Jangan Abai, 5 Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dipicu oleh Kolesterol Tinggi

Terdapat beberapa jenis penyakit kardiovakular yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 02 Okt 2024, 10:03 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 10:03 WIB
Jangan Abai, 5 Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dipicu oleh Kolesterol Tinggi
Jangan Abai, 5 Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dipicu oleh Kolesterol Tinggi/copyright by chainarong06 (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol adalah zat lemak penting yang ada dalam tubuh kita, tetapi ada dua jenis yang perlu kita ketahui, kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Menjaga keseimbangan antara keduanya sangat penting untuk kesehatan kita. Jika salah satu jenis kolesterol terlalu tinggi, tubuh kita akan lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Ketika kadar kolesterol jahat (LDL) meningkat, risiko penyumbatan pembuluh darah pun meningkat. Ini dapat menyebabkan arteri menyempit, yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung kita. Penyempitan ini mengganggu aliran darah dan bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular.

Untuk mencegah kadar kolesterol jahat lebih tinggi dari kolesterol baik, penting untuk mengatur pola makan. Makanan seperti kacang-kacangan, kedelai, ikan salon, gandung, sayur hijau, beras merah, hingga buah pisang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat

Terdapat beberapa jenis penyakit kardiovakular yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, seperti dilansir dari WenMD, Selasa (a1/10/2024):

1. Jantung Koroner

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, maka tubuh Anda akan lebih mudah terserang penyakit jantung koroner. Hal ini terjadi karena kolesterol menumpuk di dinding arteri yang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan arteri mengeras, sehingga otot jantung tidak dapat menerima aliran darah dengan baik.

Selain itu, kolesterol juga dapat menyebabkan penyumbatan pada jantung. Ini disebabkan oleh plak kolesterol mengalami pemecahan dan mengapung ke pembuluh darah yang lebih kecil. Akibatnya, dada akan terasa nyeri atau bahkan terjadi serangan jantung jika pembuluh darah tersumbat secara penuh.

2. Stroke

Ilustrasi stroke di usia muda
Ilustrasi stroke di usia muda. (Image by jcomp on Freepik)

Stroke adalah kondisi serius yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak. Hal ini bisa disebabkan oleh pembekuan darah atau penyumbatan di dalam pembuluh darah. Ada berbagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko stroke, termasuk faktor mental, fisik, dan sosial.

Salah satu tanda yang dapat dikenali oleh orang-orang di sekitar adalah senyum yang tidak simetris pada penderita stroke. Jika seseorang menunjukkan gejala ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Selain faktor-faktor tersebut, tingginya kadar kolesterol dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab stroke. Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri.

Plak ini mengakibatkan arteri menyempit dan dapat menghalangi aliran darah ke otak. Ketika aliran darah terhambat, sel-sel otak mulai kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat mengakibatkan stroke.

 

3. Diabetes

Risiko Diabetes
Ilustrasi diabetes. Credit: pexels.com/pixabay

Penyakit diabetes adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi keseimbangan antara kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan pada pembuluh darah.

Pada penderita diabetes, kolesterol jahat (LDL) cenderung menempel pada dinding arteri. Hal ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, LDL yang tinggi juga berinteraksi dengan glukosa, membentuk lipoprotein yang dilapisi gula. Ini membuat kolesterol jahat bertahan lebih lama dalam aliran darah, sehingga meningkatkan risiko pembentukan plak.

Pembentukan plak pada dinding arteri akibat kolesterol jahat yang terlapisi gula dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Ini mengganggu aliran darah dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan arteri.

Selain itu, kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh cenderung menurun, sementara kadar trigliserida (lemak dari makanan) meningkat, menciptakan lingkaran setan yang berbahaya.

 

4. Vaskular Perifer

Menyebabkan Masalah di Telapak kaki dan Keseimbangan Tubuh
Ilustrasi Masalah Kaki Credit: pexels.com/Gio

Vaskular perifer adalah kondisi yang terjadi akibat tersumbatnya aliran darah di tungkai atau tangan, yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah dari jantung. Penyakit ini seringkali diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Penderita vaskular perifer biasanya mengalami gejala yang muncul di kaki, telapak kaki, dan area lain di luar jantung dan otak. Salah satu tanda umum dari kondisi ini adalah munculnya kram di bagian betis saat berjalan. Gejala ini terjadi karena otot tidak mendapatkan cukup aliran darah dan oksigen saat beraktivitas.

Penyumbatan aliran darah ini disebabkan oleh penumpukan plak lemak di dinding pembuluh darah. Ketika plak ini menumpuk, aliran darah menjadi terhambat, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. 

5. Hipertensi

Hipertensi
Ilustrasi kontrol tekanan darah. Credits: pexels.com by Pavel Danilyuk

Kolesterol tinggi bukan hanya masalah untuk kesehatan jantung, tetapi juga dapat berkontribusi pada hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ketika kadar kolesterol dalam tubuh meningkat, hal ini dapat memengaruhi sistem kardiovaskular secara keseluruhan.

Kolesterol tinggi melepaskan hormon tertentu yang dapat menghambat aliran darah di pembuluh darah. Proses ini menyebabkan penyempitan arteri, sehingga darah sulit mengalir dengan lancar. Akibatnya, tekanan dalam pembuluh darah meningkat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah.

Ketika jantung harus bekerja lebih keras, risiko terkena berbagai penyakit jantung meningkat. Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan peradangan dalam sistem peredaran darah, yang semakin memperburuk kondisi hipertensi.

 

Infografis Serangan Jantung
Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya