Studi: Orang yang Menarik Secara Fisik Sulit Mempertahankan Hubungan Jangka Panjang

Studi yang dilakukan oleh psikolog sosial dari Universitas Harvard menemukan bahwa individu yang memiliki penampilan menarik seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan jangka panjang.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 19 Jul 2024, 19:03 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 19:03 WIB
Studi: Orang yang Menarik Secara Fisik Sulit Mempertahankan Hubungan Jangka Panjang
Studi: Orang yang Menarik Secara Fisik Sulit Mempertahankan Hubungan Jangka Panjang/copyright unsplash.com/Joanna Nix-Walkup

Liputan6.com, Jakarta - Ketika kita melihat orang lain yang tampaknya lebih cantik atau tampan dari kita, seringkali timbul rasa tidak percaya diri. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa penampilan fisik bukanlah segalanya, terutama dalam hal hubungan cinta jangka panjang.

Melansir dari Broadly, Jumat (19/7/2024), studi yang dilakukan oleh psikolog sosial dari Universitas Harvard menemukan bahwa individu yang memiliki penampilan menarik seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan jangka panjang. Alasannya bisa bervariasi.

Pertama, orang yang dianggap menarik cenderung memiliki banyak pilihan dalam hal pasangan. Ini mungkin membuat mereka cenderung kurang puas dengan hubungan yang ada, atau sulit untuk mengatasi godaan dari pilihan-pilihan lain yang tersedia.

Christine Ma-Kellams, direktur penelitian ini, menjelaskan bahwa memiliki terlalu banyak pilihan alternatif dapat menghambat usaha untuk menjaga hubungan tetap kuat dari gangguan eksternal.

Selain itu, meskipun penampilan fisik sering dikaitkan dengan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendapatan dan prestasi akademis, hal itu tidak menjamin keberhasilan dalam hubungan cinta jangka panjang.

Orang-orang yang fokus pada penampilan seringkali menghadapi tantangan dalam membangun koneksi yang mendalam dan berkelanjutan dengan pasangan mereka.

Penelitian ini memberikan sudut pandang baru bahwa faktor-faktor lain seperti komunikasi, kepercayaan dan komitmen mungkin jauh lebih penting daripada sekadar penampilan fisik dalam membangun hubungan yang memuaskan dan langgeng.

Jadi, meskipun mungkin menggoda untuk mempercayai bahwa penampilan fisik dapat mempermudah segalanya, kenyataannya lebih kompleks daripada itu. Mengembangkan kualitas personal dan emosional yang mendukung hubungan yang sehat mungkin merupakan kunci yang lebih penting untuk kebahagiaan jangka panjang dalam percintaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Orang yang menarik cenderung miliki hubungan yang tak bertahan lama

Ilustrasi wanita bahagia
Ilustrasi wanita bahagia. (Sumber: Unsplash)

Dunia Hollywood seringkali dipenuhi dengan kecantikan dan ketampanan, namun seringkali kita mendengar kabar mereka bercerai dari pasangan mereka, dan ini membuat kita bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi.

Melansir dari Kidspot, para ilmuwan menduga bahwa daya tarik fisik atau faktor lainnya mungkin berperan dalam menarik perhatian. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa orang yang menarik cenderung memiliki hubungan yang kurang bertahan lama.

Penelitian dari Harvard menunjukkan bahwa wanita yang cantik cenderung memiliki hubungan yang lebih pendek atau berakhir dengan perceraian. Studi ini mengamati bagaimana penampilan memengaruhi kestabilan hubungan jangka panjang. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang memiliki penampilan menarik seringkali mengalami hubungan yang lebih singkat.

Ini memberikan wawasan bahwa meskipun penampilan fisik dapat memikat pada awalnya, kualitas hubungan jauh lebih kompleks dan membutuhkan faktor-faktor seperti komunikasi yang baik, kepercayaan dan komitmen untuk mempertahankan keberlangsungan hubungan yang sehat.

Studi ini juga mungkin menjelaskan mengapa beberapa bintang Hollywood sering mengalami perceraian berulang kali. Para peneliti mengumpulkan data dengan meminta wanita untuk menilai daya tarik lebih dari 200 pria berdasarkan foto mereka dari buku tahunan sekolah mereka, dan kemudian melacak sejarah pernikahan dan perceraian mereka.

Dengan demikian, meskipun daya tarik fisik dapat menjadi faktor yang kuat dalam memulai hubungan, keberhasilan jangka panjang seringkali tergantung pada faktor-faktor yang lebih dalam dan kompleks daripada sekadar penampilan luar.


Penelitian lainnya

wanita bahagia
Ilustrasi perempuan cantik dan baik/copyright unsplash.com/Hannah Busing

Melansir dari The Times, pria yang dianggap paling menarik dan gagah justru memiliki pernikahan yang paling singkat. Temuan serupa juga ditemukan pada 130 selebritas lainnya, dan hasilnya cukup mengejutkan: selebritas yang cantik sering mengalami tingkat perceraian yang lebih tinggi.

Apa yang ditemukan oleh psikolog sosial Professor Christine Ma-Kellams selama penelitian, bahwa orang yang dianggap memiliki penampilan menarik masih cenderung melihat kecantikan atau ketampanan orang lain sebagai faktor penting dalam hubungan jangka panjang.

Sementara itu, orang yang kurang menarik seringkali menganggap orang lain lebih menarik setelah mereka mengenalnya lebih dalam.

“Kita harus lebih memperhatikan keterbatasan penilaian daya tarik fisik kita sendiri,” kata Ma-Kellams.

“Semua orang menginginkannya, tetapi tergantung pada tujuan hubungan Anda, itu mungkin bukan prediktor terbaik untuk hubungan jangka panjang.''

Jadi, meskipun menjadi aktor Hollywood yang seksi mungkin menarik secara fisik, hal itu tidak selalu menjadi jaminan untuk hubungan yang panjang dan bahagia dalam jangka waktu yang lama.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya