paus sebesar ini diperkirakan bisa berada di tengah hutan karena gelombang besar yang menyapu tempat tinggal paus dan melemparkannya ke tengah hutan Amazon.

Kebenaran bagaimana seekor paus dapat berada di tengah hutan Amazon masih menjadi misteri, belum ditemukan secara pasti penyebab paus itu dapat berada di tengah hutan. Ada juga dugaan bahwa paus itu telah menjadi bangkai selama beberapa tahun dan terbawa oleh ombak besar hingga bisa sampai ke tengah hutan.

Hal ini adalah suatu kejadian yang tidak biasa, tak hanya di dalam hutan. Namun keberadaan paus di pantai utara juga menjadi sebuatu hal yang tidak biasa. Biasanya paus jenis bungkuk ini terlihat dipantai timur dan bermigrasi ke Antartika untuk makan.

Kemungkinan besar paus ini adalah paus yang tersesat atau terpisah dari kawanannya saat bermigrasi antar benua. Hal ini dikarenakan tidak adanya alasan yang menjelaskan mengapa paus itu meninggal.

 

Reporter

Lea Citra Santi Baneza

Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya