Suka Makan Pedas? Kenali Manfaat serta Risiko Kesehatannya

Makan pedas memang nikmat. Namun, Anda perlu mengenali manfaat dan risiko kesehatannya jika dikonsumsi secara berlebihan.

oleh Bella Zoditama diperbarui 14 Mei 2023, 12:16 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2023, 12:16 WIB
Makan Cabai
Ilustrasi perempuan makan cabai pedas/copyright freepik.com/ASphotofamily

Liputan6.com, Jakarta Bagi masyarakat Asia, khususnya Indonesia, makan terasa kurang lengkap tanpa menggunakan sambal. Maka tidak mengherankan jika beberapa makanan tradisional memiliki rasa yang pedas karena bisa menggugah selera makan. Apalagi kalau dinikmati dengan nasi hangat, selera makan langsung semakin bertambah nikmat dan semakin enak untuk disantap.

Namun, tidak sekadar membuat nafsu makan bertambah berkat sensasi pedas, faktanya konsumsi makanan pedas juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaatnya berasal dari capsaicin yaitu senyawa aktif yang bisa memberikan sensasi rasa pedas dari lada, cabai, atau paprika. Walaupun bermanfaat bagi tubuh, sayangnya makanan pedas pun tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, hal ini bisa meningkatkan risiko timbulnya diare dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk itu, bagi pencinta pedas cari tahu lebih detail tentang manfaat makanan pedas serta risiko yang mungkin Anda dapatkan jika dikonsumsi secara berlebihan. Ini dia ulasannya!

Manfaat Konsumsi Makanan Pedas

Tahukah Anda, ada berbagai macam nutrisi dalam makanan pedas yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, magnesium, hingga kalium? Dengan semua kandungan itu, ini beberapa manfaat makanan pedas bagi kesehatan:

Senyawa aktif dalam capsaicin sangat efektif untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Kandungan ini juga dapat membantu memecah lemak dalam hal menghasilkan energi. Capsaicin juga mampu menurunkan nafsu makan sehingga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Maka, bisa membantu program diet Anda dalam menurunkan berat badan atau sekadar menjaga berat badan agar tetap ideal.

2. Menghambat proses peradangan

Dalam makanan pedas yang mengandung curcumin, seperti jahe dan bawang putih, dapat digunakan sebagai obat tradisional yang membantu mengatasi peradangan. Misalnya seperti gangguan artritis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Menurunkan kadar gula darah

Ilustrasi makanan pedas
Ilustrasi makanan pedas (sumber: Pixabay)

Berdasarkan sebuah studi dalam “American Journal of Clinical Nutrition”, mengonsumsi pedas ternyata punya dampak positif pada orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan serta penderita diabetes. Setelah makan sambal, dapat membantu mengontrol kadar insulin dalam darah secara signifikan. 

4. Menjaga kesehatan mata

Vitamin A sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan mata Anda. Sekitar satu sendok makan cabai setiap harinya, dapat meningkatkan fungsi penglihatan. Hal ini juga dapat membantu mencegah kebutaan malam hari serta degenerasi makula.

5. Mengurangi rasa nyeri

Satu lagi manfaat makan pedas, yaitu terbukti dalam membantu menurunkan reseptor sensorik nyeri, sehingga keluhan nyeri yang muncul pun dapat berkurang.

6. Meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus

Capsaicin bisa membantu meningkatkan pertumbuhan bateri baik dalam usus, lho. Hal ini berguna untuk melindungi dan memelihara kesehatan sistem pencernaan. Manfaat lain yang bisa Anda rasakan yaitu meningkatnya kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

 


Bahaya Makan Pedas Berlebihan

ilustrasi diare saat puasa/pexels
ilustrasi diare saat puasa/pexels

Itulah tadi berbagai manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari mengonsumsi makanan pedas. Meskipun begitu, jangan abaikan beberapa bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, antara lain:

1. Gangguan pada lidah

Gangguan pada lidah ditandai dengan rasa kebas, kesemutan, serta tidak dapat merasakan rasa apapun. Penyebabkan berasal dari capsaicin yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Efek yang Anda rasakan bisa berlangsung selama beberapa jam hingga seharian.

2. Diare

Diare menjadi masalah yang paling sering terjadi setelah mengonsumsi makanan pedas berlebihan. Sebabnya karena capsaicin yang dikonsumsi mengiritasi lapisan perut. Diare juga sangat rentan dialami oleh pemiliki perut sensitif. Gejalanya dapat berupa kram perut, penurunan nafsu makan, dan selalu haus. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, akan semakin memperparah gejala serta ditandai dengan perdarahan saat Buang Air Besar.


3. Jerawat dan Eksim

Menjadikan Kondisi Wajah Berjerawat Sebagai Bahan Candaan
Ilustrasi Kulit Berjerawat Credit: pexels.com/pixabay

Bagi pemiliki kulit wajah berjerawat atau acne prone pasti sering mendengar nasihat untuk mengurangi makan pedas kalau tidak mau jerawat muncul. Nah, rupanya makanan pedas tidak hanya bisa menimbulkan peradangan pada usus, tapi juga bisa terlihat dari luar tubuh. Kondisinya dapat ditandai dengan kemerahan di kulit, berupa jerawat atau bahkan eksim.

4. Gangguan insomnia

Insomnia atau sulit tidur umumnya dialami oleh pengidap penyakit asam lambung. Apalagi jika Anda nekat untuk mengonsumsi makanan pedas di malam hari dan sebelum tidur. Rasa tidak nyaman yang muncul akibat refluks asam berdampak pada gangguan tidur.

5. Iritasi pada tenggorokan

Sering merasa setelah makan makanan pedas, tenggorokan terasa sakit atau gatal? Jika iya, penyebabnya karena makanan pedas berpotensi untuk mengiritasi tenggorokan Anda. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan sensasi kering di tenggorokan. Kondisi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu tertentu, seperti 5 hingga 10 hari.

Infografis Skincare Lokal
Infografis Skincare Lokal. (Liputan6.com/Triyasni)  
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya