Liputan6.com, Jakarta - Coca-Cola telah meluncurkan koleksi NFT yang dinamai "Masterpiece", menampilkan perpaduan karya seni tradisional dan modern. Koleksi ini diluncurkan di Base, jaringan Ethereum Layer 2 Coinbase.
Dilansir dari Coimarketcap, Kamis (17/8/2023), peluncuran ini adalah bagian dari kampanye "Musim Panas Onchain" Coinbase, yang merayakan berbagai proyek seni, game, dan musik on-chain yang diluncurkan di Base.
Baca Juga
Koleksi NFT menampilkan mahakarya terkenal seperti "The Scream" dan "Girl with a Pearl Earring", dipadukan dengan karya modern seniman seperti Aket dan Vikram Kushwah, semuanya terintegrasi dengan botol Coca-Cola yang ikonik.
Advertisement
Delapan versi berbeda dari NFT ini ditawarkan, dengan harga mulai dari 0,0011 ETH hingga 0,014 ETH. Beberapa dari mereka dijual di OpenSea dengan harga kurang dari harga mint meskipun dicetak menggunakan platform mint fun. Lebih dari 50.000 NFT dicetak, yang berakhir pada Rabu.
Bukan Langkah NFT Pertama Coca Cola
Usaha Coca-Cola ke NFT bukanlah hal baru, perusahaan sebelumnya melelang NFT unik pada 2021, mengumpulkan lebih dari USD 575.000 atau setara Rp 8,8 miliar (asumsi kurs Rp 15.318 per dolar AS) untuk amal. Mereka juga memperkenalkan koleksi untuk Pride Month pada 2022.
Kampanye "Musim Panas Onchain" akan berlangsung hingga 30 Agustus, menampilkan sejumlah proyek dari mitra, termasuk Coca-Cola, Manifold, Optimism, OpenSea, dan lainnya.
Dengan lebih dari 100.000 pengguna aktif harian, Base telah mendapatkan minat yang signifikan akhir-akhir ini dan bergabung dengan Optimisme dan Arbitrum sebagai pemain terkemuka di ruang penskalaan Ethereum.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penjualan NFT Dunia Naik 6,59 Persen di Pekan Kedua Agustus 2023
Sebelumnya, pekan kedua Agustus 2023 mengalami peningkatan kecil dalam penjualan NFT, naik 6,59 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya, dengan total mencapai USD 106,87 juta atau setara Rp 1,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.354 per dolar AS) menurut metrik yang disediakan oleh cryptoslam.
Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (15/8/2023), NFT berbasis Ethereum memimpin pasar, meraih USD 60,23 juta atau setara Rp 923,4 miliar, sementara NFT berbasis Polygon menempati posisi kedua dalam penjualan mingguan, memimpin USD 13 juta atau setara Rp 199,3 miliar meningkat 92,07 persen dari minggu sebelumnya.
Penjualan NFT Solana meraih kenaik 30,54 persen dari minggu sebelumnya. Mengikuti Solana, Mythos, Immutable X, BNB Chain, dan Bitcoin melengkapi daftar. Penjualan NFT berbasis Bitcoin menetap di posisi ketujuh untuk minggu ini, meraih USD 2,7 juta atau setara Rp 41,1 miliar.
Namun, penjualan tujuh hari dari BTC turun 24,90 persen lebih rendah dari minggu sebelumnya. Tezos membuat langkah penting, melonjak 50,44 persen lebih tinggi.
NFT Terlaris
NFT terlaris pekan kedua Agustus 2023 adalah Clonex NFT 9.418, dengan harga USD 360.000 atau setara Rp 5,5 miliar. Cryptopunk 4,757 mengklaim tempat kedua, dijual seharga USD 326.000 atau setara Rp 4,9 miliar sekitar empat hari yang lalu, dan posisi ketiga pergi ke Autoglyphs 203, dijual seharga USD 304.000 atau setara Rp 4,6 miliar.
Menariknya, kelima NFT terlaris minggu ini berbasis Ethereum. Faktanya, 30 NFT terlaris minggu ini semuanya dibuat di atas blockchain Ethereum.
Advertisement
Bank di Rusia Sberbank Izinkan Pengguna Terbitkan NFT di Blockchain Perusahaan
Meningkatnya permintaan untuk Non Fungible Token (NFT), membuat salah satu bank terbesar di Rusia, Sberbank, sekarang mengizinkan pengguna menerbitkan NFT di platform blockchain-nya.
Dilansir dari Bitcoin.com, ditulis Minggu (13/8/2023) Salah satu Eksekutif bank menyebut raksasa perbankan Rusia berencana untuk mulai bekerja sama dalam proyek dengan situs seni, galeri, dan organisasi olahraga yang berpotensi untuk rilis NFT yang terkait dengan permainan dan turnamen olahraga.
Berdasarkan laporan portal berita bisnis dan kripto terkemuka Rusia RBC, Sberbank mengatakan ini adalah sesuatu yang baru bagi bank yang akan melakukan beberapa tes terlebih dahulu. Pada tahap awal, layanan akan dibatasi karena kebutuhan untuk memoderasi konten.
Sberbank, bank Rusia terbesar berdasarkan aset, menciptakan platform blockchain setelah menerima otorisasi dari Bank Sentral Rusia untuk menerbitkan aset keuangan digital pada Maret tahun ini.
Platform saat ini hanya terbuka untuk badan hukum, tetapi pada kuartal terakhir 2022, individu pribadi juga akan diberikan akses dan diizinkan untuk menerbitkan, membeli, dan menjual aset keuangan digital (DFA).
Sekitar sebulan kemudian, perusahaan diberi kesempatan untuk menerbitkan DFA yang mengesahkan klaim moneter, membeli aset yang diterbitkan di platform, dan juga melakukan transaksi lain dengan mereka, sebagaimana diizinkan oleh undang-undang Rusia saat ini.
Undang-undang “Tentang Aset Keuangan Digital” mulai berlaku pada Januari 2021. Moscow Exchange sedang bersiap untuk mendaftarkan DFA pada akhir tahun ini.