Telur Rebus hingga Tomat, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan di Microwave

Dengan mengamati larangan microwave ini, Anda mengurangi kemungkinan potensi bahaya yang mungkin terjadi.

oleh Camelia diperbarui 03 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 18:00 WIB
Microwave dan Oven (sumber: Unsplash)
Microwave dan Oven (sumber: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini microwave merupakan salah satu peralatan dapur yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Microwave sangat berguna untuk membantu menghangatkan makanan. Selain mudah dan praktis, microwave juga sangat membantu mempermudah kita ketika hendak memanaskan makanan. 

Meskipun alat ini kerap digunakan untuk memasak dan memanaskan kembali makanan, rupanya ada beberapa jenis makanan tertentu yang harus Anda hindari panaskan kembali dalam microwave dengan cara apapun. Dengan mengamati larangan microwave ini, Anda mengurangi kemungkinan potensi bahaya yang mungkin terjadi. Dilansir Brightside, berikut deretan yang sebaiknya tidak Anda panaskan kembali di microwave, apa saja?

1. Telur rebus

Saat Anda memanaskan telur rebus dalam microwave, uap terbentuk dari molekul air yang menyebabkan peningkatan tekanan. Karena telur memiliki membran dan cangkang yang tipis, telur tidak mampu menahan semua tekanan, yang dapat menyebabkan ledakan yang sangat panas di microwave, di piring Anda, atau bahkan saat Anda menggigitnya.

2. Wortel

Meskipun wortel bisa dimasak dan dipanaskan dalam microwave, wortel mentah, terutama yang masih ada kulitnya, berpotensi berbahaya. Jika wortel tidak dicuci dengan benar dan masih ada sisa kotoran, mineral di dalam tanah dapat menyebabkan percikan api di microwave, yang disebut juga dengan arcing. Arcing dapat menyebabkan kerusakan serius pada microwave Anda jika terus menerus terjadi.

3. Daging olahan

Sosis
Ilustrasi sosis (Sumber: Pixabay)

Apakah Anda pernah memanaskan daging olahan di microwave? Daging olahan bukanlah makanan yang paling bergizi karena mengandung banyak garam, zat tambahan, bahan kimia, dan pengawet. Tetapi ketika Anda menambahkan radiasi gelombang mikro ke daging dan makanan kaleng favorit Anda, kadar kolesterol Anda dapat meningkat, yang dapat menyebabkan masalah jantung. Cara teraman untuk memanaskan daging ham dan sosis adalah di atas panggangan atau di atas kompor.

4. Air

Memanaskan air dalam microwave mungkin tampak seperti pilihan Anda yang paling sederhana dan tidak merepotkan. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa banyak kasus luka bakar berasal dari air mendidih yang dipanaskan dalam microwave, terutama jika ditangani oleh anak-anak. Gelombang elektromagnetik dalam oven microwave dapat menyebabkan air menjadi sangat panas, yang membuat molekul air menjadi tidak stabil dan dapat menyebabkan pendidihan hebat dan bahkan ledakan.

5. Cabai

cabai
cabai. Image by Jill Wellington from Pixabay

Cabai, terutama yang sangat pedas, mengandung capsaicin tingkat tinggi, yang bisa sangat mudah terbakar. Ketika capsaicin terkena gelombang elektromagnetik dalam microwave, ia mulai berasap dan rentan terbakar. Api dan asap yang akan dikeluarkan dari microwave dapat menyebabkan iritasi kulit dan sensasi terbakar.

6. Ayam

Ayam adalah penyebab populer penyebaran salmonella, terutama jika tidak dimasak dengan benar. Saat Anda memasak sepotong ayam mentah dalam microwave, kemungkinan memasaknya merata dan matang sangat kecil, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya kontaminasi bakteri. Hal yang sama berlaku untuk potongan daging mentah lainnya. Yang terbaik adalah memasak daging secara menyeluruh, dengan api langsung, seperti di wajan, di atas panggangan, atau di dalam oven.

7. Tomat dan Saus Tomat

Tomat
Ilustrasi Tomat Credit: pexels.com/pixabay

Sama seperti telur rebus, tomat dapat menyebabkan kekacauan yang eksplosif jika terlalu lama disimpan di dalam microwave. Karena kandungan cairan dalam tomat segar dan saus pasta, penumpukan tekanan menyebabkannya menggelembung dan menyemburkan cairan, membuat microwave tertutup percikan merah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya