Warna-Warni Seni Desainer Mancanegara di I Fashion Festival

Di hari ke-3 I Fashion Festival 2014, desainer-desainer mancanegara tampilkan koleksi busana dengan warna-warni bersentuhan seni.

oleh Bio In God Bless diperbarui 18 Des 2014, 12:35 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 12:35 WIB
I Fashion Festival 2014 Day 3

Liputan6.com, Jakarta One thing for sure it’s about colourful colours. Sesi pertama dari final I Fashion Festival 2014 yang diselenggarakan oleh MNC Media pada Rabu malam (17/12/2014) di Bali Room Kempinski Hotel Indonesia diisi dengan pagelaran busana koleksi 4 desainer mancanegara yang mayoritas berwarna-warni. Keempat desainer tersebut adalah Melinda Looi dari Malaysia (yang berhalangan hadir karena saat ini sedang mengandung), Soknan dari Kamboja, Charles Cua dari Filipina, dan Espen Salberg dari Norwegia.

Akan tetapi koleksi-koleksi yang tampil di fashion show ini bukan sekadar tentang warna. Bagaimana warna-warna itu `disapukan` adalah apa yang menjadi benang merah dari koleksi desainer-desainer di acara tersebut, yakni artsy feel. Membuka gelar busana yang dimulai sekitar pukul 18.00 WIB ini adalah warna-warni yang ditorehkan secara abstrak dalam karya-karya busana Melinda Looi.

Pada karya T-dress sedengkul dan yang panjangnya hingga semata kaki atau juga crop top yang dipasangkan dengan long skirt, lukis abstrak rupa-rupa warna cerah karya pelukis asal Brazil, Andre Mendez, tampil bold melalui penggunaannya yang hampir menyeluruh di bahan pakaian. Bergaris desain simple dan moderen seperti yang juga tampak pada jaket dan tops, Melinda Looi yang adalah lulusan Lasalle School of Fashion Kanada ini menghadirkan suasana spring-summer yang artsy in pretty fun way.

Kesan seperti itu juga tampak pada karya-karya lain desainer asal Malaysia ini namun dengan sedikit twist berbeda. Garis-garis lengkung acak pada tank dress putih atau T-dress kerah V warna abu-abu menghadirkan feel sedikit quirky. Sedangkan referensi touch of tribal hadir melalui aplikasi bunga timbul yang bercampur dengan beads dan feathers pada busana-busana berwarna tunggal.

Sisi seni yang lebih realis dihadirkan oleh desainer asal Norwegia, Espen Salberg, melalui penggunaan flower painting pada beberapa karyanya. Busana-busana lain yang tidak disertai dengan print itu memiliki warna-warna monokromatik yang bold, seperti oranye, magenta, lime green, dan light blue.

Pada gaun-gaun feminin warna tunggal berdesain clean itu, Aspen secara apik bermain dengan modifikasi simple dari bentuk-bentuk dress yang basic. Contohnya adalah model pita di pinggang midi dress tanpa lengan warna hijau dan floral print dress kerah asimetris yang bagian kirinya berlengan panjang sedang bagian kanannya tanpa lengan.

Warna-warna yang dihadirkan oleh Soknan, desainer asal Kamboja, di I Fashion Festival juga terang bahkan mengkilat. Dengan membandingkan karya-karya Soknan dengan 2 koleksi yang dijelaskan sebelumnya, tampak bahwa peningkatan intensitas pancaran warna di busana-busana Soknan tak serta merta diiringi dengan peningkatan enthusiastic feeling. Rasanya ini bersumber pada desain-desainnya yang terlalu dasar.

Berbeda dari 3 koleksi lain, koleksi desainer Charles Cua asal Filipina ini memiliki warna dominan hitam putih. Motif garis-garis atau motif lain berpola rapih menghadirkan nuansa art yang lebih neat. Hal ini tampilk pada busana-busana dengan model yang youthful dan trendi, seperti blazer yang melapisi kemeja dengan kerah tinggi ataupun sheer shirt yang membalut tank top putih dengan pasangan printed hot pants.

(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya