Liputan6.com, Jakarta - Tidak peduli seberapa besar rasa sakit yang kamu alami saat ini, kamu harus tahu bahwa kamu tidak sendirian. Banyak dari manusia pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri. Kalimat candaan seperti "Aku mau mati aja deh" mungkin terkesan lucu dan kekinian sebagai respons ketika menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam hidup. Namun, tahukah kamu bahwa hal ini bisa menjadi serius bila diucapkan oleh orang yang depresi?
Suicidal thought merupakan salah satu gejala depresi yang wajib diketahui dan diwaspadai. Ini bukan hanya sekadar bercanda, ini adalah sebuah pikiran yang konsisten dan mungkin saja menyimpan sesuatu di baliknya, salah satunya keinginan untuk mengakhiri hidup.
Menurut National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) tahun 2017 oleh the Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA), 4,3% orang dewasa AS berusia 18 tahun ke atas memiliki pemikiran untuk bunuh diri, dengan prevalensi tertinggi di antara orang dewasa berusia 18 hingga 25.
Advertisement
Bagi orang-orang dengan gangguan kesehatan mental, angkanya jauh lebih tinggi. Jumlah pastinya masih belum jelas, tetapi karena keinginan bunuh diri merupakan gejala gangguan kesehatan mental, seperti depresi berat dan gangguan bipolar, persentase masalahnya jauh lebih besar pada populasi tersebut.
Merasa ingin bunuh diri atau suicidal thought bukanlah suatu kelainan karakter dan bukan berarti kamu gila atau lemah. Itu hanya berarti kamu merasakan lebih banyak rasa sakit daripada yang bisa kamu atasi saat ini. Namun, seiring waktu dengan dukungan dari orang sekitar, kamu dapat mengatasi masalah kamu dan rasa sakit serta perasaan ingin bunuh diri itu akan berlalu. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang suicidal thought ini, simak ulasan berikut, seperti yang sudah dilansir dari halaman Help Guide pada Sabtu (14/10/23).
Tanda-tanda Umum Suicidal Thought
Berikut adalah tanda-tanda umumnya:
- Tidak memiliki harapan untuk hidup esok hari.
- Sering menangis dan kelelahan dengan pikiran negatif.
- Perasaan sakit yang tidak dapat ditahan dan ingin segera diakhiri.
- Merasa tidak berharga dan tidak dibutuhkan.
- Putus asa seolah tak ada jalan keluar.
- Semua orang lebih baik tanpa dirimu.
- Sangat ingin kematian.
Mengapa Kamu Memiliki Suicidal Thoughts?
Sebenarnya, banyak jenis rasa sakit emosional yang dapat menyebabkan munculnya suicidal thoughts atau pikiran untuk bunuh diri. Penyebab rasa sakit bagi setiap manusia dan kemampuan untuk mengatasi rasa sakit yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa penyebab umum yang mungkin membuat segelintir orang mengalami pikiran dan perasaan untuk bunuh diri.
1. Bunuh Diri Seperti Satu-satunya Pilihan
Apabila kamu tidak dapat memikirkan solusi selain bunuh diri, bukan berarti solusi lain tidak ada, tetapi kamu saat itu tidak dapat melihatnya. Penderitaan emosional hebat yang kamu alami saat itu dapat mengubah pikiran kamu sehingga menjadi lebih sulit untuk melihat kemungkinan solusi terhadap masalah yang berhubungan dengan orang-orang yang memberikan dukungan.
2. Krisis Bunuh Diri Hampir Selalu Bersifat Sementara
Meskipun rasa sakit dan ketidakbahagiaan kamu sepertinya tidak akan pernah berakhir, penting untuk menyadari bahwa krisis ini biasanya hanya bersifat sementara. Solusi sering ditemukan, perasaan berubah, kejadian positif tak terduga terjadi. Ingatlah bahwa bunuh diri adalah solusi permanen terhadap masalah sementara. Beri diri kamu waktu yang diperlukan agar segala sesuatunya berubah dan rasa sakitnya mereda.
Advertisement
Apa yang Harus Kamu Lakukan Ketika Munculnya Suicidal Thoughts?
1. Berjanjilah untuk Tidak Melakukan Apa pun Saat Ini
Meskipun saat ini kamu sangat kesakitan, beri jarak pada dirimu, antara pikiran dan tindakan. Berjanjilah pada diri sendiri, “Saya akan menunggu 24 jam dan tidak akan melakukan sesuatu yang drastis selama waktu tersebut.” Atau, tunggu seminggu.
