Paskibraka dari Medan Ingin Angkat Martabat Orangtua

Dorongan mengikuti seleksi Paskibraka sudah muncul sejak Arsy Ardan Lubis masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Agu 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 15:31 WIB
Diary Paskibraka
Kini, Arsy Ardan Lubis mulai rindu masakan sang ibu.

Liputan6.com, Jakarta Tujuan Arsy Ardan Lubis mengikuti seleksi Paskibraka agar kelak dapat menaikkan martabat kedua orangtua di hadapan semua orang. Perwakilan Sumatera Utara ini ingin orang tahu kalau sang ibu dan ayah telah berhasil mendidiknya menjadi orang yang sukses.

"Begini, Kak, orangtua saya bukan kaya-kaya amat. Saya memang diajarkan kalau mau sukses harus usaha sendiri. Ketika saya masuk sebagai Paskibraka tingkat nasional, orang akan tahu bahwa saya berhasil bukan karena sogokan atau apalah, tapi atas kerja dan usaha saya sendiri ditambah dukungan dan doa dari orangtua," kata Arsy.

Arsy Ardan Lubis yang memiliki bakat bernyanyi ini pun berjanji akan membantu orangtuanya ibadah haji bila nanti ia sudah menjadi orang yang sukses. "Waktu kita kecil, mereka selalu membahagiakan kita. Di masa tuanya, giliran kita yang membahagiakan mereka," kata remaja kelahiran Tanjung Balai, 2 September 2000.

Dorongan mengikuti seleksi Paskibraka sudah muncul sejak Arsy Ardan Lubis masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjung Balai, Asahan, ini langsung mendaftar ekstrakulikuler Paskibra saat para senior membuka pendaftaran.

Arsy punya keyakinan yang besar. Ia percaya punya kemampuan sama seperti para pelajar yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera di hadapan Presiden Republik Indonesia di Istana Negara setiap 17 Agustus.

"Saya juga sering melihat kakak-kakak senior bertugas jadi Paskibra. Saya langsung berpikir, mereka bisa, kenapa saya tidak? Kebetulan juga punya saudara yang seorang Purna. Dia menjadi dorongan untuk saya berlatih," kata Arsy Ardan di Lapangan PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (2/8/2016).

Hal pertama yang dia lakukan saat masih SMP adalah rajin lari setiap sore guna menguatkan staminanya. "Saya juga menambah makan, istilahnya puding, untuk menambah stamina juga," ujar Arsy.

Kini, Arsy Ardan Lubis mulai rindu masakan sang ibu. Maklum saja, selama di asrama seluruh makanan yang disantap tidak boleh pedas, terlalu asin, maupun terlalu manis. "Kangen semuanya. Yang paling dikangenin ayam sambalnya," kata Arsy.

Nama: Arsy Ardan Lubis
Nama Panggilan: Arsy
Tempat dan Tanggal Lahir: Tanjung Balai, 2 September 2000.
Kelas dan Asal Sekolah: X, SMA Negeri 2 Tanjung Balai, Asahan
Keterampilan: Menyanyi
Berat Badan: 72 kg
Tinggi Badan: 178 cm

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya