Alasan Mengapa Masa Kecil Bisa Mempengaruhi Kehidupan Cinta Saat Dewasa

Kenangan yang baik semasa kecil bisa memberikan dampak positif bagi kehidupan cinta di masa depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi anak, teman masa kecil, anak bermain
Ilustrasi anak, teman masa kecil, anak bermain. (Photo by Monstera from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman dan pelajaran yang kita dapat semasa kecil bisa mempengaruhi seseorang dalam proses pendewasaan. Kenangan yang indah bisa membuat kita menjadi seseorang yang memiliki aura positif. 

Sementara itu, bagi mereka yang masa kecilnya penuh luka juga bisa mempengaruhi cara pandang mereka dalam memandang kehidupan di masa depan.

Selain itu, masa kecil juga bisa berpengaruh pada kehidupan percintaan. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi, seperti melansir dari Times of India, Senin (25/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memengaruhi mereka dalam memilih pasangan

menikah pasangan cinta
ilustrasi pernikahan bahagia/Photo by Trung Nguyen from Pexels

Saat bertumbuh dewasa, seorang anak akan melihat dan mencontoh orang tua mereka dan orang dewasa lainnya yang ada di sekitar mereka. Secara tidak sadar, hal tersebut memiliki dampak bagi anak dalam memilih pasangan di masa depannya.

Ketika proses pertumbuhan seorang anak dipenuhi dengan masa sulit seperti banyaknya kritikan, emosional, pertengkaran di dalam rumah, kekerasan fisik, atau bahkan hilangnya sosok orang tua, anak tersebut cenderung menjadi individu yang mudah cemas (anxious),  merasa tidak aman (insecure), kemudian merasa sulit dalam memilih pasangan yang sesuai. 


Memengaruhi emosional anak

3 Tips Mengendalikan Emosi saat Anak Rewel di Tengah Pandemi dari Psikolog
Begini cara mengendalikan emosi saat menghadapi anak rewel di masa pandemi dari psikolog Analisa Widyaningrum. (FOTO: Pexels/gustavofring).

Bagaimana Anda mengatasi perbedaan pendapat, ketidaksepakatan dan berbagai konflik lainnya? Sebagian orang ada yang diam dan menahannya, di sisi lain ada juga yang mengeluarkan emosinya. 

Selama proses pertumbuhan, perlakukan orang tua akan menjadi contoh bagi anaknya. Ketika orang tua atau orang dewasa di sekitar anak kecil tersebut sering melontarkan kata-kata kasar dan anak kecil itu mendengarnya, mereka akan mengikuti perkataan tersebut. 

Anak kecil akan mengulangi pada yang dilakukan orang orang tuanya, baik dalam hal-hal sehat dan positif maupun hal-hal negatif. Bagi para orang tua, sebaiknya perhatikan bahasa yang Anda gunakan. 

Jika seorang anak dibesarkan dengan penuh cinta, keluarga yang hangat dan harmonis, serta kasih sayang yang cukup dari kedua orang tua, maka akan membawa dampak positif bagi emosional anak.

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya