Liputan6.com, Jakarta - Sosok Fery Haryanto sebagai pemilik Fendra, mungkin belum terkenal di kalangan para pelaku bisnis fashion online. Namun, bagi kalangan pedagang pasar atau kelas ITC dari daerah, sebagian besar sudah mengenal namanya.
Baca Juga
Advertisement
Kualitas dan rentang harga produk yang ditawarkan Fery Haryanto melalui brand Fendra, yang menawarkan koleksi fashion terjangkau dengan kualitas setara brand ternama mampu menarik minat beli para pedagang.
"Mungkin bisa dibilang nekat, kalau ada seorang pemuda yang baru lulus SMA berani bisnis fashion langsung menjadi produsen. Kenekatannya makin menjadi-jadi saat menjual hasil produksinya di bawah harga pasar, bahkan jauh di bawah harga grosir," kata Fery.
Dari penjualan produk fashion tersebut, tidak heran jika para pedagag mampu mencapai omzet Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan.
Mulai Bisnis Sejak SMA
Fery mengaku mulai membangun bisnisnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Berawal dari membeli barang di Tanah Abang, ia kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
"Dari pengamatannya pada semua lingkungan di Tanah Abang, mulai dari kerapihan melipat baju, display produk, pelayanan pada konsumen dan harga yang bersaing, akhirnya saya memulai semuanya di momen terbaik dari bisnis fashion di Indonesia, yaitu saat lebaran. Dari yang sebelumnya white label menjadi memiliki brand dengan nama Fendra," lanjut Fery.
Tidak tanggung-tanggung, Fendra mempekerjakan dua orang designer fashion untuk membantu menciptakan tren di fashion kekinian. Melihat peluang yang semakin besar, di dunia fashion, kini Fery merambah ke dunia digital marketing dan mulai meninggalkan Tanah Abang.
Advertisement
Ajak Berbisnis Fashion
Fery ingin mengajak siapapun bisa merasakan kesuksesan dalam berdagang pakaian, maka ia memberikan kesempatan emas dengan memberikan harga murah dan jumlah yang sedikit untuk bisa menjadi agen Fendra yang menjadi merk dagangnya.
“Bukan sekedar ingin mengembangkan usaha, namun saya ingin mengajak siapapun untuk berbisnis fashion,” ucap Fery.
Ia menambahkan, hanya dengan membeli empat potong celana sudah bisa menjadi agen dan menjualnya dengan harga hingga Rp 150.000.