Liputan6.com, Jakarta - Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) kembali menggelar acara tahunan mereka, Buka Tahun Baru Bersama yang ke-18, yang kali ini berlangsung di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta, pada Sabtu (25/1/2025).
Acara ini penuh dengan momen istimewa, salah satunya adalah kehadiran perempuan-perempuan hebat yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari berbagai partai politik. Mereka akan bertemu dalam satu panggung untuk tujuan mulia yang sama.
Para perempuan luar biasa tersebut antara lain Rieke Dyah Pitaloka, Nurul Arifin, Eva Kusuma Sundari, Ida Fauziah, dan Dina Lorenza. Mereka hadir untuk menyerahkan trofi penghargaan "Terimakasihku Kepadamu" kepada tujuh organisasi pemuda lintas agama dan satu tokoh Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Advertisement
Penerima penghargaan tersebut di antaranya, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Asat Gusma, Ketua Umum Pemuda Kristen (GAMKI) Sahat MP Sinurat, Ketua Umum Pemuda Hindu (Peradah) I Gede Ariawan, Ketua Umum Pemuda Budha (Gemabudhi) Bambang Patijaya dan Ketua Umum Pemuda Konghucu (Gemaku) JS Kristan.
Penerima anugerah terakhir adalah Rm Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasteri (Kementerian) Dialog Antaragama Vatikan. Pastor yang akan hadir secara daring ini adalah satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia. Ia merupakan tokoh penting terwujudnya Deklarasi Jakarta – Vatikan.
"Penerima penghargaan dinilai telah memulai sesuatu yang baru dan dilakukan secara bersama-sama. Dan itu pantas untuk didukung dan dihormati. Sesuatu yang baru itu adalah komitmen bersama mewujudkan perdamaian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia," ujar Ketua Pelaksana Perayaan Buka Tahun Baru Bersama PWKI, Mercy Tirayoh, di Jakarta, Jumat (24/1/2024).
Misa Syukur dan Orasi Kebangsaan
Acara Buka Tahun Baru Bersama dimulai dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Rm Adi Prasodjo, Rm Heri Wibowo, dan Rm Aloys Budi Purnomo. Usai misa, acara dilanjutkan dengan makan bersama, orasi kebangsaan, serta pemberian penghargaan.
Tema perayaan tahun ini adalah “Pangan Untuk Semua,” dengan tujuan untuk mengangkat isu penting mengenai ketahanan pangan yang menjadi perhatian utama pemerintah.
Dalam orasi kebangsaan, Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily dijadwalkan untuk memberikan pidato mengenai pentingnya kerjasama bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan terkait pangan di masa depan.
Deklarasi ini merupakan komitmen mewujudkan perdamaian di Indonesia dan dunia yang ditandatangani para organisasi pemuda lintas agama tersebut. Paus Fransiskus sebagai saksi atas komitmen bersama yang mulia itu dengan wujud pembubuhan tandatangan secara langsung di Vatikan pada 21 Agustus 2024.
Padre Marco---atau akrab disapa Rm Markus adalah penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 lalu.
Advertisement
PWKI dan Semangat Kebangsaan
Sementara itu Asni Ovier Dengen Paluin menjelaskan bahwa PWKI didirikan pada 1 Dember 2004 dan diresmikan pada 28 Januari 2005 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Uskup Agung Jakarta. Yang menginisiasi berdirinya paguyuban ini adalah AM Putut Prabantoro dan Pieter Gero.
Tema Buka Tahun Baru Bersama pada waktu itu mengambil thema “Doa Untuk Aceh” karena pada saat terjadi tsunami yang melanda Aceh. Dan pada kesempatan itu, PWKI ikut memberikan donasi sebagai tanda belarasa (compassion) atas kejadian prihatin yang menimpa masyarakat Aceh.
“PWKI selalu mengusung tema kebangsaan dalam perayaan buka tahun baru bersama. Tema-tema kebangsaan ini tidak dapat dilepaskan dari nilai luhur yang kami dapatkan sebagai warisan dari seorang uskup pribumi pertama. Dia adalah pahlawan nasional yakni Uskup Agung Semarang dan sekaligus merupakan uskup pribumi pertama. Nilai luhur itu adalah 100% Katolik – 100% Indonesia. Kami menyebutnya sebagai motto atau sebagai warisan,“ jelas Asni Ovier.