PPI Maroko Undang Bussines Women dari Jawa Barat

Departemen Sumber Daya Insani PPI Maroko menggelar acara diskusi dengan mengundang Madrim Andini Kusumah.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2013, 10:34 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 10:34 WIB
130910amaroko.jpg
Citizen6, Maroko: Departemen Sumber Daya Insani Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko menggelar acara diskusi dengan mengundang salah satu bussines women dari Jawa Barat, Madrim Andini Kusumah.

Kehadiran pemilik produk kopi luwak ratu yang saat ini sedang menjajaki dunia wirausaha di Maroko di tengah-tengah mahasiswa yang sedang menimba ilmu di negeri 'seribu benteng' ini menambah wawasan baru bagi mereka akan pentingnya dunia entrepreneur.

Tema yang diusung pada diskusi yang dilaksanakan pada Minggu 8 September kemarin adalah "From Hobby to Money, Belajar Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur" dengan di moderatori oleh Durrotul Yatimah. Meski diadakan dengan sederhana, namun tidak mengurangi semangat kawan-kawan PPI Maroko untuk menghadiri acara ini.

Dalam pemaparannya, Andini menyampaikan, hidup di dunia tidak harus menjadi pegawai, yang terpenting dalam hidup adalah kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi sekitarnya.

Andini juga menambahkan, sebagai seorang mahasiswa, seharusnya bisa mengubah maindset sejak muda, karena mindset kita sejak lama telah diatur oleh Belanda untuk menjadi pegawai. Itulah sebabnya Indonesia saat ini kekurangan seorang pengusaha.

"Maksudnya di sini adalah bukan berarti dunia pegawai itu salah, akan tetapi alangkah baiknya bila kita bisa menciptakan dan menghasilkan sesuatu ketimbang mendapatkan sesuatu itu," jelasnya.

Tidak hanya sampai disitu, Andini juga bercerita tentang manis pahitnya kehidupan bisnis di Indonesia. "Bisnis tidak seperti yang dianggap oleh orang lain. Dunia bisnis itu mudah ketika kita tahu caranya. Banyak cara dalam bisnis, tapi karena orang Indonesia yang memang maindsetnya takut kegagalan, maka Indonesia saat ini masih saja kekurangan seorang wirausahawan," ujarnya.

Menjadi gila itu buka sesuatu yang absurd dalam berbisnis, lanjut Andini. Ketika seseorang berani gila maka dalam mindsetnya akan melakukan segala sesuatu itu menjadi kenyataan. "Buktinya dengan kegilaan itu, saya dapat pergi kebeberapa negara tanpa biaya sepeser pun," tuturnya.  

Dalam acara diskusi, Andini juga menjelaskan manusia adalah low attraction, yang artinya manusia adalah magnet hidup. Ketika seseorang yakin akan sesuatu yang ia kerjakan makan sesuatu itu benar-benar seperti apa yang dia yakini. Oleh karena itu, ada 3 hal yang harus dimiliki dalam berbisnis, yaitu bego, yakin, dan doa.

"Bego yang saya maksud disini adalah berani mengumpulkan orang-orang pintar untuk membantu dirinya, karena ia merasa bego dan yakin akan sesuatu yang ia kerjakan (positive thinking). Setelah itu selebihnya kita serahkan kepada Allah yang mahakuasa dengan berdoa supaya apa yang kita inginkan bisa berjalan lancar, sukses, dan sesuai dengan apa yang kita inginkan," jelas Andini.

Acara yang berlangsung di sekretariat PPI Maroko lantai 2 ini, disiarkan langsunglewat radio du Maroc PPI Maroko dengan dipandu langsung oleh DJ Fauzan. Sebelum acara ini berakhir, pertanyaan bertubi-tubi datang dari para mahasiswa dan para pendengar setia radio du Maroc PPI Maroko.

"Maindset mahasiswa dalam berpikir harus diubah menjadi maindset kreatif, agar ke depannya tumbuh wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja di Indonesia," harap Andini di akhir acara. (Kusnadi El Ghezwa/Mar)

Kusnadi El Ghezwa adalah koordinator Departemen Media Informasi PPI Maroko dan juga pewarta warga yang bisa dihubungi di email: el_gzha@yahoo.co.id

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Saat ini Citizen6 mengadakan program penulisan bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya