Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Brasil harus menjalani operasi darurat setelah dilaporkan memasukkan dumbbell ke anusnya selama upaya yang keliru untuk memuaskan dirinya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan kasus dari International Journal of Surgery, dia datang ke rumah sakit di Manaus dengan keluhan sakit perut, mual dan tidak bisa buang air besar. Setelah pemeriksaan daerah duburnya tidak menemukan tanda-tanda apa yang mungkin menyebabkan gejalanya, dokter memerintahkan untuk meronsen perutnya.
Petugas medis - yang mengatakan bahwa kasus yang tidak biasa ini adalah 'sifat seksual' - mengatakan pria itu 'tidak kooperatif' selama pemeriksaan fisik.
Hasil X-ray menunjukkan sebuah dumbbell, yang panjangnya hampir 20cm, bersarang di tempat usus besar bertemu dengan rektum. Petugas medis terpaksa membius pria itu dalam upaya ekstraksi mereka yang melibatkan pinset bedah, tetapi tidak dapat melepaskan halter.
Tidak ada pilihan lain, tim memilih 'ekstraksi manual', yang melibatkan ahli bedah yang memakai lengan mereka.
Operasi berhasil dan dia dipulangkan setelah tiga hari tanpa komplikasi.
Studi kasus melaporkan bahwa “benda yang tertinggal di dubur” umumnya menyerang pria berusia antara 20 dan 40 tahun.
Dan sementara kondisinya masih sangat jarang, ada peningkatan kasus orang pencari sensasi yang memasukkan benda asing ke dalam anus. Demikian menurut laporan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Baterai hingga Garpu, 52 Benda Asing Ditemukan dalam Perut Pria Asal Jember
Sekelompok dokter yang mengoperasi pria asal Jember, terkejut menemukan total 52 benda asing di dalam tubuh pria tersebut. Dokter yang berjumlah 8 orang itu melakukan operasi setelah mendapat keluhan dari Hendro yang merasakan sakit perut ekstrem.
Saudara Hendro, Haryanto, kemudian membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Setelah melakukan X-ray, dokter memutuskan untuk mengoperasi Hendro karena melihat benda-benda aneh di dalam perutnya. Sebuah video menunjukkan bagaimana proses operasi tersebut, namun terdapat kekeliruan dalam menyebutkan usia Hendro.
Setelah operasi, ditemukan 18 kotek api, 3 sendok sepanjang 15 cm, 2 baterai, 2 stik es krim, uang kertas Rp 20 ribu, dan masih banyak lagi. Dr. Subandi dan Dr. Samsul Huda yang melakukan operasi tersebut juga menemukan jarum suntik tanpa jarum, 5 buah paku payung, 2 kantong plastik, garpu kecil, 5 koin Rp 200, dan satu koin Rp 500.
"Operasi berlangsung sekitar 3 jam: dimulai pukul 11 pagi dan berakhir pukul 14 WIB. Kami terpaksa menggunakan ronsen sebagai panduan (selama operasi)," ujar salah satu dokter seperti dilansir dari World of Buzz.
Advertisement
Alami gangguan mental
Para dokter menyatakan keprihatinan mereka tentang operasi itu karena banyaknya benda logam kecil yang tersebar di seluruh perut Hendro. Tak hanya memakai tangan untuk mencari benda yang kecil, para dokter bahkan harus menggunakan detektor logam.
"Detektor logam kami gunakan untuk mencari benda logam yang lebih kecil karena kami khawatir ada yang tertinggal."
Untungnya, operasi tersebut berjalan lancar dan kini Hendro dalam kondisi stabil.
"Tak ada organ vital di tubuhnya yang rusak atau berdarah karena menelan semua benda tersebut. Itulah hebatnya usus. Kadang-kadang bahkan benda tajam tak dapat melukainya."
Setelahnya, diketahui bahwa Hendro memang memiliki penyakit mental. Pria berusia 30 tahun itu pernah dimasukkan ke rumah sakit jiwa untuk mengobati kondisinya.
"Dia akan menelan segala macam benda keras setelah mendengar instruksi dari suara di kepalanya," pungkas saudaranya.
Terlalu Sering Pakai Cotton Buds, Telinga Wanita Ini Meradang Sampai Bernanah
Baru-baru ini, seorang warga Malaysia bernama Yen Nee menceritakan pengalamannya masuk rumah sakit akibat penggunaan cotton buds yang berlebihan. Dalam postingan Facebooknya, dia mengungkapkan bahwa telinga kanannya terasa sakit dan gatal sejak bulan lalu.
Yang lebih buruk adalah saluran telinganya mulai meradang parah dan menyebabkan dia merasakan sakit yang luar biasa di tenggorokannya, di wajah dan kepalanya.
“Sangat parah hingga terkadang nanah mengalir keluar dan pendengaran saya juga terpengaruh,” jelasnya kepada World of Buzz.
Yen Nee memutuskan untuk mengunjungi Rumah Sakit Amal Kek Lok Si dan dokter menyarankannya untuk menjalani operasi dengan anestesi umum.
“Ada benda keras yang tersangkut di telinga saya. Operasi bisa dilakukan dalam 15 menit tetapi butuh 2 jam.”
Yen Nee kemudian menjelaskan bahwa kondisinya serius karena dia sering membersihkan telinganya dengan cotton buds yang mendorong kotoran terlalu jauh ke dalam saluran telinga.
Advertisement
Larangan membersihkan telinga dengan cotton bud
Ketika terakumulasi, terjadi peradangan pada telinga dan jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan ketulian.
Dokter yang melakukan operasi, Dr Ruth Ng, memiliki pesan ini untuk dibagikan:
“Dr Ruth mengatakan cara terbaik untuk merawat telinga adalah dengan membiarkannya saja dan tidak dengan sengaja membersihkannya, terutama dengan cotton buds,” tambah Yen Nee.
Dia mengakhiri postingannya dengan berterima kasih kepada Dr Ruth dan semua orang yang terlibat.