Jarang Diketahui, Puisi Bisa Atasi Gangguan Kesehatan Mental Lewat Poetry Therapy

Membaca atau menulis puisi dapat membantu seseorang menjaga kesehatan mental dengan melibatkan indera dan perasaannya.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 01 Sep 2023, 10:01 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 10:01 WIB
Ilustrasi menulis, puisi
Ilustrasi menulis, puisi. (Gambar oleh cromaconceptovisual dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu bahwa puisi dapat membantu dalam proses penyembuhan mentalmu? Atau pernahkah setelah kamu menulis sebuah puisi, perasaanmu menjadi lebih lega? Iya, membaca dan menulis puisi bisa menjadi terapi karena baik membaca atau menulis puisi akan membantu seseorang menjaga kesehatan mental dengan melibatkan indera dan perasaan. Hal ini tentunya perpaduan yang baik antara ilmu sastra dan psikologi.

Poetry Therapy merupakan suatu bentuk terapi seni ekspresif yang melibatkan penggunaan puisi, narasi, dan media lisan atau tulisan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan penyembuhan mental. Puisi sering digunakan untuk terapi karena peristiwa sehari-hari dapat diubah dalam sebuah puisi melalui penggunaan bahasa yang jelas.

Mengenal Sejarah Poetry Therapy

Faktanya, Poetry Therapy sudah ada sejak tahun 400 SM, yaitu ketika orang Mesir menulis kata-kata, lalu melarutkannya dalam cairan, dan memberikannya kepada orang yang sakit sebagai proses pengobatan. Pada zaman sekarang, puisi sudah banyak digunakan untuk membantu penyembuhan bagi mereka yang mengalami tekanan emosional.

Pada tahun 1993, sejumlah psikolog berkumpul di San Fransisco dengan penyair kontemporer untuk sebuah simposium yang bertajuk Poems Aloud. James Hillman sebagai pembicara utama dalam acara itu menyatakan bahwa psikoterapi berakar pada puisi. Selain itu, penulis DH Lawrence percaya bahwa menulis puisi akan mengarahkan seseorang pada pemahaman diri dan sebagai salah satu cara untuk menghilangkan penyakit.

Saat kamu mulai menulis puisi untuk penyembuhan atau terlibat dalam poetry therapy, tujuan utamanya adalah mengeksplorasi perasaan dan memanfaatkan kenangan yang mungkin tersembunyi di dalam jiwa. Selain itu, saat kamu menuliskan perasaanmu, itu berarti kamu menyuarakan sekaligus memvalidasi perasaan tersebut.

Puisi terbaik ditulis dari hati dan paling sering ditulis ketika seseorang memiliki perasaan emosi yang tinggi terhadap sesuatu. Puisi tersebut beralih fungsi sebagai bentuk pelepasan yang membantu seseorang mencapai kejelasan tentang sebuah situasi yang sedang dihadapi.

Cara Kerja Poetry Therapy

Ilustrasi menulis, merangkai puisi
Ilustrasi menulis, merangkai puisi. (Photo by Freepik)

Sebagai bagian dari terapi, beberapa orang mungkin ingin mengeksplorasi perasaan dan kenangan yang terkubur di alam bawah sadar dan mengidentifikasi hubungannya dengan keadaan saat ini.

Seperti dilansir dari halaman Good Therapy pada Jumat (1/09/23), klien poetry therapy bebas memilih puisi mana yang mereka yakini memiliki nilai terapi, tetapi kebanyakan cenderung mengikuti pedoman umum. Disarankan agar kamu memilih puisi yang ringkas, membahas emosi atau pengalaman universal, menawarkan harapan, dan mengandung bahasa yang sederhana.

Dalam sesi terapi yang melibatkan puisi, klien terapi dapat menulis, membaca, atau berbagi puisi dengan orang lain. Hal tersebut tergantung pada tujuan pengobatannya. Menurut informasi dari yang dilansir dari halaman Medical News Today, terdapat beberapa cara kerja poetry therapy yang sesuai dengan kegunaannya, yaitu:

1. Sebagai Pengobatan

Klien terapi mungkin menggunakan puisi sebagai pengobatan. Misalnya, seseorang yang meminta seorang anak yang pernah mengalami pelecehan untuk membaca puisi tentang kemarahan sebagai cara untuk lebih mengidentifikasi perasaan marahnya.

2. Sebagai Wadah Mengekspresikan Emosi

Klien terapi mungkin memanfaatkan puisi untuk mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata saja. Adanya majas dan ritme akan memudahkan sebagian orang untuk mengungkapkan perasaannya.

3. Sebagai Alat untuk Mengidentifikasi Masalah

Perumpaan atau metafora yang digunakan klien terapi dalam puisi akan memberikan gambaran tentang hubungan emosional yang mereka miliki. Misalnya, metafora yang terkait dengan pengabaian dapat membantu klien mengidentifikasi atau mengonfirmasi masalah keterikatan.

Manfaat Poetry Therapy

Donor Sperma Disalahgunakan, Dokter Amerika Tak Tahu Miliki 17 Anak
Ilustrasi seorang ayah yang sedang cemas. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Dilansir dari halaman Good Therapy juga diketahui sebuah penelitian menunjukkan bahwa metode poetry therapy ini memiliki manfaat bagi proses pengobatan berbagai penyakit, seperti depresi, kecemasan, trauma, dan stres.  

Orang yang mengalami kecanduan apabila menemukan poetry therapy ini dapat membantu mengeksplorasi perasaan mereka, mengenal hal-hal penyalahgunaan zat, memahami penggunaan narkoba dari sudut pandang baru, dan memperkuat keterampilan dalam mengatasi masalah.

Menulis puisi juga dapat bermanfaat bagi penderita skizofrenia atau penyakit kejiwaan yang ditandai dengan halusinasi dan merasa berkuasa, tetapi daya pikirnya berkurang. Dengan menulis puisi, diharapkan dapat menggambarkan pengalaman mental dan membantu penderita skizofrenia ini untuk meningkatkan proses berpikir yang lebih tersusun dan terarah.

Kelemahan Poetry Therapy

Ilustrasi menulis, puisi
Ilustrasi menulis, puisi. (Gambar oleh Christine Sponchia dari Pixabay)

1. Tidak Semua Orang Suka Menulis atau Membaca Puisi

Beberapa orang mungkin tidak suka menulis atau membaca puisi. Mungkin, bagi mereka poetry therapy ini akan membuat frustasi atau tidak memberikan nilai tambah.

2. Cukup Sulit Menulis Puisi bagi Orang Awam

Menulis puisi mungkin sulit secara emosional bagi sebagian orang, terutama mereka yang merasa tertekan untuk menulis puisi. Apabila ini terjadi, puisi sebenarnya bisa menjadi pengalih perhatian dari terapi yang terkadang menakutkan.

3. Puisi Tidak Selamanya Akurat

Puisi tidak selalu merupakan cerminan akurat dari emosi seseorang. Misalnya, seseorang mungkin berfokus pada visual daripada isi atau substansi sehingga ia menulis puisi yang bagus tanpa mengeksplorasi emosinya sepenuhnya.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak
INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya