Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol menjadi salah satu penyakit yang banyak diidap individu. Kolesterol bahkan telah mendapatkan nama buruk karena hubungannya dengan penyakit kardiovaskular.
Namun, beberapa kolesterol sangat penting bagi tubuh. Ini adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah, diperlukan untuk membangun sel-sel sehat. Tapi, kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penyebab utama kolesterol tinggi adalah makan makanan berlebih yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, aktivitas fisik yang minimal dan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan minum-minuman keras.
Advertisement
Meskipun kolesterol tinggi biasanya tidak disertai dengan gejala, hal itu bisa menyebabkan perubahan tertentu pada tubuhmu yang bisa memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Melansir dari Times of India, Jumat (27/5/2022), kolesterol tinggi bisa membahayakan arterimu, yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit arteri perifer (PAD).
Penyakit arteri perifer (PAD) adalah kondisi peredaran darah yang terkait dengan penyempitan arteri, yang menyebabkan penurunan aliran darah ke anggota tubuh.
Jadi, ketika seseorang mengalami penyakit ini, lengan dan biasanya kakinya tidak mendapat aliran darah yang cukup untuk menjalankan fungsingnya.
Hal ini paling sering disebabkan oleh asterosklerosis, suatu kondisi yang terkait dengan penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dalam dan di dinding arterimu, menurut Mayo Clinic.
Oleh karena itu, jika kadar kolesterol Anda terlalu tinggi, itu menumpuk di dinding arterimu, secara bertahap menyebabkan aterosklerosis dan kemudian penyakit arteri perifer (PAD).
Baca Juga
Ā
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.comĀ 0811 9787 670Ā hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tiga area nyeri yang terkait dengan PAD
The American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa gejala paling umum dari penyakit arteri perifer ekstremitas bawah adalah kram otot yang menyakitkan di pinggul, paha, atau betis saat berjalan, menaiki tangga atau berolahraga.
āRasa sakit PAD sering hilang ketika Anda berhenti berolahraga, meskipun ini mungkin memakan waktu beberapa menit. Otot yang bekerja membutuhkan lebih banyak aliran darah. Otot yang beristirahat bisa bertahan dengan lebih sedikit,ā tambah badan kesehatan tersebut.
Selain kram di pinggul, paha dan betis, berikut beberapa gejala umum lainnya yang terkait dengan PAD
- Mati rasa atau kelemahan pada kaki
- Luka di jari kaki, kaki atau tungkai, yang sepertinya tidak sembuh-sembuh
- Perubahan warna kaki
- Rambut rontok
- Gangguan pertumbuhan rambut dan kuku kaki
- Lemah atau tidak ada denyut nadi di tungkai dan kaki
- Pria mungkin mengalami disfungsi ereksi
- Sakit dan kram di lengan
Advertisement
Mencium bau aneh ini bisa jadi tanda kolesterol tinggi
Gejala kolesterol tinggiĀ yang tidak berdampak buruk bisa terlewatkan dan inilah alasan utama mengapa individu tidak bisa mendeteksi tanpa tes darah.
Namun, tanda kadarĀ kolesterolĀ yang tinggi bisa diketahui dengan cara lainnya yakni bila pengidapnya mencium bau aneh yang tidak seharusnya di sekitarnya. Kondisi di mana seseorang menciumi bau aneh ini disebutĀ phantosmia.
Dalam hal ini, seseorang mendeteksiĀ bauĀ yang sebenarnya tidak ada di lingkungan. Bau ini tidak selalu busuk, kadang-kadang mereka juga tidak berbauĀ aneh.
āPhantosmiaĀ adalah disfungsi penciuman kualifikasi di mana individu yang terkena merasakan bau tanpa adanya stimulus eksternal. Sensasinya biasanya tidak menyenangkan dan digambarkan dengan istilah seperti ābusukā atau ābahan kimiaā,ā kata sebuah penelitian, seperti melansir dariĀ Times of India.
Sebuah studi penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Laryngoscope telah menetapkan hubungan antara strok, angina, gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi yang dikelola dengan baik danĀ kolesterol tinggiĀ yang dikelola dengan baik denganĀ phantosmia.Ā
Ā
Phantosmia banyak dialami wanita muda
Studi ini didasarkan pada dataĀ cross-sectionalĀ yang diperoleh sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2011 hingga 2014, yang menghasilkan sampel perwakilan nasional dari 7.417 orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
PhantosmiaĀ didefinisikan sebagai bau yang tidak menyenangkan, buruk, atau terbakar ketika tidak ada. Peserta melaporkan kondisi pembuluh darah termasuk riwayat strok.
"Kolesterol total dan haemoglobin terglikasi diukur. Tekanan darah tinggi dipastikan selama pemeriksaan,ā kata studi tersebut.
Studi pada orang dewasa AS menemukan bahwa strok dikaitkan dengan kemungkinan 76% lebih besar dariphantosmia. Sementara gagal jantung kongestif dan angina dikaitkan dengan tiga kali dan 2,8 kali kemungkinanĀ phantosmiaĀ di antara orang dewasa 40 hingga 59 tahun dan 60 tahun dan lebih tua.
Ini juga mengungkapkan bahwa orang dewasa dengan kolesterol tinggi yang didiagnosis, tapi terkontrol, melaporkanĀ phantosmiaĀ lebih sering daripada mereka yang tidak memiliki kolesterol tinggi.
Studi lain yang diterbitkan dalam JAMA Otolaryngol Head Neck Surg, menemukan bahwa halusinasi penciuman lebih banyak terjadi pada wanita muda daripada pria dan wanita yang lebih tua.
Prevalensi gejala ini di antara pria ditemukan lebih rendah daripada wanita. Ini menetapkan bahwa penurunan terkait usia dalam prevalensiĀ phantosmiaĀ diamati pada wanita tapi tidak pada pria.
Advertisement