Infeksi hingga Gangguan Suplai Darah ke Otak Bisa Sebabkan Mikrosefali pada Bayi

Penyebab mikrosefali pada kebanyakan bayi tidak diketahui. Beberapa bayi mengalami mikrosefali karena perubahan gen mereka.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Mar 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi Credit: pexels.com/Lisa

Liputan6.com, Jakarta Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, salah satu disabilitas yang dapat terjadi pada bayi adalah mikrosefali.

Mikrosefali adalah kondisi disabilitas di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari biasanya. Selama kehamilan, kepala bayi tumbuh karena otak bayi tumbuh.

Sedangkan akibat mikrosefali, otak bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan atau berhenti tumbuh setelah lahir. Ini yang mengakibatkan ukuran kepala lebih kecil dari biasanya.

Penyebab mikrosefali pada kebanyakan bayi tidak diketahui. Beberapa bayi mengalami mikrosefali karena perubahan gen mereka.

Penyebab lain dari mikrosefali, termasuk mikrosefali parah, dapat mencakup paparan berikut selama kehamilan:

-Infeksi tertentu selama kehamilan, seperti rubella, toksoplasmosis, atau cytomegalovirus.

-Malnutrisi berat, artinya kurang gizi atau tidak mendapat cukup makanan.

-Paparan zat berbahaya, seperti alkohol, obat-obatan tertentu, atau bahan kimia beracun.

-Gangguan suplai darah ke otak bayi selama perkembangan.

Simak Video Berikut Ini

Paparan Virus Zika

Beberapa bayi dengan mikrosefali telah dilaporkan di antara ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil.

Ilmuwan CDC mengumumkan bahwa cukup banyak bukti yang terkumpul untuk menyimpulkan bahwa infeksi virus Zika selama kehamilan adalah penyebab mikrosefali dan kelainan otak janin parah lainnya.

CDC terus mempelajari disabilitas lahir, seperti mikrosefali, dan cara mencegahnya.

“Jika Anda sedang hamil atau berpikir untuk hamil, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara-cara untuk meningkatkan peluang Anda memiliki bayi yang sehat,” mengutip laman CDC Sabtu (12/3/2022).

Mengenal Zika

Zika adalah virus yang sebagian besar disebarkan oleh nyamuk. Kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi dapat memiliki gejala ringan. Tapi, masalah serius bisa terjadi jika virus tersebut menginfeksi ibu hamil dan bayinya.

Menurut tulisan yang ditinjau ulang dokter penyakit dalam di Columbia University, Amerika Serikat, Minesh Khatri, MD, di Webmd, infeksi zika selama kehamilan dapat menyebabkan disabilitas lahir yang serius.

Bayi yang lahir dengan kondisi tersebut memiliki kepala yang terlalu kecil untuk usia dan jenis kelamin mereka (mikrosefali). Seringkali otak mereka belum berkembang dengan baik.

Mereka dapat memiliki ketidakmampuan fisik dan belajar saat mereka tumbuh dewasa. Tidak ada tes untuk memeriksa apakah bayi akan mengalami mikrosefali, tetapi pemindaian ultrasound selama trimester ketiga terkadang dapat menemukan masalahnya.

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya