Tularkan Inspirasi Diaspora Indonesia untuk Kemajuan Daerah

Kongres Diaspora Indonesia yang berlangsung 18-20 Agustus 2013 diharapkan bisa menularkan inspirasi bagi kemajuan daerah di Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Agu 2013, 07:59 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2013, 07:59 WIB
diaspora-130820c.jpg
Citizen6, Jakarta: Kongres Diaspora Indonesia yang berlangsung 18-20 Agustus 2013 diharapkan bisa menularkan inspirasi bagi kemajuan daerah-daerah di seluruh Indonesia. Spirit membangun republik yang datang dari para diaspora bisa menjadi pemacu semua daerah untuk saling berkompetisi memajukan daerahnya masing-masing.

"Kongres Diaspora Indonesia ini sangat inspiratif, dihadiri orang-orang yang inspiratif, dan sudah seharusnya mendonorkan semangat bagi kita untuk memacu kemajuan Indonesia," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Anas, yang pernah menempuh program singkat ilmu kepemerintahan di John F Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat, diundang mengikuti kongres tersebut.

Kongres Diaspora di Jakarta ini merupakan kongres yang kedua, dan bertemakan The Power of Harmony in Diversity: Unleashed Worldwide. Kongres Diaspora pertama digelar di Los Angeles, AS, pada 2012. Diaspora ini terdiri atas warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri, WNI yang menjadi warga negara asing, dan warga luar negeri yang bersimpati serta mendukung kiprah Indonesia.

Kongres Diaspora II di Jakarta dihadiri hampir 4.000 WNI yang berada di luar negeri dan mereka yang memiliki pertalian darah dengan Indonesia.

Anas mengatakan, kemajuan Indonesia sejatinya adalah representasi kemajuan daerah. Karena itu, sumberdaya manusia (SDM) daerah harus dimajukan untuk mendukung kemajuan daerah.

Kongres Diaspora harus menjadi jembatan bagi daerah untuk menjangkau pasar global dan mengambil spirit kemajuan global untuk kemajuan daerah.

"Dunia saat ini semakin datar. Kesempatan terbuka luas hingga ke kawasan global. Daerah harus menjadikan diaspora Indonesia sebagai jembatan, baik untuk pemasaran potensi produk daerah maupun peningkatan jaringan untuk meningkatkan kualitas SDM daerah. Ada peluang pemasaran UKM, beasiswa, dan sebagainya yang harus dimanfaatkan kita yang ada di Indonesia, khususnya di kota-kota menengah-kecil," jelas Anas.

Dari data resmi Kementerian Luar Negeri disebutkan, jaringan Diaspora Indonesia sudah berdiri di 26 negara. Saat ini lebih dari 4,6 juta WNI berada di luar negeri, mulai dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika. Jaringan ini juga diperkuat oleh jutaan warga negara asing yang mempunyai pertalian dengan Indonesia, seperti di Suriname, Afrika Selatan, Madagaskar, dan sebagainya.

Banyak di antara diaspora Indonesia itu memegang posisi puncak di perusahaan kelas dunia, peneliti atau akademisi berpengaruh, hingga tokoh-tokoh organisasi non-pemerintah (NGO). (Rully Anwar/Mar)

Rully Anwar adalah pewarta warga dan seorang consultant.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke itizen6@liputan6.com



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya