Jangan Abai, Virus Corona Tanpa Gejala Dapat Merusak Jantung Anda dengan Cara Ini

Ternyata bahkan infeksi virus Corona tanpa gejala pun dapat merusak jantung Anda dengan cara ini

oleh Sulung Lahitani diperbarui 02 Sep 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 19:01 WIB
Penyakit Kardiovaskuler
Ilustrasi Penyakit Jantung Koroner Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona memiliki kemampuan untuk memengaruhi berbagai orang dalam berbagai cara. Sering diasumsikan bahwa mereka yang memiliki kasus virus yang parah akan menghadapi dampak terburuk. Tapi apa benar demikian?

Faktanya, seorang dokter tengah menyoroti komplikasi parah yang bahkan dapat ditimbulkan oleh kasus virus Corona yang ringan sekalipun. Dia mengatakan bahwa bahkan tanpa gejala pun, virus tersebut dapat merusak jantung Anda lewat miokarditis.

"Selama beberapa minggu terakhir, bukti telah memperkuat bahwa kerusakan jantung dapat terjadi bahkan di antara orang yang tak pernah menunjukkan gejala infeksi virus Corona," ujar Carolyn Barber, MD, seorang veteran dokter darurat menulis untuk Scientific American.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Covid-19 menyebabkan radang otot jantung

Ini Dia Penyebab Penyakit Jantung di usia Muda
Ilustrasi penyakit jantung. (via: hariansehat.com)

Barber mengatakan kerusakan jantung Covid terpusat di sekitar miokarditis. Ini merupakan penyakit yang menyebabkan radang otot jantung. Penyakit ini bisa muncul sebagai akibat virus yang menyerang jantung atau akibat peradangan yang dipicu oleh respons imun tubuh.

"Ini adalah diagnosis yang sangat rumit. Pasien dengan miokarditis sering mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, demam, dan kelelahan. Sementara beberapa tak memiliki gejala sama sekali," jelas Barber seperti dilansir dari Bestlifeonline.

 


Memengaruhi segala usia

Ini Dia Penyebab Penyakit Jantung di usia Muda
Ilustrasi penyakit jantung. (via: seranganjantung.org)

Tampaknya, tak peduli seberapa parah kasusnya, miokarditis ini memengaruhi pasien Covid dari segala usia. Sebuah studi Agustus dari The Lancet menunjukkan hasil otopsi pada anak berusia 11 tahun yang meninggal karena miokarditis dan gagal jantung.

Dalam otopsi, mereka menemukan partikel virus Corona di jaringan jantungnya. Ini diakui oleh Ossama Samuel, MD, kepala asosiasi kardiologi di Mount Sinai Beth Israel di New York.

Ossama mengatakan kepada Barber bahwa ada sekelompok orang dewasa muda yang mengalami miokarditis. Beberapa dari mereka mendapatkannya bahkan sebulan atau lebih setelah mereka pulih dari Covid-19.

 


Studi lainnya

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Sebuah studi pada bulan Juli di Spanyol yang dilakukan oleh para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Salamanca dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, mengamati 139 tenaga medis yang terinfeksi virus Corona dan kemudian pulih. Tapi meski sudah sembuh, ditemukan bahwa sekitar 10 minggu setelah gejala awal, sekitar 40 persen dari mereka didiagnosis dengan miokarditis atau mioperikarditis.

Laporan lain memperkirakan bahwa sebanyak 7 persen kematian akibat Covid sebenarnya mungkin disebabkan oleh miokarditis yang disebabkan virus. Barber mengatakan bahwa setiap keterlibatan jantung "berminggu-minggu hingga berbulan-bulan" setelah didiagnosis dengan virus Corona adalah mengkhawatirkan.

 


Covid meningkatkan risiko gagal jantung

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Sayangnya, penelitian menunjukkan lebih banyak bukti tentang hal itu. Faktanya, sebuah penelitian di Jerman yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology menemukan bahwa 78 persen pasien Covid yang pulih, sebagian besar hanya memiliki gejala ringan, menunjukkan keterlibatan jantung lebih dari dua bulan setelah didiagnosis.

"Pendapat pribadi saya adalah bahwa Covid akan meningkatkan kejadian gagal jantung selama beberapa dekade mendatang," pungkas Elika Nagel, peneliti utama untuk studi di Jerman tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya