Â
Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu merasa sangat bersemangat untuk bekerja tanpa henti? Seolah-olah waktu istirahat tidak dimanfaatkan untuk berhenti sejenak, melainkan justru mencari kegiatan lain untuk dikerjakan.
Terlalu fokus pada produktivitas dalam pekerjaan dapat menjerumuskan kita pada kondisi yang dikenal sebagai toxic productivity.
Advertisement
Toxic productivity menggambarkan dorongan untuk terus melakukan berbagai kegiatan tanpa memperhatikan aspek penting lainnya dalam hidup. Terkadang, hal ini memberikan kepuasan karena seseorang merasa telah menyelesaikan banyak hal. Bahkan, jika tidak terus-menerus sibuk dengan kegiatan, seseorang bisa merasa bersalah.
Pola pikir seperti ini, jika dibiarkan, dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena segala sesuatu yang berlebihan, meskipun tampak produktif, bisa menghasilkan dampak negatif.
Oleh karena itu, penting untuk mengontrol aktivitas sehari-hari. Seperti yang dilansir dari BetterUp pada Rabu (29/1/2025), ada tujuh cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjebak dalam toxic productivity.
1. Rasa Bersalah Karena Tidak Melakukan Apapun
Apabila kamu mengalami rasa bersalah ketika menikmati waktu senggang atau melewatkan satu hal yang mestinya dilakukan, kemungkinan besar kamu sudah dipengaruhi oleh budaya produktif.
2. Mengambil Terlalu Banyak Tugas
Menjadi mahasiswa yang bersemangat tidak selamanya buruk, tetapi stres dan produktif yang berlebihan dengan aktif kegiatan organisasi dan kepanitiaan akan tetap menggangu kesehatan mentalmu.
3. Mengabaikan Kesehatan dan Kebugaran
Hidupmu akan kehilangan keseimbangan apabila kamu terus memprioritaskan pekerjaan dan mengabaikan kesehatan baik fisik maupun mental.
4. Merasa Cemas Ketika Istirahat
Sejatinya, istirahat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup karena dengan istirahat yang cukup dapat membantumu meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam bekerja.
Merasa cemas saat istirahat, seperti tidur atau menonton film bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang berada dalam toxic productivity.
Cara Menghindari Toxic Productivity
1. Tetapkan Batasan
Menetapkan jam kerja dan berusaha menaatinya akan mengajarkan kamu bahwa kesehatan, waktu luang, dan hubungan dengan orang sekitar merupakan hal penting yang perlu juga diprioritaskan.
Tetapkanlah batasan antara pekerjaan dan istirahat. Buatlah jadwal untuk aktivitasmu, seperti berbelanja, memasak, olahraga, dan sebagainya agar terhindar dari waktu kerja yang berlebihan.
2. Belajar Mengatakan Tidak
Tidak bisa dipungkiri bahwa sangat sulit rasanya untuk mengatakan tidak pada orang lain, terutama bila kamu yang tujuan hidupnya untuk membahagiakan banyak orang.
Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa memberikan waktu dan energi untuk orang lain merupakan investasi jangka panjang dalam hidup.
Padahal, tidak ada salahnya bila kamu sesekali mengatakan tidak pada permintaan yang benar-benar tidak bisa kamu lakukan. Apabila seseorang merasa terluka saat kamu menolak permintaannya, cobalah sampaikan secara tegas, tetapi penuh pengertian perihal alasan kamu menolak permintaannya itu.
Advertisement
3. Memiliki Rekan yang Dapat Dipercaya
Pada umumnya, orang-orang yang terpengaruh oleh toxic productivity akan merasa sulit untuk ketinggalan karena mereka sudah kecanduan perasaan baik yang menyertai pencapaiannya.
Untuk mengontrol hal itu, kamu perlu memilih seseorang yang kamu percaya untuk berdiskusi perihal aktivitas keseharianmu.
4. Rancanglah Kesuksesanmu
Masalah dalam memprioritaskan produktivitas menjadi salah satu alat ukur kesuksesan. Mungkin kamu tidak akan merasa siap untuk mengurangi aktivitasmu bila kamu tidak melihat manfaat dari waktu luang dan kesehatan mental.
Terkadang, seseorang yang memprioritaskan produktivitas disebabkan oleh anggapan bahwa bekerja lebih keras akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis.
Misalnya, kamu mungkin bekerja terlalu keras hari ini agar bisa pensun lebih cepat dan menikmati lebih banyak relaksasi dan waktu bersama keluarga. Namun, sebenarnya kamu perlu menyeimbangkan hidupmu dengan berupaya mencapai tujuan sembari merawat diri.
5. Luangkan Waktu untuk Perawatan Diri
Apabila kamu terjebak dalam toxic productivity, salah satu hal yang sulit dilakukan adalah meluangkan waktu untuk perawatan diri. Padahal, meluangkan waktu untuk merawat diri akan membantu kamu menjaga kesehatan mental dan fisik yang tentunya bermanfaat dalam melakukan aktivitasmu.
Terdapat beberapa contoh aktivitas perawatan diri yang dapat kamu lakukan, seperti olahraga, journaling, membaca buku, liburan, bermain musik, dan sebagainya. Pada akhirnya, aktivitas menyenangkan yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri merupakan salah satu bentuk dari merawat diri.
6. Sesekali Jangan Lakukan Apapun
Penelitian menemukan bahwa tidak melakukan apapun dapat membuat seseorang berpikir lebih jernih dan kreatif.
Salah satu alasan meditasi menjadi begitu populer karena meditasi membantu seseorang menyesuaikan diri dengan masalah yang belum terselesaikan dan membuat keputusan yang lebih baik.
Advertisement
7. Lakukan Hobi Kamu
Melakukan sesuatu dengan tujuan kesenangan akan mengingatkan seseorang akan pentingnya kebahagiaan. Luangkanlah waktu setiap harinya untuk melakukan hobi kamu, walaupun itu tidak berhubungan dengan kewajibanmu.
Bayangkanlah bila kamu melakukan tujuh hal tersebut setiap harinya untuk menunjukkan betapa kamu menghargai dirimu! Kamu akan memiliki perasaan yang cukup kuat bahwa kamu tidak akan merasa tertekan untuk menjadi produktif sepanjang waktu.
Hal ini dikerenakan kamu sudah memberi dirimu ruang untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan di sela-sela pekerjaanmu.