Cara Penyandang Polio Hidup Mandiri Menjalani Fungsi Sosial

Penyandang polio Geetha Archa adalah pekerja sosial yang aktif berkegiatan menolong sesama. Disabilitas tak menghalangi tekadnya untuk tetap bekerja sebagai penjual tiket.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Apr 2020, 10:52 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2020, 10:52 WIB
Ilustrasi Donasi
Ilustrasi donasi (dok. unsplash.com Christian Dubovan @cdubo/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Penyandang polio Geetha Archa adalah pekerja sosial yang aktif berkegiatan menolong sesama. Disabilitas tak menghalangi tekadnya untuk tetap bekerja sebagai penjual tiket.

Pengguna kursi roda asal Trivandrum, India ini memiliki rencana untuk memperluas pekerjaan sosialnya di masa depan.

Perempuan usia 38 ini didiagnosis polio di usia dua bulan. Hal tersebut tak membuatnya ragu untuk mengenyam pendidikan dengan dukungan keluarga.

Usai mengenyam pendidikan di sekolah menengah, Geetha mengejar gelar sarjana sejarah dan bekerja sebagai pramuniaga di departemen otoritas air Kerala, India.

"Saat ini saya menggunakan kursi roda. Tapi saya lebih suka merangkak karena saya bisa menggerakkan seluruh tubuh saya dengan cara itu. Sejak saya ingat, saya telah melakukan ini. Saya tidak ingin membatasi diri pada kursi roda," ujarnya pada Newz Hook.

Baru-baru ini, dia mulai menjual tiket lotre dengan kendaraan roda tiga. Geetha tinggal sendirian dan jauh dari keluarganya. Menurutnya, itu cara menjadi seseorang yang mandiri.

Simak Video Berikut Ini:

Kegiatan Sosial

Geetha telah menjadi bagian dari grup WhatsApp ‘Poomaram’. Dalam bahasa Malayalam, istilah itu berarti pohon dengan bunga yang mekar.

Mereka bahkan memiliki saluran YouTube dengan banyak pengikut. Tim 'Poomaram' telah melakukan berbagai jenis pekerjaan sosial di seluruh Kerala. Mereka menjangkau orang-orang dengan dan tanpa disabilitas selama dibutuhkan.

“Saya percaya setiap manusia memiliki tanggung jawab sosial. Jadi saya hanya melakukan bagian saya. Kami membantu orang-orang dengan menyediakan makanan, obat-obatan, dan lainnya."

Sebagai difabel, salah satu aset terbesarnya adalah lingkaran pertemanan. “Mereka adalah orang-orang yang melihat saya di luar disabilitas saya,” katanya sambil tersenyum.

Geetha berharap untuk menjangkau lebih banyak orang dan memperluas pekerjaannya di masa mendatang. “Jangan pernah biarkan orang lain mengatakan bahwa Anda tidak dapat melakukan sesuatu karena Anda difabel. Hiduplah dengan percaya diri," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya