Studi: Aktivitas Ini Dapat Memperburuk Gejala Long Covid

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh universitas terkemuka di Inggris melibatkan 500 pasien Long Covid, di mana 75 persennya melaporkan bahwa olahraga memperburuk gejala mereka.

oleh Camelia diperbarui 15 Agu 2022, 14:14 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 14:14 WIB
Long COVID-19 (Foto: Unsplash)
Long COVID-19 (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Covid-19 dapat berkisar dari infeksi ringan, sedang hingga berat. Beberapa orang juga tidak menunjukkan gejala, namun tetap menular. Tetapi sementara kebanyakan orang bernapas lega begitu mereka dites negatif untuk virus, para ahli mengatakan pertempuran hanya setengah dimenangkan.

Long Covid adalah suatu kondisi, di mana beberapa orang terus mengalami masalah kesehatan lama setelah mengidap Covid-19. Gejala dapat bertahan selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan.

Meski begitu, hasil tes negatif bukan berarti Anda bisa langsung kembali beraktivitas sehari-hari. Faktanya, penelitian juga menyoroti kerusakan yang dapat terjadi pada tubuh Anda. Sebuah studi baru meneliti hal yang sama dan menemukan satu aktivitas yang dapat memperburuk gejala Long Covid secara signifikan.

Dilansir dari Times of India, Minggu (14/8/2022), sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh universitas terkemuka di Inggris melibatkan 500 pasien Long Covid, di mana 75 persennya melaporkan bahwa olahraga memperburuk gejala mereka.

Dokter Manaj Sivan, seorang profesor medis di The University of Leeds dan rekan penulis studi tersebut mengatakan bahwa Long Covid memiliki hubungan yang aneh dengan olahraga dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Risiko jika berolahraga terlalu berat

Ilustrasi wanita lebih rentan alami gejala long COViD-19
Ilustrasi wanita lebih rentan alami gejala long COViD-19. Photo by Anna Shvets from Pexels

Tercatat bahwa sementara banyak kondisi kronis seperti penyakit jantung, asma, dan diabetes dikatakan sembuh dengan bantuan olahraga, hal sebaliknya terjadi pada Covid-19. Ini termasuk menimbulkan komplikasi seperti sesak napas yang berlebihan.

Sementara penelitian ini dikatakan terbatas dan tidak meyakinkan, British Medical Journal (BMJ) berbagi bahwa risiko utama yang ditimbulkan oleh olahraga adalah cedera jantung, termasuk miokarditis virus.

Menurut Mayo Clinic, miokarditis adalah peradangan pada otot jantung (miokardium). Peradangan ini dikatakan mengurangi kapasitas jantung untuk memompa darah secara efisien, yang menyebabkan gejala termasuk nyeri dada, sesak napas, dan irama jantung yang cepat atau tidak teratur yang juga dikenal sebagai aritmia.

Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine mencoba mencari tahu mengapa Covid-19 menyebabkan gejala seperti kelelahan dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Boleh kembali berolahraga setelah setidaknya tujuh hari bebas dari gejala

Long Covid
Long Covid-19 adalah kondisi pasien yang sudah pernah terinfeksi virus Covid-19 masih mengeluhkan gejala setelah dinyatakan sembuh.

Para peneliti menemukan bahwa organel sel yang terikat membran, yang disebut mitokondria, tidak berfungsi dengan baik, ketika tubuh mengalami Long Covid. Dalam studi tersebut, sekelompok pasien diminta untuk berolahraga secara intens di atas sepeda, sambil mengenakan masker khusus, dan elektroda untuk memantau pernapasan dan fungsi jantung mereka.

Masalah dengan mitokondria ditemukan di jaringan otot pasien, tetapi para peneliti juga mengatakan bahwa masalah tersebut bisa disebabkan oleh gejala paru-paru dan neurologis.

Menurut studi BMJ, pasien yang pulih dari Covid-19 hanya harus kembali berolahraga setelah setidaknya tujuh hari bebas dari gejala, dan mulai dengan setidaknya dua minggu aktivitas minimal. Menurut Prof. Sivan, perlu ada perencanaan yang matang dan program yang terstruktur agar bisa aktif kembali.

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya