Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (21/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 1,76 persen dalam 24 jam dan 1,86 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 98.382 per koin atau setara Rp 1,60 miliar (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,89 persen sehari terakhir dan 2,43 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 44,5 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik tipis 0,565 persen, tetapi masih melemah 1,91 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,7 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 3,57 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 0,22 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 13.090 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL naik 3,19 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 9,02 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,86 juta per koin.
XRP kembali berada di zona merah. XRP melemah 2,00 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 6,00 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 43.819 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,38 persen dan 2,59 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.148 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,02 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,24 triliun atau setara Rp 52.909 triliun, menguat sekitar 1,50 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Diprediksi Koreksi
Sebelumnya, Bitcoin diprediksi akan menghadapi kejatuhan besar seperti yang terjadi pada 2020. Prediksi ini dilakukan oleh Tara McAulay, CEO Pharos Fund sekaligus mantan salah satu pendiri Alameda Research.
Ia memperingatkan banyak pelaku kripto terlalu percaya diri dengan stabilitas harga Bitcoin saat ini, tanpa menyadari tingkat leverage di pasar telah meningkat secara signifikan.
Dalam wawancara di podcast Crypto Options Unplugged bersama David Brickell dari FRNT, McAulay menyatakan bahwa risiko likuidasi besar bisa terjadi dalam tiga bulan ke depan atau bahkan sepanjang 2025.
Ia membandingkan kondisi pasar saat ini dengan Maret 2020, ketika harga Bitcoin jatuh drastis hingga 85% dalam sehari dan menyebabkan salah satu aksi jual terbesar dalam sejarah kripto. Saat itu, kapitalisasi pasar Bitcoin anjlok sekitar USD 40 miliar.
"Kami mulai semakin khawatir selama beberapa minggu terakhir bahwa pasar mungkin kurang memperhitungkan risiko terjadinya peristiwa likuidasi besar dalam tiga bulan ke depan, atau setidaknya sepanjang tahun 2025," kata McAulay, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (20/2/2025).
Advertisement
Bahaya Leverage Tinggi
McAulay menyoroti banyak pelaku pasar memanfaatkan leverage tinggi dengan asumsi volatilitas tetap rendah. Namun, jika harga Bitcoin turun hanya 20%, itu bisa memicu efek domino likuidasi yang lebih besar.
McAulay memperkirakan banyak pelaku pasar menggunakan leverage hingga 6-7 kali lipat, yang berisiko besar jika harga tiba-tiba bergerak tajam.
