Citizen6, Jakarta: Legenda hidup pengobar thrash Metal, Metallica, bakal kembali konser di Jakarta, Agustus 2013 mendatang. Buat Indonesia, kedatangan mereka kedua ini merupakan suatu kehornatan, setelah di tahun 1993 band asal Los Angeles, California ini sempat manggung di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, namun berbuntut rusuh dari sebagian oknum penonton.
Dengan pembetot bas teranyar mereka, Robert Trujillo, tentunya konser Metallica kali ini akan terasa sebagai sajian segar. Apalagi sejak diluncurkannya album Load (1996), yang membuat orang terperangah lantaran corak musiknya mendadak berbeda jauh-- dan seterusnya. Setelah itu penggemar Metallica di Indonesia belum pernah lagi menikmati penampilan live mereka.
Bicara tentang Metallica, tentu bukan sekadar bicara bagaimana hebatnya mereka meledakkan hits menjadi begitu melegenda, seperti Master of Puppets, Search and Destroy, And Justuce For All, Enter Sandman, The Unforgiven, dan lain-lain. Namun sebuah kharismatik dan simbol perjuangan keras dari sekelompok anak muda (jaman dulu, 1981), di mana saat itu formasi pertamanya adalah James Hetfield, Lars Ulrich, Ron Mc Govney, dan Dave Mustaine. Namun sayang, setelah berhasil merilis album Kill Em All (1983), Ron dan Dave hengkang dari grup ini.
Sebagaimana kita ketahui, Dave Mustaine pada akhirnya mendirikan Megadeth, yang juga dianggap sebagai salah satu 'sesepuh' aliran Thrash Metal. Seiring pergantian waktu dan beberapa kali pergantian pemain bas, formasi Mettalica terakhir ini agaknya telah membuktikan bagaimana hasil yang diperoleh dari sebuah perjuangan panjang.
That the live, is neverending struggle. Mungkin hanya merekalah grup Metal yang sampai saat ini digilai pejabat seperti Joko Widodo dan kyai besar seperti Sholahudin Wahid (Gus Sholah). (Iwan Prasetya/Mar)
Iwan Prasetya adalah pewarta warga dan bisa dihubungi lewat akun Twitter: @PrasetyaIwan, blog: iwanresa.wordpress.com & eksposia.wordpress.com, serta facebook: Iwan Prasetya, Ampah
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Dengan pembetot bas teranyar mereka, Robert Trujillo, tentunya konser Metallica kali ini akan terasa sebagai sajian segar. Apalagi sejak diluncurkannya album Load (1996), yang membuat orang terperangah lantaran corak musiknya mendadak berbeda jauh-- dan seterusnya. Setelah itu penggemar Metallica di Indonesia belum pernah lagi menikmati penampilan live mereka.
Bicara tentang Metallica, tentu bukan sekadar bicara bagaimana hebatnya mereka meledakkan hits menjadi begitu melegenda, seperti Master of Puppets, Search and Destroy, And Justuce For All, Enter Sandman, The Unforgiven, dan lain-lain. Namun sebuah kharismatik dan simbol perjuangan keras dari sekelompok anak muda (jaman dulu, 1981), di mana saat itu formasi pertamanya adalah James Hetfield, Lars Ulrich, Ron Mc Govney, dan Dave Mustaine. Namun sayang, setelah berhasil merilis album Kill Em All (1983), Ron dan Dave hengkang dari grup ini.
Sebagaimana kita ketahui, Dave Mustaine pada akhirnya mendirikan Megadeth, yang juga dianggap sebagai salah satu 'sesepuh' aliran Thrash Metal. Seiring pergantian waktu dan beberapa kali pergantian pemain bas, formasi Mettalica terakhir ini agaknya telah membuktikan bagaimana hasil yang diperoleh dari sebuah perjuangan panjang.
That the live, is neverending struggle. Mungkin hanya merekalah grup Metal yang sampai saat ini digilai pejabat seperti Joko Widodo dan kyai besar seperti Sholahudin Wahid (Gus Sholah). (Iwan Prasetya/Mar)
Iwan Prasetya adalah pewarta warga dan bisa dihubungi lewat akun Twitter: @PrasetyaIwan, blog: iwanresa.wordpress.com & eksposia.wordpress.com, serta facebook: Iwan Prasetya, Ampah
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com