Manakah yang Lebih Optimal antara Protein Hewani dan Nabati untuk Berat Badan?

Zat gizi protein memiliki peran krusial dalam menjaga berat badan tubuh tetap sehat. Namun, terdapat dua ragam protein yang memberikan manfaat positif pada kesehatan tubuh. Antara protein hewani dan nabati, mana yang lebih optimal untuk menambah berat badan?

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 07 Mar 2024, 22:11 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 21:54 WIB
Mana yang Lebih Baik antara Protein Hewani dan Nabati untuk Berat Badan?
Ilustrasi Makanan Berprotein (Sumber: Louis Hansel/unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Kandungan nutrisi protein memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga fungsi tubuh dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, mulai dari produk susu rendah lemak hingga tahu. Namun, tidak semua sumber protein memiliki nilai yang sama.

Biasanya, protein dapat diperoleh dari sumber-sumber hewani seperti ayam, ikan, dan telur, atau dari sumber-sumber nabati seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.

Ahli gizi menegaskan bahwa meskipun banyak yang mengasosiasikan protein dengan asal-usul hewani, protein nabati sering kali lebih disarankan, terutama bagi mereka yang sedang berupaya menurunkan berat badan.

Menurut Dr. Amanda Velazquez, seorang dokter spesialis obesitas di Cedars-Sinai, bukti semakin menunjukkan bahwa protein nabati juga memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Di bawah ini adalah perbandingan antara protein dari sumber hewan dan nabati dalam hal efektivitasnya untuk menurunkan berat badan, seperti yang dikutip dari Health.com (05/03).

Apa Peran Protein dalam Penurunan Berat Badan?

Makanan Berprotein Tinggi
Ilustrasi Makanan Berprotein Tinggi Credit: pexels.com/FoodieFactor

Segala jenisnya, protein adalah salah satu metode terbaik untuk membantu menurunkan berat badan.

Menurut Amber Schaefer, MS, RDN, seorang ahli gizi klinis dan pengajar gizi di Mayo Clinic College of Medicine and Science, protein dapat meningkatkan metabolisme seseorang. Konsumsi protein yang lebih tinggi dapat menghasilkan perasaan kenyang yang lebih besar. Tidak hanya itu, protein juga memperpanjang perasaan kenyang seseorang.

Selain membantu dalam penurunan berat badan, protein juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh saat seseorang mengurangi asupan kalori.

Ketika seseorang mengurangi berat badan, mereka biasanya kehilangan massa otot bersama dengan lemak. Oleh karena itu, untuk mempertahankan massa otot, sangat penting bagi seseorang untuk mengonsumsi cukup protein sesuai kebutuhan tubuh mereka, menurut Amanda Velazquez, MD, direktur pengobatan obesitas di Cedars-Sinai.

Protein Nabati Lebih Baik

Mana yang Lebih Baik antara Protein Hewani dan Nabati untuk Berat Badan?
Ilustrasi Protein Nabati (Sumber: Polina Tankilevitch/pexels.com)

Dalam hal sumber protein, ahli sepakat bahwa pilihan nabati lebih menguntungkan untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Ini disebabkan protein dari tumbuhan umumnya mengandung lebih banyak serat dibandingkan protein dari hewan.

Ketika membicarakan mengurangi berat badan, sangat penting untuk tidak hanya fokus pada asupan protein yang tinggi dalam pola makan, tetapi juga memperhatikan kandungan serat yang tinggi dalam diet, menurut Amanda Velazquez, MD, yang merupakan direktur pengobatan obesitas di Cedars-Sinai, tingkat serat dalam protein hewan tidak sepadan dengan protein nabati.

Meningkatkan konsumsi serat sering kali dikaitkan dengan asupan protein nabati yang dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan.

Protein nabati mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh, membantu merasa kenyang lebih lama, serta mendukung fungsi usus dan pencernaan, Amber Schaefer, MS, RDN, yang merupakan pemimpin nutrisi klinis dan instruktur nutrisi di Mayo Clinic College of Medicine and Science, mengatakan bahwa ini juga dapat berperan dalam pengaturan berat badan.   

Prioritaskan Pola Makan Bergizi dan Penuh Protein

Protein Rendah Lemak
Ilustrasi Protein / by freepik

Pada umumnya, kebutuhan protein harian bagi orang dewasa adalah sekitar 0,8 gram untuk setiap kilogram berat tubuh. Ini berarti bahwa seseorang yang memiliki berat badan 150 kilogram memerlukan sekitar 55 gram protein setiap hari.

Langkah terbaik adalah menambahkan protein lebih banyak langsung ke dalam makanan.

Pilihan protein dari tumbuhan mungkin merupakan alternatif terbaik dari segi kesehatan, tetapi ini tidak berarti bahwa seseorang harus mengadopsi pola makan vegetarian atau vegan.

Pola makan yang seimbang adalah pola makan yang mampu mengintegrasikan protein dari sumber hewani dan tumbuhan.

Apakah Protein dapat Menambah Berat Badan?

Pada prinsipnya, ragam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan mengandung kandungan energi dan protein yang cukup tinggi, baik dari sumber hewani maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan karena protein memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan massa otot, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan berat badan secara keseluruhan.

 

Berat 50 Kg Butuh Protein Berapa?

Apabila berat tubuh Anda mencapai 50 kilogram, serta keperluan protein yang diperlukan untuk memperkuat otot berkisar antara 1,8 hingga 2 kali lipat berat badan, maka asupan protein harian yang dibutuhkan sekitar 90 hingga 100 gram tiap hari.

 

Apakah Protein Nabati bisa Meningkatkan Massa Otot?

Apabila Anda memiliki berat tubuh yang berlebih (sebaiknya berada dalam rentang 52 hingga 63 kg), mengonsumsi protein tumbuhan dapat menjadi opsi tambahan untuk memperkuat otot dan mengurangi berat badan Anda secara bersamaan.

 

Cemilan Apa yang Bisa Bikin Gemuk?

Berbagai jenis makanan tidak sehat seperti pizza, burger, sosis, kebab, nugget ayam, fish and chips, dan banyak lagi lainnya, merupakan camilan yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Meskipun makanan instan ini lebih mudah disiapkan, kandungan gizinya sangat rendah dan kaya akan kalori, lemak, natrium, dan gula tambahan.

 

Apa yang Membuat Berat Badan Susah Naik?

Terjangkit infeksi, seperti HIV atau tuberkulosis. Terkena penyakit tertentu, seperti diabetes atau hipertiroidisme. Gangguan penyerapan nutrisi dari makanan, seperti pada penyakit Celiac. Kondisi kanker dalam tahap akhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya