Studi: Tidur Jam 10 -11 Malam Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Sebuah penelitian menyoroti bahwa durasi tidur yang cukup penting untuk mencegah penyakit jantung.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 15 Jan 2023, 12:08 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2023, 12:08 WIB
tidur siang
ilustrasi perempuan tidur siang/Photo by Zohre Nemati on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Tidur menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu. Memiliki kualitas tidur yang baik tentu akan membuat seseorang bisa melakukan aktivitas dengan baik.

Kurang tidur menjadi masalah umum, tapi paling diabaikan banyak individu. Padahal ada risiko yang dialami seseorang jika kurang tidur.

Sebuah penelitian menyoroti bahwa durasi tidur yang cukup penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular atau CVD di masyarakat modern.

Melansir dari Times of India, Minggu (15/1/2023), sebuah studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal - Digital Health pada November 2023, menunjukkan adanya hubungan antara waktu mulai tidur dan kejadian penyakit kardiovaskular.

Ini menegaskan bahwa kurang tidur berhubungan dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa.

"Kurang tidur juga meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, detak jantung dan vasokonstriksi serta retensi garam. Faktor-faktor ini terkait dengan hipertensi yang disebabkan oleh overdrive jantung dan volume yang berlebihan," demikian temuannya.

Tidur padahal bermanfaat untuk sistem organ tubuh utama seperti kardiovaskular. Studi kohort menemukan kemungkinan adanya hubungan antara waktu mulai tidur dan risiko pengembangan CVD, khususnya bagi wanita. Lebih dari 55% peserta penelitian adalah wanita.

Studi menemukan risiko 25% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular karena tidur tengah malam

Ilustrasi tidur, mengalami mimpi
Ilustrasi tidur, mengalami mimpi. (Foto oleh Miriam Alonso: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-tempat-tidur-kamar-tidur-pagi-7622521/)

Sebanyak 88.026 individu di Biobank Inggris dipelajari untuk penelitian ini. Para peserta diteliti antara tahun 2006 dan 2010. Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun.

Para peserta menindaklanjuti diagnosis baru penyakit kardiovaskular, yang didefinisikan sebagai serangan jantung, gagal jantung, penyakit jantung iskemik kronis, stroke dan serangan iskemik transien.

Peneliti menemukan bahwa penyakit kardiovaskular adalah yang tertinggi pada mereka yang tidur tengah malam atau setelahnya. Tidur selama waku ini meningkatkan risiko hingga 25%

Kejadian penyakit jantung paling rendah terjadi saat waktu tidur antara pukul 22.00 - 23.00

Para peneliti juga menemukan bahwa kejadian penyakit jantung paling rendah terjadi pada mereka yang tidur antara pukul 22.00 hingga 23.00.

Para peneliti menemukan bahwa saat tidur antara pukul 23.00 hingga tengah malam meningkatkan risiko hingga 12%, hal itu juga meningkatkan risiko sebesar 24% saat waktu tidur sebelum pukul 22.00.

Sebanyak 3.172 peserta telah mengembangkan masalah terkait jantung selama masa studi.

 

Mengapa tidur setelah tengah malam berbahaya bagi kesehatan?

Ilustrasi tidur siang
Ilustrasi tidur siang. (Gambar oleh 영훈 박 dari Pixabay)

Dr. David Plans dari University of Exeter, Inggris, yang juga penulis studi menjelaskan mengapa tidur setelah tengah malam berisiko lebih besar terhadap kesehatan jantung.

"Studi kami menunjukkan bahwa waktu optimal untuk tidur adalah pada titik tertentu dalam siklus 24 jam tubuh dan penyeimbang dapat merugikan kesehatan," kata David.

"Waktu paling berisiko adalah setelah tengah malam, berpotensi karena bisa mengurangi kemungkinan melihat cahaya pagi, yang mengatur ulang tubuh," sambungnya.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya