7 Buah-buahan untuk Obati Radang Tenggorokan dan Flu, Efektif Percepat Penyembuhan

Liputan6.com, Jakarta Radang tenggorokan atau dalam istilah medis sering disebut faringitis ini terjadi akibat infeksi virus seperti Influenza, Rhinovirus, Epstein-Barr yang ditandai dengan tenggorokan terasa gatal, sakit, ataupun nyeri ketika menelan. 

Selain virus, radang tenggorokan bisa juga ditimbulkan dari infeksi bakteri Streptococcus yang bisa menginfeksi dengan durasi yang cukup panjang, yaitu kurang lebih satu minggu lamanya. Kendati demikian, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat-obatan kimia, bisa mencoba cara alami terlebih dahulu untuk mengatasinya. Contohnya, dengan mengonsumsi beberapa jenis buah yang bisa mengurangi peradangan seperti delima, lemon, pisang, dsb.

Berikut rekomendasi 7 jenis buah-buahan yang dipercaya berkhasiat untuk mengatasi radang dan berbagai gejala flu. Informasi ini dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (15/4/2024).

Menurut informasi dari laman halodoc.com, buah naga kaya akan kandungan antioksidan, seperti vitamin C, betalains, dan karotenoid. Diketahui bahwa antioksidan berperan dalam melawan berbagai dampak buruk akibat paparan radikal bebas, seperti kerusakan sel yang memicu peradangan. 

Dalam buah nanas terkandung enzim bromelain yang tinggi. Enzim ini berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi, sehingga bisa membantu mengurangi rasa nyeri dan sakit yang timbul akibat radang tenggorokan. Selain peran enzim bromelain tadi, kandungan vitamin C dalam buah nanas juga turut serta dalam membantu menangkal paparan radikal bebas. 

Buah delima mengandung kalsium, kalium, fosfor, zat besi, asam folat, protein, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin K, dan antioksidan flavonoid yang dapat membantu mengobati gejala radang tenggorokan. 

Salah satu riset menyebutkan bahwa rutin mengonsumsi jus delima mampu menurunkan risiko radang tenggorokan hingga 40 persen. Tak hanya itu, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri dalam buah delima juga membuatnya efektif mencegah dan mengobati gejala flu seperti batuk dan pilek.

Teksturnya yang lembut, membuat buah pisang dapat dijadikan opsi menu makanan saat sedang terkena radang tenggorokan. Tak hanya itu, secara nutrisi, ternyata pisang juga mengandung vitamin C, fosfor, kalsium, protein, dan berbagai nutrisi lainnya yang dapat mendukung proses pemulihan pada individu yang sedang mengalami masalah radang tenggorokan.

Sebagaimana sudah disebutkan di awal, radang tenggorokan umumnya timbul akibat infeksi virus ataupun bakteri yang berasal dari paparan radikal bebas. Karenanya, konsumsi buah lemon yang kaya akan vitamin C tentu bagus untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Adapun cara mengonsumsinya cukup campurkan perasan lemon dengan air hangat dan madu untuk menetralisir rasa asamnya.

Jeruk nipis memiliki sifat antibakteri yang bagus untuk membantu proses pemulihan radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sama seperti lemon, cukup campurkan sedikit perasan jeruk nipis dengan madu dan air hangat untuk membantu meredakan radang tenggorokan. Adapun cara lainnya, campurkan perasan jeruk nipis dengan kecap untuk membantu meredakan batuk. 

Sari buah belimbing sudah cukup dikenal ampuh dalam mengobati radang tenggorokan. Hal ini terjadi karena antioksidan flavonoid dan polifenol di dalamnya berperan menumpas virus dan bakteri penyebab sakit tenggorokan. 

Disarankan untuk menghindari makanan yang keras seperti keripik kentang, kerupuk, dan camilan lainnya ketika tenggorokan sedang tidak nyaman.

Untuk mencegah memburuknya gejala radang tenggorokan, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu perburukan kondisi, seperti makanan berlemak berlebihan, makanan dengan kandungan santan tinggi, minuman atau makanan yang sangat manis, dan aktivitas merokok.

Tanda-tanda perbaikan pada radang tenggorokan termasuk pengurangan gejala dan hilangnya demam. Bila gejala yang awalnya dirasakan telah menghilang, itu menandakan perbaikan yang memadai pada radang tenggorokan.

Ada beberapa penyakit yang bisa menimbulkan kesulitan saat menelan, seperti flu, batuk kronis, tonsilitis, tukak atau luka pada kerongkongan, refluks asam lambung, serta infeksi atau peradangan tenggorokan.

CDC menyarankan pemberian antibiotik untuk radang tenggorokan pada individu yang alergi terhadap penisilin. Harus dipilih dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Pilihan dosis adalah klaritromisin oral sebanyak 7,5 mg/kg dua kali sehari (dengan dosis maksimum 250 mg dua kali sehari) selama 10 hari.