Apakah Agama di Israel Hanya Yahudi? Ternyata Juga Ada Islam

Israel adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. Namun, di balik citra ini, banyak yang mungkin bertanya-tanya apakah agama di Israel benar-benar hanya didominasi oleh agama Yahudi

oleh Rokhmi Noviastussani diperbarui 19 Des 2023, 21:54 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 21:44 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Bertemu Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II di Yunani
Wapres Ma’ruf Amin bertemu Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II saat kunjungan kerja ke Yunani, Jumat (24/11/2023). Dalam pertemuan itu, Ma'ruf menyerukan peran penting tokoh agama untuk meredam konflik Israel-Palestina. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Israel adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. 

Namun, di balik citra ini, banyak yang mungkin bertanya-tanya apakah agama di Israel benar-benar hanya didominasi oleh agama Yahudi. Ternyata, di antara keberagaman etnis dan latar belakang masyarakatnya, terdapat keberagaman agama yang mengejutkan, termasuk kehadiran agama Islam. 

Merangkum dari berbagai sumber pada Selasa (19/12/2023), berikut agama yang ada di Israel.

Agama Mayoritas Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AFP)

Ternyata ini agama mayoritas di Israel banyak menganut agama Yahudi. Lantaran selama 75 tahun Israel berdiri menjadi sebuah negara. Sebagian besar masyarakat Israel beragama Yahudi. 

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Israel (CBS) pada tahun 2022, afiliasi keagamaan penduduk Israel adalah 73,6% Yahudi, 18,1% Islam, 1,9% Kristen, dan 1,6% Druze.

Islam Agama Kedua di Israel

Suasana Sholat Jumat Pasca Serangan Militer Israel ke Masjid Al Aqsa
Departemen Awqaf Islam di Yerusalem melaporkan bahwa ada sekitar 130.000 jemaah sholat di Kompleks Masjid Al Aqsa pada Jumat ketiga bulan Ramadhan. Ini merupakan setengah dari jumlah tahun lalu. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Islam menduduki peringkat agama kedua di Israel. Keberadaan Muslim di Israel tidak terlepas dari konflik yang berlangsung di Palestina sejak 1948. Akibat perang Arab-Israel, Israel merampas lebih banyak wilayah kediaman warga Arab di Palestina.

Mengutip dari Liputan6 pada Selasa (19/12/2023), orang-orang Arab Palestina sudah menetap di sana sejak Khalifah Umar bin Khatab RA menaklukkan Yerusalem pada 637 M. Mereka datang dari Palestina, Yaman, Mesir, dan Banyak lagi.

Secara demografi, warga Muslim yang tinggal di Kota Yerusalem sebanyak 52 persen. Sisanya tersebar di 11 wilayah lain di Israel. Totalnya, ada sekitar 112 kawasan komunitas Arab dan Muslim yang 89 persennya mencakup lebih dari 2.000 jiwa.

Kota Nazareth Jadi Lokasi Komunitas Muslim Terbesar di Israel

Kota yang paling banyak dihuni warga Arab di Israel adalah Nazareth. Sekitar 40 ribu dari 65 ribu jiwa di kota tersebut adalah Muslim. Kota yang banyak ditinggali warga Muslim berikutnya adalah Umm al Fahm dengan lebih dari 43 ribu Muslim, diikuti Kota Baqa Jatt dan Carmel City.

Menurut sumber yang sama, warga Muslim di Israel tercatat memiliki tingkat kelahiran yang tinggi. Per tahun, rata-rata satu dari empat kelahiran bayi adalah Muslim.

Hal tersebut menjadi kekhawatiran apabila dalam beberapa tahun ke depan jumlah orang Islam menyalip Yahudi. Diperkirakan, jumlah warga Muslim bisa mencapai 2 juta jiwa atau 24-26 persen dari populasi dalam kurun 15 tahun. Warga Israel kemudian mengistilahkan 'bom waktu demografi' terhadap fenomena tersebut.

Awal Pecah Konflik Israel vs Palestina

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)

Konflik Israel - Palestina telah terjadi lebih dari 100 tahun. Pada 2 November 1917 Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat tersebut memang singkat, hanya 67 kata namun isinya memberikan dampak terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini.

Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk "mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina" dan memfasilitasi "pencapaian tujuan ini". Surat tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour

Intinya, kekuatan Eropa menjanjikan gerakan Zionis sebuah negara di wilayah yang 90% penduduknya adalah penduduk asli Arab Palestina. Mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung hingga 1948.

Selama periode tersebut, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi. Di mana terjadi gelombang kedatangan yang cukup besar pasca gerakan Nazi di Eropa.

Dalam gelombang migrasi ini, mereka menemui perlawanan dari warga Palestina. Warga Palestina khawatir dengan perubahan demografi negara mereka dan penyitaan tanah mereka oleh Inggris untuk diserahkan kepada pemukim Yahudi.

Inggris Pernah Terlibat dalam Konflik

Setahun sebelum PD I berakhir, pada 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menyurati tokoh Yahudi terkemuka di Inggris, Lionel Walter Rothschild. Keluarga Rothschild kerap dikait-kaitkan dengan berbagai teori konspirasi global, sampai kini.

Surat Balfour yang memuat 67 kata itu berisi janji Inggris memfasilitasi warga Yahudi mendirikan negara di Palestina yang saat itu 90 persen penduduknya justru orang Arab Palestina. Surat itu kemudian disebut Deklarasi Balfour.

Setelah Inggris resmi mendapatkan mandat di Palestina pada 1923, warga Yahudi di Eropa berbondong-bondong pindah ke sana. Eksodus semakin besar pada PD II ketika Jerman Nazi melakukan pembersihan etnis Yahudi di Eropa.

Warga Arab sendiri menentang eksodus itu. Mereka bangkit mengadakan perlawanan pada 1936-1939. Di bawah perlindungan Inggris, milisi Yahudi melancarkan teror terhadap Arab Palestina sampai merenggut 5.000 warga Palestina.

Pada 1947, jumlah penduduk Yahudi melonjak menjadi 30 persen dari total penduduk Palestina, tapi mereka hanya mendiami 6 persen wilayah.

Palestina Keturunan Nabi Siapa?

Salah satu studi mengatakan bahwa Palestina merupakan saudara genetik dari warga Suriah, Lebanon, dan Yahudi. Mereka semua mempunyai garis keturunan genetik yang sama, membentang ribuan tahun lalu dari Nabi Ibrahim.

Apa Agama Mayoritas di Palestina?

Penduduk beragama di Palestina adalah 93% Islam Sunni dan 6% Kristen. 

Letak Palestina di Benua Apa?

Letak Geografis : letak geografis Palestina adalah negara Palestina terletak di sebelah bagian barat Benua Asia yang membentang antara garis lintang Meridian 15-34 dan 40-35 ke arah timur, dan antara garis lintang meridian 30-29 dan 15-33 ke bagian utara.

Apa Agama Nomor Satu di Dunia?

Menurut data World Population Review, agama yang paling banyak penganutnya adalah Kristen, dengan diikuti oleh sekitar 2,38 miliar orang di seluruh dunia. Nomor dua ada agama Islam, yang dipraktikkan oleh lebih dari 1,91 miliar orang.

Apakah Palestina Negeri para Nabi?

Negeri Palestina mendapatkan julukan negeri para nabi karena banyaknya utusan Allah SWT yang diutus di sana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya