Helena Helmersson Temui Presiden Jokowi di Istana Merdeka

Helena Helmersson dari H&M Global Production berkunjung ke Istana Merdeka dan bertemu dengan Presiden Jokowi.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 24 Feb 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 20:00 WIB
Helena Helmersson dari H&M Global Production berkunjung ke Istana Merdeka dan bertemu dengan  Presiden Jokowi.
Helena Helmersson dari H&M Global Production berkunjung ke Istana Merdeka dan bertemu dengan Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan pakaian terkemuka asal Swedia, H&M, yang sudah berdiri sejak tahun 1947 menjadi salah satu brand favorit anak muda di Indonesia. Sebanyak 3.700 gerai telah tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Melalui release yang diterima oleh Liputan6.com, pada Rabu (24/2/2016) Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Duta Besar Swedia untuk Republik Indonesia Johanna Brismar Skoog, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki siang ini menerima Helena Helmersson dari H&M Global Production di Istana Merdeka.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pelaku industri fashion asal Indonesia. Pertemuan yang diprakarsai oleh Kantor Staf Kepresidenan dan Kementerian Perdagangan ini didasari atas fakta bahwa industri tekstil di Indonesia memberikan pemasukan kepada negara sebesar Rp. 13 miliar dollar per tahun.

Selain itu, industri ini juga mampu menyerap sekitar 2,7 juta tenaga kerja. Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjelaskan bahwa fashion merupakan industri masa depan Indonesia karena cocok dengan budaya kreatif di Tanah Air. Ia juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi berlangsung sangat kondusif dan produktif.

"Tadi pertemuan sangat kondusif dan produktif. Baik pemerintah Swedia maupun H&M menyampaikan beberapa masukan untuk mengejar lagi agar sektor fashion dan garmen lebih maju lagi. Dari Swedia kita semua kenal IKEA, Volvo, Tetra Pak (karton dan kemasan), dan Scania. Dan kami sangat antusias menjalin kerja sama dengan pemerintah Swedia untuk mendukung sektor swasta di Indonesia," tambahnya.

Kehadiran H&M di Indonesia tidak hanya terkait dengan investasi dan ekspansi, namun juga untuk masuk ke aspek nilai tambah yang lebih besar. Bukan hanya persoalan garmen, tapi juga masuk ke desain tekstil khusus dan juga bekerja sama dengan desain atau seniman dari Indonesia.

"Karena itu prakarasa dari Kantor Staf Kepresidenan itu mempertemukan H&M dengan desainer Indonesia, seniman Indonesia, untuk membangun ekosistem dan suasana industri yang semakin inovatif dan naik kelas," tutup Lembong.

(Ari Dwipayana/ Tim Komunikasi Presiden)



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya