Hari Rabies Sedunia, Ketahui 6 Cara Mencegah Penularan Rabies

Tanggal 28 September diperingati sebagai World Rabies Day atau Hari Rabies Sedunia.

oleh Azizah Savira diperbarui 29 Sep 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 09:04 WIB
Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan
Paramedis menyuntikkan vaksin anti rabies kepada seekor anjing di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Vaksin rabies yang diberikan secara gratis ini untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 28 September diperingati sebagai World Rabies Day atau Hari Rabies Sedunia. Hari tersebut diperingati tiap tahunnya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara-cara pencegahan rabies.

Tanggal 28 September dipilih karena merupakan hari meninggalnya Louis Pasteur, seorang ahli kimia dan mikrobiologi asal Prancis yang mengembangkan vaksin rabies pertama.

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Virus RNA dari keluarga rhabdovirus yang berpindah ke manusia nantinya akan menyerang sistem saraf pusat. Biasanya virus memasuki sistem saraf perifer secara langsung dan kemudian berpindah ke otak.

Ketika virus berada di dalam sistem saraf, otak akan mengalami peradangan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan koma dan kematian. Selain menyerang sistem saraf, virus juga bisa menggandakan diri di dalam jaringan otot. Akibatnya, Anda bisa mengalami kelumpuhan.

Virus rabies terdapat di dalam air liur hewan. Jika air liur hewan yang terinfeksi masuk dan mengenai luka terbuka yang Anda miliki melalui selaput lendir seperti mata atau mulut, Anda berisiko terserang rabies.

Lantas, hewan apa saja yang bisa memiliki virus rabies? Umumnya, semua hewan berdarah panas bisa memiliki virus rabies.

Namun, biasanya virus rabies paling sering ditemukan pada satwa liar seperti rubah, kelelawar, dan anjing serta kucing yang tidak divaksinasi.

Pencegahan Rabies

Vaksin Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan di Jakarta
Dokter hewan menyuntikkan vaksin Neo Rabivet pada seekor kucing saat program Vasinasi Rabies Gratis bagi Hewan Penular Rabies (HPR) di Kantor kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/20222). Program vaksinasi gratis yang diadakan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Selatan ini bertujuan mencegah penyebaran rabies sekaligus memberikan perlindungan kepada manusia dari dampak gigitan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berikut beberapa jenis hewan penyebab rabies:

  • Kucing
  • Sapi
  • Anjing
  • Musang
  • Kambing
  • Kuda
  • Hewan liar
  • Kelelawar
  • Berang-berang
  • Coyote
  • Rubah
  • Monyet
  • Rakun
  • Sigung

Faktor Risiko Rabies

Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko rabies:

  • Bepergian atau tinggal di negara berkembang
  • Bersentuhan dengan hewan liar yang mengidap rabies, ini termasuk kelelawar dalam goa
  • Bekerja sebagai dokter hewan
  • Bekerja di laboratorium dengan virus rabies
  • Memiliki luka terbuka pada kulit
  • Menerima transplantasi organ dari orang yang terinfeksi

Gejala Rabies

Gejala rabies muncul 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan terinfeksi.

Gejala pertama meliputi:

  • Peningkatan suhu tubuh
  • Sakit kepala
  • Merasa tidak enak badan
  • Rasa tidak nyaman di lokasi gigitan.

Gejala lain kemudian muncul dalam beberapa hari kemudian.

Ini meliputi:

  • Kebingungan atau perilaku agresif
  • Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata (halusinasi)
  • Mulut memproduksi banyak air liur
  • Kejang otot
  • Kesulitan menelan dan bernapas.
  • Ketidakmampuan untuk bergerak (lumpuh).

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah rabies:

1. Memvaksin Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing harus divaksin. Hal ini dilakukan agar virus rabies tidak menyerang hewan kesayangan Anda.

Biasanya, semua anjing dan kucing yang berusia lebih dari empat bulan wajib divaksin rabies. Vaksin juga umumnya perlu diulang selama satu tahun sekali atau sesuai anjuran dokter hewan.

2. Menghindari Kontak Dengan Hewan-Hewan Liar

Vaksin Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan di Jakarta
Dokter hewan menyuntikkan vaksin Neo Rabivet pada seekor musang pandan saat program Vasinasi Rabies Gratis bagi Hewan Penular Rabies (HPR) di Kantor kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/20222). Program vaksinasi gratis yang diadakan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Selatan ini bertujuan mencegah penyebaran rabies sekaligus memberikan perlindungan kepada manusia dari dampak gigitan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menghindari kontak dengan hewan-hewan liar, termasuk hewan yang terluka atau yang hewan yang berpotensi mengalami rabies. Apalagi jika Anda memberinya makan langsung dari tangan.

Selain itu, jika hewan menunjukkan perilaku tidak wajar sebaiknya Anda juga menjauhinya karena kemungkinan memiliki virus rabies.

3. Human Rabies Immune Globulin (HRIG) dan Vaksin Rabies

Human rabies immune globulin (HRIG) dan vaksin rabies dapat diberikan sebagai pencegahan setelah terpapar virus rabies. Kombinasi ini diberikan pada hari pertama terjadinya paparan. Selanjutnya, vaksin rabies bisa diberikan lagi pada hari ketiga, ketujuh, dan keempat belas setelah terpapar rabies. Bagi orang-orang yang sudah mendapat vaksinasi rabies sebelumnya, cukup diberikan vaksin rabies saja. 

4. Jangan Memelihara Hewan Liar Sembarangan

Berbagai hewan liar yang sangat rentan membawa virus rabies. Oleh karena itu, jangan asal mengambil dan memeliharanya. Meski hewan terlihat ramah tetapi nalurinya tetaplah liar. Hewan bisa saja menggigit dan mencakar Anda kapan pun dirinya merasa terancam. Jika Anda ingin memeliharanya, sebaiknya periksakan terlebih dahulu pada dokter hewan.

5. Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Berkeliaran di Luar Sendirian

Anjing gembala Shetland
Anjing gembala Shetland, anjing lucu yang setia. (Sumber : I heart dogs).

Meski hewan peliharaan juga berhak menghirup udara bebas, tetapi demi keamanan Anda jangan membiarkannya berkeliaran sendiri di luar rumah. Pasalnya, hewan peliharaan yang dibiarkan berkeliaran sendiri di luar rumah bisa saja berinteraksi dengan hewan lain yang memiliki rabies.

Akibatnya, tanpa sepengetahuan Anda, hewan tertular rabies dan berisiko menularkannya pada Anda. Oleh karena itu, selalu awasi hewan peliharaan Anda demi kesehatannya dan juga Anda sebagai pemilik.

6. Melakukan Vaksinasi Rabies pada Orang-Orang yang Berisiko Tinggi

Melakukan vaksinasi rabies pada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, seperti dokter hewan, petugas laboratorium yang menangani hewan terinfeksi atau berisiko, orang-orang yang akan berlibur ke gunung, orang-orang yang berada atau menetap lebih dari 30 hari di daerah yang banyak ditemukan rabies pada anjing, dan para penjelajah gua kelelawar. Hal tersebut di lakukan akan mencegah penularan rabies.  

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya