Liputan6.com, Jakarta Nastar adalah kue kering favorit saat Lebaran, tetapi sering kali menjadi berjamur atau tengik jika tidak disimpan dengan benar. Penyebab utamanya adalah kandungan air dalam selai nanas dan faktor lingkungan seperti udara lembap serta paparan sinar matahari.
Dirangkum Liputan6.com dari akun YouTube Diana Rahma pada Selasa, (25/3/2025), artikel ini akan membagikan cara menyimpan nastar agar bisa bertahan hingga 6 bulan tanpa kehilangan rasa dan teksturnya. Berikut adalah panduan lengkap untuk menjaga nastar tetap awet dan lezat.
Kenapa Nastar Mudah Berjamur dan Tengik?
Kandungan air dalam selai nanas adalah penyebab utama nastar cepat berjamur. Selai nanas yang terlalu basah dapat memicu pertumbuhan jamur jika tidak disimpan dengan benar. Selain itu, pengaruh udara lembap dan oksidasi bahan nastar juga mempercepat kerusakan.
Kesalahan umum dalam penyimpanan, seperti menyimpan nastar dalam wadah yang tidak kedap udara, dapat memperburuk masalah ini. Jika nastar terpapar udara dan sinar matahari secara langsung, proses oksidasi lemak dalam nastar akan berlangsung lebih cepat, yang pada akhirnya akan menimbulkan bau tengik.
Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan nastar cepat berjamur dan tengik agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Advertisement
Bahan-Bahan Berkualitas untuk Nastar yang Tahan Lama
Untuk mendapatkan nastar yang tahan lama, pemilihan bahan sangatlah penting. Jenis tepung dan mentega yang digunakan dapat mempengaruhi daya tahan kue. Pastikan untuk menggunakan bahan berkualitas tinggi agar nastar tetap enak meskipun disimpan lama.
Cara memilih selai nanas yang lebih kering juga sangat penting untuk mencegah jamur. Selai nanas yang terlalu basah akan membuat nastar lebih rentan terhadap kerusakan. ''Mungkin bisa meng-upgrade kualitas bahan-bahannya, supaya tetap bisa menjaga aroma dan rasanya,'' ungkap YouTube Diana Rahma.
Dengan memilih bahan yang tepat, Anda dapat memastikan nastar yang dihasilkan lebih awet dan tetap lezat saat disantap.
Langkah-Langkah Menyimpan Nastar Agar Awet 6 Bulan
Berikut adalah langkah-langkah menyimpan nastar:
- Pastikan nastar benar-benar dingin sebelum disimpan.
- Kemas setiap nastar satu per satu dengan plastik kecil.
- Wadah yang bersih dan kering sangat penting untuk menjaga kualitas nastar.
Advertisement
Kemas Setiap Nastar Satu Per Satu dengan Plastik Kecil
Proses pengemasan ini membantu mencegah udara masuk dan menjaga kelembapan di dalam wadah. Setelah itu, masukkan nastar ke dalam toples kedap udara untuk perlindungan optimal.
Simpan Nastar di Wadah yang Bersih dan Kering
Hindari menggunakan wadah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan makanan lain, terutama yang beraroma kuat. Pastikan wadah yang digunakan kedap udara agar nastar awet.
Advertisement
Suhu Ruang vs Kulkas, Mana yang Lebih Baik?
Banyak orang beranggapan bahwa menyimpan nastar di dalam kulkas adalah cara terbaik untuk menjaga keawetannya. Namun, kenyataannya, nastar lebih baik disimpan di suhu ruang dalam toples tertutup. ''Menyimpan nastar di kulkas justru bisa membuat teksturnya berubah menjadi keras,'' kata Diana Rahma.
Jika Anda memilih untuk menyimpan nastar di kulkas, pastikan untuk tetap menggunakan wadah kedap udara. Namun, sebaiknya hindari cara ini jika ingin menjaga tekstur nastar tetap lembut dan enak saat disantap.
Secara umum, nastar yang disimpan di suhu ruang dengan cara yang benar dapat bertahan hingga 6 bulan tanpa kehilangan cita rasa dan teksturnya.
Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Rasa dan Tekstur Nastar
Setelah dua bulan penyimpanan, nastar masih dalam keadaan segar, tidak berjamur, dan rasanya tetap enak. Namun, aroma wangi kue panggangnya mungkin sudah mulai berkurang. Menurut Diana Rahma, ''Di bulan keenam, tidak ada jamur yang timbul, tapi kulit nastar mulai sedikit lembek.''
Saat disimpan selama lima bulan, meskipun tidak ada jamur, rasa nastar mungkin tidak seenak saat baru dibuat. Rasa yang dominan bisa jadi rasa asin karena margarinnya lebih pekat.
Dengan memperhatikan waktu penyimpanan, Anda bisa memprediksi kondisi nastar dan memastikan tetap layak untuk dikonsumsi.
Advertisement
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menyimpan Nastar
Salah satu kesalahan umum adalah membuka toples terlalu sering. Ini dapat menyebabkan nastar terpapar udara lembap, yang membuatnya lebih cepat melempem. Selain itu, menggunakan wadah yang tidak kedap udara juga merupakan kesalahan yang harus dihindari.
Pastikan untuk memeriksa kondisi wadah sebelum menyimpan nastar. Selai nanas yang masih terlalu basah juga dapat menjadi penyebab jamur, jadi pastikan selai sudah cukup kering sebelum digunakan sebagai isian nastar.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat memperpanjang masa simpan nastar dan menjaga kualitasnya.
Cara Mengetahui Nastar Sudah Tidak Layak Makan
Perhatikan tanda-tanda nastar basi, seperti bau tengik, rasa pahit, atau asin berlebih. ''Jika menemukan bercak putih atau jamur pada permukaan, sebaiknya nastar tidak dikonsumsi lagi,'' ungkap Diana Rahma.
Penting untuk selalu memeriksa kondisi nastar sebelum mengonsumsinya agar tetap aman dan enak. Jika ada tanda-tanda kerusakan, sebaiknya hindari mengonsumsinya.
Advertisement
Bisakah Nastar Bertahan Lebih dari 6 Bulan?
Nastar dapat bertahan lebih dari 6 bulan asalkan disimpan dengan cara yang benar dan bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik. Namun, semakin lama disimpan, tekstur dan rasanya mungkin akan sedikit berubah, terutama aroma khas nastarnya yang mulai berkurang.
Penting untuk memperhatikan kualitas bahan dan teknik penyimpanan yang lebih baik jika ingin menyimpan nastar lebih lama. Dengan cara yang tepat, Anda dapat menikmati nastar lebih lama tanpa kehilangan cita rasa yang lezat.