Pikiran dan tindakan adalah dua hal yang berbeda, pikiran untuk bunuh diri tidak harus menjadi kenyataan. Tidak ada tenggat waktu, tidak ada yang mendorong kamu untuk segera bertindak berdasarkan pemikiran ini. Tunggu dan beri jarak antara pikiran dan tindakan untuk bunuh diri.
2. Hindari Narkoba dan Alkohol
Pikiran untuk bunuh diri bisa menjadi lebih kuat bila kamu menggunakan narkoba atau alkohol. Penting untuk tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol ketika kamu merasa putus asa atau berpikir untuk bunuh diri.
3. Pastikan Rumah Kamu Aman
Singkirkan benda-benda yang dapat kamu gunakan untuk melukai diri sendiri, seperti pisau, silet, atau senjata api. Apabila kamu tidak dapat melakukannya, pergilah ke tempat yang dapat menimbulkan rasa aman bagi dirimu. Jika kamu berpikir untuk meminum obat secara overdosis, berikan obat kamu itu kepada seseorang yang dapat mengembalikannya kepada kamu suatu hari nanti, ketika kamu benar-benar membutuhkannya.
4. Jangan Menyimpan Suicidal Thoughts Sendirian
Banyak dari individu menyadari bahwa langkah pertama untuk mengatasi pikiran dan perasaan ingin bunuh diri adalah dengan menceritakannya kepada seseorang yang kita percayai. Misalnya, anggota keluarga, teman, terapis, guru, dokter, pelatih, atau konselor berpengalaman di akhir saluran bantuan.
Temukan seseorang yang kamu percayai dan beri tahu mereka betapa buruknya keadaanmu. Jangan biarkan rasa takut atau malu menghalangi kamu mencari bantuan. Apabila orang pertama yang kamu hubungi tampaknya tidak mengerti, cobalah orang yang lain. Berbicara tentang bagaimana kamu sampai pada titik ini dalam hidupmu, dapat melepaskan banyak tekanan yang menumpuk dan membantu kamu menemukan cara untuk mengatasinya.
5. Ambillah Harapan dari Orang yang Berhasil Melewati Ini
Bahkan orang yang merasa sama buruknya dengan yang kamu rasakan, kini berhasil bertahan dari perasaan tersebut. Ambilah harapan dalam hal ini. Ada kemungkinan besar kamu akan mengalami perasaan-perasaan ini, tidak peduli seberapa besar rasa benci pada diri sendiri, keputusasaan, atau keterasingan yang kamu alami saat ini. Beri diri kamu waktu yang dibutuhkan dan jangan mencoba melakukannya sendiri.
Bagaimana Cara Mengatasi Suicidal Thoughts?
Ingatlah, meskipun pikiran dan perasaan untuk bunuh diri ini tampaknya tidak akan pernah berakhir, hal ini bukanlah kondisi yang permanen. Kamu akan merasa lebih baik lagi. Sementara itu, ada beberapa cara untuk membantu mengatasi pikiran dan perasaan ingin bunuh diri kamu.
1. Bicaralah dengan Seseorang Setiap Hari
Meskipun kamu mungkin ingin menarik diri, mintalah teman dan kenalan terpercaya untuk menghabiskan waktu bersamamu. Atau terus hubungi saluran bantuan krisis dan bicarakan perasaan kamu.
2. Buatlah Rencana Keselamatan
Kembangkan serangkaian langkah yang dapat kamu ikuti selama krisis bunuh diri. Ini harus mencakup nomor kontak dokter atau terapismu , serta teman dan anggota keluarga yang akan membantu dalam keadaan darurat.
3. Buatlah Jadwal Tertulis
Lakukanlah perencaan untuk diri Anda sendiri setiap hari dan pertahankan, apa pun yang terjadi. Pertahankan rutinitas sebisa mungkin, bahkan ketika perasaan kamu tampak tidak terkendali.
4. Olahraga
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, usahakan berolahraga selama 30 menit setiap hari. Namun, kamu bisa memulai dari yang kecil. Tiga aktivitas selama 10 menit dapat memberikan efek positif pada suasana hati.
5. Luangkan Waktu untuk Kebahagiaan Dirimu
Sekalipun hanya sedikit hal yang membuat kamu senang saat ini, paksakan dirimu untuk melakukan hal-hal yang dulu kamu sukai. Hindarilah kesendirian karena dapat memperburuk pikiran untuk bunuh diri. Kunjungi teman, atau anggota keluarga, atau angkat telepon dan hubungi saluran bantuan krisis.
Advertisement