Perusahaan Kripto Donald Trump Luncurkan Cadangan Token Strategis

World Liberty Financial (WLF) juga berencana menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan untuk menyumbangkan aset token ke dalam cadangan mereka.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Feb 2025, 12:03 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 12:01 WIB
Perusahaan Kripto Donald Trump Luncurkan Cadangan Token Strategis
World Liberty Financial (WLF), sebuah platform kripto yang memiliki keterkaitan finansial dengan mantan Presiden Donald Trump, mengumumkan peluncuran cadangan token strategis. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - World Liberty Financial (WLF), sebuah platform kripto yang memiliki keterkaitan finansial dengan mantan Presiden Donald Trump, mengumumkan peluncuran cadangan token strategis yang bertujuan mendukung Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya yang dianggap berperan penting dalam mengubah lanskap keuangan global.

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (13/2/2025), dalam pernyataan yang diunggah di platform X pada Selasa, 11 Februari 2025 waktu AS WLF menyatakan cadangan token ini akan digunakan untuk mengurangi volatilitas pasar, memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek inovatif di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), serta membangun cadangan modal yang lebih kuat. 

Selain itu, WLF juga berencana menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan untuk menyumbangkan aset token ke dalam cadangan mereka. Hingga saat ini, WLF belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait pengumuman ini. 

Gedung Putih dan Trump Organization juga memilih untuk tidak memberikan pernyataan mengenai langkah baru dalam dunia kripto ini.

Upaya Bisnis Trump Perluas Kripto

Peluncuran cadangan token ini terjadi di tengah upaya Trump dan bisnis keluarganya untuk semakin memperluas jejak mereka di industri kripto. 

Selain WLF, keluarga Trump juga memiliki saham mayoritas di Trump Media & Technology Group, sebuah perusahaan media sosial dan streaming yang baru-baru ini tepatnya pada 29 Januari mengumumkan ekspansinya ke sektor layanan keuangan berbasis kripto.

Tiga hari sebelum pelantikannya, Donald Trump bahkan meluncurkan koin meme bernama $Trump, yang sejauh ini telah menghasilkan pendapatan hingga USD 100 juta. Selain itu, total penjualan token yang terkait dengan ekosistem perusahaan kripto Trump telah mencapai angka USD 500 juta, menurut laporan Reuters.

Pada Januari lalu, Trump menyatakan asetnya yang saat ini berada dalam perwalian yang dapat dibatalkan akan dikelola oleh anak-anaknya selama ia menjabat.

 

Rekam Jejak Perusahaan Kripto Keluarga Trump

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)... Selengkapnya

WLF diluncurkan hanya dua bulan menjelang pemilihan presiden AS, dengan Trump dan afiliasinya menguasai 60% saham perusahaan induk serta berhak atas 75% pendapatan dan 22,5 miliar token, seperti yang tercantum dalam situs resmi perusahaan.

Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah Donald Trump Jr. membuat kejutan dengan hadir di Ondo Summit di New York City, sebuah acara yang digadang-gadang sebagai "Wall Street 2.0." 

Dalam kesempatan itu, ia bersama para pendiri WLF menjelaskan misi utama perusahaan adalah menjembatani kesenjangan antara dunia kripto dan investor ritel arus utama, termasuk para pekerja seperti guru, petugas pemadam kebakaran, dan dokter gigi.

Donald Trump Jr. juga menegaskan pentingnya regulasi yang mendukung pertumbuhan industri kripto, seraya menyatakan bahwa aset digital bukan hanya masa depan keuangan, tetapi juga masa depan dominasi ekonomi Amerika Serikat di panggung global.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Gara-Gara Donald Trump, India Tinjau Ulang Kebijakan Kripto

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, India sedang meninjau kembali kebijakan mengenai mata uang kripto seiring dengan perubahan sikap global terhadap aset digital ini. Peninjauan ini dipicu oleh kebijakan ramah kripto yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump. 

Sekretaris Urusan Ekonomi India, Ajay Seth, menyatakan bahwa aset digital seperti kripto dan lainnya tidak mengenal batas, oleh sebab itu sikap India tidak bisa bersifat sepihak. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang tidak unilateral dalam regulasi kripto mengingat sifatnya yang lintas batas.

"Lebih dari satu atau dua yurisdiksi telah mengubah pendirian mereka terhadap mata uang kripto dalam hal penggunaan, penerimaan, dan di mana mereka melihat pentingnya aset kripto. Dalam langkah itu, kami akan meninjau kembali makalah diskusi," kata Seth dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (4/2/2025).

Meskipun India memiliki sikap regulasi yang ketat dan pajak perdagangan yang tinggi, masyarakat India tetap berinvestasi besar-besaran dalam mata uang kripto. Pada Desember 2023, Unit Intelijen Keuangan India (FIU) mengeluarkan pemberitahuan kepada sembilan bursa kripto luar negeri karena tidak mematuhi peraturan setempat. 

Selain itu, pada Juni 2024, Binance, bursa kripto terbesar di dunia, dikenai denda sebesar 188,2 juta rupee setelah mendaftar ke FIU untuk melanjutkan operasinya di India.

Tahun lalu, pengawas pasar India merekomendasikan agar beberapa regulator mengawasi perdagangan mata uang kripto, menunjukkan setidaknya beberapa otoritas di negara tersebut terbuka untuk penggunaan aset virtual pribadi. 

Namun, posisi ini berbeda dengan pernyataan bank sentral India yang menyatakan bahwa mata uang digital pribadi menimbulkan risiko makroekonomi.

 

India Pimpin Adopsi Kripto Global

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar... Selengkapnya

Sebelumnya, Laporan dari Chainalysis pada 2024 menunjukkan India memimpin adopsi kripto global untuk tahun kedua berturut-turut karena investor berani menghadapi sikap regulasi yang ketat dan pajak perdagangan yang tinggi di negara itu.

Laporan tersebut, melacak adopsi di empat subkategori di 151 negara, menunjukkan India berada di peringkat tinggi dalam penggunaan bursa terpusat dan aset keuangan terdesentralisasi dari Juni 2023 hingga Juli 2024.

India telah mengambil sikap tegas terhadap kripto sejak 2018, dengan Unit Intelijen Keuangan India (FIU) mengeluarkan pemberitahuan alasan kepada sembilan bursa kripto tak terdaftar pada Desember 2023 karena tidak mematuhi peraturan setempat.

Pimpinan penelitian di Chainalysis, Eric Jardine mengatakan India juga memiliki tingkat adopsi yang cukup luas di berbagai aset kripto meskipun ada pembatasan.

"Ini menyiratkan peserta baru kripto akan berpartisipasi melalui layanan yang tidak dilarang," kata Jardine, dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Jumat (13/9/2024). 

Tujuh dari 20 negara teratas dalam indeks adopsi global Chainalysis adalah negara-negara Asia Tengah dan Selatan seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Negara Lain

Volume transaksi terdesentralisasi secara keseluruhan yang dilakukan dalam transfer berukuran ritel, di bawah USD 10.000 dalam bentuk kripto tercatat di negara-negara dengan daya beli per kapita yang lebih rendah.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya