Liputan6.com, Jakarta Peneliti dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Inaya Lutfiani, merangkum beberapa permasalahan yang dihadapi para penyandang disabilitas di Indonesia.
Menurutnya, permasalahan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas berdasarkan hasil wawancara bersama orangtua murid berkebutuhan khusus di salah satu tempat terapi di Jakarta adalah kekhawatiran mengenai pendidikan anak-anak mereka.
Mengingat, masih belum banyak sekolah inklusif yang tersedia untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Advertisement
Selain di dunia pendidikan, masalah juga datang dari aspek fasilitas umum yang belum akses bagi penyandang disabilitas.
“Ditemukan fasilitas semu yang pemerintah buat namun tidak seutuhnya dapat dirasakan oleh para penyandang disabilitas, seperti guiding block bagi tunanetra yang terpasang di jalur pejalan kaki sekitaran Kebun Raya Bogor yang nampak hanya dijadikan pemanis,” tulis Inaya ditulis Senin (26/3/2021).
Dikatakan demikian karena pada kenyataannya pemasangan guiding block tidak sesuai dengan kebutuhan tunanetra. Ada guiding block yang menabrak tembok, ada pula yang di tengah-tengahnya terpasang lampu taman di mana dapat membahayakan pejalan kaki tunanetra, tulis Inaya.
Kemudian, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kendaraan umum, pemerintah dan perusahaan swasta yang menyediakan jasa transportasi umum memang sudah menyediakan tempat duduk prioritas bagi penyandang disabilitas seperti di commuterline dan bus TransJakarta.
“Namun masih belum secara total, misalnya akses menuju stasiun atau halte yang masih menyulitkan bagi penyandang disabilitas.”
Simak Video Berikut Ini
Minimnya Lapangan Pekerjaan
Persoalan berikutnya yang begitu terasa oleh penyandang disabilitas dan juga keluarganya adalah minimnya lapangan pekerjaan.
“Tidak banyak perusahaan yang mau mempekerjakan mereka dan seolah-olah mereka tereliminasi dari lingkungan pekerjaan. Padahal sama seperti masyarakat yang normal mereka juga membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya.”
Di dunia kerja, peluang bagi penyandang disabilitas untuk bersaing di dunia kerja juga masih rentan stigma. Penyandang disabilitas dianggap kaum yang tidak mampu bersaing dalam dunia kerja. Biasanya instansi, lembaga pemerintah, ataupun swasta menggunakan kriteria fisik tertentu dalam penerimaan karyawannya.
Misalnya, tinggi tertentu, tidak memiliki disabilitas fisik dan berbagai prasyarat lainnya yang menomorduakan penyandang disabilitas, tutup Inaya.
Advertisement