Harga Kripto Hari Ini 16 Maret 2022: Bitcoin dkk Beranjak Naik

Mayoritas kripto jajaran teratas mulai kembali ke zona hijau pada perrdagangan Rabu (16/3/2022) pagi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Mar 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan beberapa kripto jajaran teratas terlihat mengalami pergerakan harga yang beragam, Rabu pagi (16/3/2022), Namun, mayoritas kripto jajaran teratas terlihat menguat dalam perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 1,89 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,84  persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 39.633,85 per koin atau setara Rp 566,9 juta (asumsi kurs Rp 14.305 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat melemah beberapa hari terakhir, pagi ini terlihat mulai kembali naik. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik sebesar 3,00 persen dan 2,42 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.629,34 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini juga berhasil menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat  sebesar 1,29 persen. Namun dalam sepekan, masih tergelincir 2,16 persen. Hal itu membuat BNB berada dibanderol dengan harga USD 371,98 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) yang kemarin sempat merosot, kini kembali menguat. ADA naik dalam satu hari terakhir sebesar 0,50 persen dan 1,06 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8034 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) masih perkasa dengan menguat satu hari terakhir sebesar 4,60 persen dan 2,50 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 83,89 per koin.

Sayangnya, XRP masih melemah dalam satu hari terakhir sebesar 0,43 persen. Namun berhasil menguat 6,61 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7674 per koin. 

Terra (LUNA) juga masih di zona merah dalam 24 jam melemah 4,25 persen, tetapi masih menguat 3,94 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 88,65 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya alami pergerakan harga yang berbeda hari ini. Dalam satu hari terakhir, USDT menguat 0,01 persen. Dengan begitu, USDT berada di level USD 1,00. 

Sedangkan USDC harus melemah 0,07 persen dalam 24 jam terakhir, yang membuat harganya turun ke level USD 0,9994 per koin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Wakil Menteri Keuangan Malaysia Sebut Kripto Tak Cocok Jadi Alat Pembayaran

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Malaysia Yamani Hafez Musa berbicara soal cryptocurrency sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen Nurul Izzah Anwar di Dewan Rakyat.

Anggota parlemen bertanya tentang peran pemerintah dalam memantau dan mengatur cryptocurrency. 

Memperhatikan cryptocurrency bukan instrumen pembayaran yang diatur oleh Bank Negara Malaysia, wakil menteri keuangan mengatakan aset digital seperti bitcoin dan ethereum tidak cocok digunakan sebagai alat pembayaran secara umum.

Selain itu, ia menilai, aset digital juga bukanlah penyimpan nilai dan alat tukar yang baik.

"Ini karena kondisi aset digital yang rentan terhadap volatilitas akibat investasi spekulatif," kata Yamani, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa, 15 Maret 2022.

Wakil menteri keuangan itu juga menjelaskan, kripto tidak cocok sebagai alat pembayaran karena mereka tidak menunjukkan karakteristik uang.

Dia melanjutkan untuk membahas beberapa masalah yang dia lihat dengan cryptocurrency, termasuk volatilitasnya, risiko pencurian, serangan siber, dan ketidakmampuannya untuk memproses transaksi sebanyak sistem pembayaran Visa saat ini. 

Ia menyampaikan kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dari penambangan cryptocurrency. 

"Juga, yang penting adalah dampak yang besar terhadap lingkungan karena daya listrik yang digunakan untuk memproses satu transaksi bitcoin dapat memproses 1,2 juta transaksi Visa," pungkas Yamani.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya