Liputan6.com, Jakarta Berkarya dengan media sosial kini menjadi pilihan banyak orang. Tak hanya sekedar mengunggah foto out fit of the day atau sekedar selfie, namun beragam topik dari mulai travel hingga makanan pun kini menjadi hal yang menarik.
Sisi positifnya lagi, unggahan demi unggahan pada akun media sosial seseorang kini bisa menjadi ladang penghasilan. Seseorang yang kini menggunakan media sosial sebagai ladang pencaharian biasa disebut dengan influencer.
Baca Juga
Memanfaatkan media sosial seperti Instagram sebagai sarana pekerjaan oleh para influencer pada dasarnya bisa dilakukan dengan bebas. Pertanyaannya, bagaimana caranya supaya kita tumbuh sebagai influencer yang kredibel dan dikenal banyak orang. Apalagi sudah banyak bermunculan influencer sejenis, mungkin kita yang baru mau menyelami pekerjaan jenis baru ini jadi sedikit ragu apakah bisa sesukses mereka yang sudah ternama.
Advertisement
Banyak jalan menuju Roma. Sekarang ada Social Academy, sekolah media sosial influencer di Italia. Di sana kita bisa menimba ilmu untuk bisa jadi influencer profesional. Tapi jika tak sempat jauh-jauh sekolah ke sana, ada beberapa ilmu dan trik yang bisa kita serap dari Eva Chen. Mantan Editor-in-Chief majalah Lucky yang sekarang bekerja sebagai Director fashion partnership untuk Instagram ini berbincang dengan Aimee Song di channel YouTube-nya, membagikan rahasia sukses di Instagram, yang bisa dijadikan panduan untuk mengembangkan halaman Instagram kita.
Jadilah Diri Sendiri yang Otentik
Sekarang ini foto bagus bukan lagi jaminan meraup banyak pengikut. Menurut Eva, yang terpenting adalah mempresentasikan identitas diri yang otentik.
“Hal paling penting untuk blogger baru, penulis baru, atau siapapun yang berada di dunia kreatif adalah memiliki sudut pandang unik,” jelasnya. Rahasianya bisa bekerja di Instagram pun sangat sederhana: just be yourself. Bekal yang sangat mendasar, tapi sepertinya perlu dipelajari bagi yang masih terlalu memikirkan perkataan orang lain tentang diri kita.
Gunakan Hashtag
Diakui atau tidak, ada sebagian orang yang tidak suka “mengotori” caption-nya dengan deretan hashtag. Padahal menurut Eva, hashtag berguna untuk menarik diri kita ke dalam komunitas. Ia bahkan bercerita, ada temannya yang seorang food blogger, awalnya hanya memiliki 8000 follower kemudian bertambah jadi 12.000 berkat hashtag.
Masuk ke dalam Komunitas
Aktif di Instagram dengan cara like post, mention, dan tag merupakan bagian dari memasukkan diri ke dalam komunitas. Bahkan Gucci saja tidak segan mempromosikan sejumlah seniman di Instagram. Intinya, sebaiknya tidak gengsi atau sombong untuk berkomunikasi dengan pengikut, baik itu melalui DM atau komentar.
Advertisement
Pamerkan Momen di Balik Layar
Menjadi blogger faktanya tidak mudah. Di balik foto yang bagus, tersimpan usaha ekstra. Why don't show it to your followers? Dari foto yang di-post, ambil sedikit cuplikan momen behind-the-scene, lalu share di Insta Story. Pastinya akan lebih seru jika pengikut kita tahu apa yang terjadi di balik pengambilan foto Instagramable yang sempurna itu.
Tambahkan Selera Humor
Caption juga faktanya berperan penting. Eva menyarankan agar kita menambahkan captiondengan sentuhan humor. Karena siapa pun pasti lebih tertarik dengan caption yang mengundang tawa, bukan?
Penulis: Monica Dian
Sumber: Fimela.com