Waspada, Stres Ternyata Bisa Menyebabkan Diabetes Loh

Stres sebenarnya tidak menyebabkan diabetes secara langsung, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko dari kondisi diabetes tersebut.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 21 Sep 2023, 19:11 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 19:11 WIB
Gambar Ilustrasi Seseorang Mengalami Stres
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Mungkin kamu pernah mengalami stres karena kelelahan dalam bekerja atau melakukan tugas-tugas kuliah. Hal ini menyebabkan munculnya reaksi yang dapat menimbulkan berbagai efek fisik dan mental, termasuk peningkatan kadar glukosa darah. 

Sebenarnya, stres tidak menyebabkan diabetes secara langsung, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko dari kondisi diabetes tersebut.

Mengalami stres juga dapat membuat pengelolaan kadar glukosa menjadi menantang sehingga seseorang yang menderita diabetes dapat berkontribusi pada peningkatan stres.

Lantas, sebenarnya apa hubungan antara stres dan diabetes dan bagaimana keduanya saling memengaruhi? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind, Kamis (21/09/23).

Hubungan Antara Stres dan Diabetes

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengalami stres memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes. Faktor stres yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes meliputi amarah, tekanan emosional, masalah tidur, tekanan hidup, pengalaman traumatis, dan pekerjaan yang menumpuk. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan stres dan diabetes.

1. Hormon

Stres dapat menyebabkan pelepasan hormon adrenalin dan kortisol, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah. Bukti menunjukkan bahwa tingkat stres yang dirasakan merupakan faktor risiko signifikan untuk diabetes tipe 2.

2. Gaya Hidup

Selain efek neuroendokrin langsung dari stres terhadap peningkatan risiko diabetes, tingkat stres yang tinggi juga dapat dikaitkan secara tidak langsung dengan timbulnya diabetes. Orang dengan tingkat stres yang lebih tinggi juga cenderung melakukan perilaku lain yang terkait dengan diabetes, termasuk pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi, dan merokok.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang stres cenderung tidak berolahraga secara teratur sehingga meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolisme lainnya.

Bagi penderita diabetes, masa-masa awal belajar mengelola kondisinya bisa sangat menegangkan. Memperhatikan dengan cermat apa yang kamu makan, memeriksa kadar gula darah, dan memberikan suntikan insulin dapat menjadi tantangan dan dapat meningkatkan tingkat stres.

Lebih Lanjut Tentang Stres dan Diabetes

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Kevin Grieve.

Pada individu yang sudah menderita diabetes, pelepasan hormon stres dapat menyebabkan fluktasi gula darah sehingga membuat pengendalian kondisi menjadi lebih sulit. Stres bisa menjadi pemicu umum terjainya kadar gula darah tinggi dan rendah.

Kamu perlu mengetahui bahwa terkadang stres yang "baik" pun dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Stres yang menggangu kesehatan mental, seperti mengkhawatirkan pekerjaan dapat menimbulkan stres negatif. Bahkan, peristiwa yang menarik sekalipun juga dapat menimbulkan stres pada pikiran dan tubuh kamu.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres kronis dan memiliki keterampilan mengatasi stres yang buruk cenderung tidak mampu mengelola diabetesnya secara efektif. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi terkait diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, kerusakan saraf, dan masalah kaki.

Cara Mengatasi Stres dan Diabetes

Ilustrasi stres
Kenali Emotional Eating Sebagai Pelarian di Kala Stres (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Jika kamu menderita diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah kamu. Ini mungkin memerlukan kombinasi diet, olahraga, dan pengobatan. Bekerja samalah dengan dokter untuk mengembangkan rencana perawatan yang memenuhi kebutuhan pribadi kamu.

Memanfaatkan strategi untuk mengendalikan stres juga penting untuk rencana pengelolaan diabetes yang efektif. Tidak ada pendekatan yang bisa diterapkan untuk semua orang dalam mengelola stres, tetapi beberapa metode mungkin bisa membantu, termasuk olahraga, teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi, dan konseling. Beberapa teknik pengurangan stres yang mungkin berguna meliputi hal-hal berikut yang diuraikan di bawah ini.

1. Perubahan Gaya Hidup

• Latihan

Olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan kamu secara keseluruhan. Ini juga dapat membantu kamu mengelola diabetes dengan menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

• Metode relaksasi

Latihan seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dapat membantu kamu rileks dan mengelola stres.

• Makan Sehat

Pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika kamu menderita diabetes, penting untuk mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup makanan yang membantu mengontrol kadar gula darah. Misalnya, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Membatasi atau menghindari makanan olahan, minuman manis, dan alkohol juga penting. Makanan dan minuman ini dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

2. Lingkungan yang Mendukung

Jika kamu menderita diabetes, pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok yang selalu memberikan dukungan. Hal ini dapat memberikan dorongan sosial dan emosional saat kamu mengelola kondisimu. Ada juga forum online dan ruang obrolan yang dapat menghubungkan kamu dengan orang lain yang menghadapi masalah serupa.

 

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya