Air Mata dan Kebahagiaan Saat Detik-Detik Pengumuman Paskibraka

Pengumuman dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB di ruang yang berbeda. Mereka tidak tahu, tim mana yang akan lolos.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jul 2016, 09:08 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 09:08 WIB
Air Mata dan Kebahagiaan Saat Detik-Detik Pengumuman Paskibraka
Pengumuman dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB di ruang yang berbeda. Mereka tidak tahu, tim mana yang akan lolos.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 68 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional 2016 telah terpilih. Pengumuman ini dilakukan di Aula Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) dan Aula Gedung Wisma Soegondo, PP-PON Menpora Cibubur, Jakarta Timur, Senin malam (25/7/2016).

Pengumuman siapa yang lolos menjadi Paskibraka Nasional 2016 dihadiri Kepala Staf Garnisun Tetap 1 Jakarta Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan, Plt Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Drs H Sakhyan Asmara MSP, dan Ketua Panitia Seleksi Paskibraka Bastaman Harahap.

Seluruh peserta sudah berpakaian seragam sekolah lengkap, persis ketika mereka melakukan registrasi di hari pertama, sebelum jam makan malam. Usai salat Magrib, semuanya dibawa ke ruang makan untuk menyantap makanan yang telah disediakan. Setelah dari situ, semua peserta dibawa ke lantai dua untuk bernyanyi sebelum diperintahkan pindah ke aula RSON. Di sana mereka mendengarkan pengarahan dari Kepala Staf Garnisun Tetap 1 Jakarta. Peserta duduk selang-seling, perempuan-laki-laki-perempuan dan seterusnya.

Pengumuman dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB di ruang yang berbeda. Mereka yang namanya dipanggil harus kembali ke Gedung Wisma Soegondo. Mereka tidak tahu tim mana yang akan lolos. Apakah yang tetap di aula RSON atau justru mereka yang disebut namanya dan pindah ke Aula Gedung Wisma Soegondo.

Sebanyak 68 Peserta Paskibraka 2016 Lolos Seleksi untuk Bertugas di Istana Merdeka (Foto: Aditya EP)


Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring sempat menanyakan peserta satu per satu, alasan menjadi anggota Paskibraka. Peserta dengan nomor dada dan punggung 129 asal Papua ditanya terlebih dahulu. Mungkin karena gugup, ia tak bisa menjawab pertanyaan sederhana tersebut. Pertanyaan yang sama diberikan ke peserta yang lain. Beragam jawaban keluar dari mulut mereka.

"Ingin membanggakan orangtua," adalah jawaban yang paling sering terucap. Bagi Yosua, semua jawaban dari mereka adalah benar, tidak ada yang salah. Menurut dia, itu menunjukkan bahwa pemuda pemudi yang dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi adalah mereka yang memiliki kepribadian baik.

"Tidak salah daerah mengirim kalian," kata Yosua.

Yosua kembali mengingatkan agar peserta yang bertugas di tingkat provinsi untuk tidak pernah merasa bahwa dirinya gagal.

"Semua hasilnya bagus. Memang tidak salah daerah mengirim kalian. Terlepas ada yang harus tinggal di sini dan ada yang bertugas di provinsi, kamu-kamu termasuk orang pilihan. Dan harus diingat juga, yang di sana bukan berarti gagal dan yang di sini berhasil," kata Yosua menambahkan.

Ibarat sebuah film, kata Yosua, semua peserta  ini seperti film berjudul Kanan Kiri Oke. Tidak main di ibu kota negara, tapi beraksi di ibu kota provinsi. "Saya dulu ingin seperti kalian, tapi tidak kesampaian. Contohnya, teman saya yang Paskibraka tidak keterima AKABRI,  saya yang tidak Paskibraka malah masuk," ujar Yosua.

Menurut Yosua, generasi muda tidak boleh lembek. Seharusnya bisa mencontoh kerja keras Thomas Alfa Edison, sang penemu lampu, yang di sepanjang percobaannya melakukan eksperimen sudah mengalami kegagalan sampai 999 kali. Tapi sekarang, berkat kegigihannya yang mau terus berusaha dan mencoba, semua manusia bisa merasakan nikmat terang.

Sebanyak 68 Peserta Paskibraka 2016 Lolos Seleksi untuk Bertugas di Istana Merdeka (Foto: Aditya EP)

"Berkat orang yang beberapa kali gagal, kita bisa melaksanakan aktivitas di malam hari," kata dia.

"Jadi, jangan lembek, tidak berhasil di sini, bisa saja berhasil di tempat lain," kata Yosua menambahkan.

Dan Yosua kembali menekankan, tidak menutup kemungkinan mereka yang bertugas di tingkat provinsi  kelak akan menjadi menteri, Gubernur, Walikota atau bahkan menggantikan posisinya duduk di depan. 

Mereka yang tidak meninggalkan aula RSON dinyatakan lolos. Para peserta pun tidak mampu membendung air matanya. Satu sama lain saling berpelukan. Ada yang sujud syukur. Ada juga yang menangis sesegukan. 68 orang tersebut tidak menyangka bisa dinyatakan lolos seleksi Paskibraka tingkat nasional 2016. Yang akan bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara pada 17 Agustus.

Ibu Hasan mengatakan, agar mereka yang terpilih jangan bangga berlebihan. Yang harus dingat oleh semua anggota Paskbraka 2016 adalah jaga kesehatan karena jadwal latihan yang padat sudah menanti mereka.

Ibnu juga meminta supaya mereka menjaga perasaan teman-teman yang akan bertugas di tingkat provinsi. Jika perlu, bantu mereka beres-beres pakaian, karena besok sudah harus kembali ke daerah masing-masing untuk persiapan penugasan di tingkat provinsi.

"Kalian harus juga bahwa perjalanan kalian ini memang sudah ditetapkan. Sekarang tinggal melihatnya saja," kata Ibnu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya