Liputan6.com, Jakarta Melihat tren tindik yang sedang mendominasi media sosial, tentu membuat kita tertarik untuk mencobanya juga. Tren tindik tak hanya diaplikasikan pada telinga, hidung, pusar, dan lidah, ada pula yang berani mengaplikasikan tindik di area ekstrem, seperti puting hingga area kewanitaan.
Namun, perlu diingat bahwa yang ditampilkan di media sosial hanyalah tampilan cantik dari penambahan aksentuasi aksesori pada area tindik itu saja. Bahkan, tak mengangkat akan proses serta efek yang ditimbulkan setelah melakukan tindik di area tubuh.
Sebelum telanjur melakukan tindik, simak pembahasan lengkap agar Anda juga bisa mengetahui lebih pasti adakah reaksi yang timbul hanya sekadar iritasi atau justru infeksi? Seperti yang dilansir dari Refinery.com
Advertisement
Tindikan menurut ahli
Menurut Brian Keith Thompson yang merupakan seorang seniman piercing dengan deretan client dari kalangan selebritas Hollywood sepert Beyonce dan juga Patricia Wexler MD, seorang ahli ndermatologi dari New York, mengungkapkan beberapa penjelasan.
Menurut keduanya, untuk mengetahui infeksi tindik yang terjadi di area tubuh bisa dideteksi dengan tanda-tanda yang muncul. Thompson mengatakan bahwa, biasanya area tersebut akan menimbulkan reaksi. "Reaksi kemerahan akan terjadi yang diikuti dengan area yang tampak bengkak serta memar. Ini adalah tanda di mana tubuh secara alami bekerja untuk mengatasi bakteri yang muncul serta nantinya juga akan diikuti dengan demam." ungkapnya.
Selain itu, Anda juga bisa melihat dari perubahan warna pada area tindik yang berubah. Apabila dalam jangka waktu dua hari setelahnya area tersebut terlihat berwana kekuningan atau hijau disertai area sekitarnya terbuka, maka itu tandanya Anda terkena infeksi
Advertisement
Membedakan iritasi dan infeksi
Namun, jika yang terjadi hanya rasa sakit tanpa ada perubahan fisik pada area tersebut yang terlihat, maka tandanya itu hanyalah efek normal yang terjadi setelah tindik. Iritasi ringan juga kerap terjadi dengan rasa gatal yang terasa serta kemerahan.
Jika infeksi terjadi, janganlah panik! Yang harus dilakukan hanyalah mengunjungi dokter yang terkait. Dan biasanya, setelah diberikan antibiotik dari dokter, Anda juga dianjurkan untuk merawat area yang terinfeksi dengan cara membersihkan area tersebut secara rutin tiga kali sehari dan mengoleskan salep antibiotik.
Untuk menghindari terjadinya infeksi pada tindikan, hal yang harus dilakukan adalah untuk tidak menyentuh area tersebut. Namun bila diharuskan, pastikan tangan dalam keadaan bersih. Cuci tangan serta semprotkan cairan antibakteri untuk meminimalisasi bakteri yang ada. Dan pastikan untuk membersihkan area yang ditindik dengan menggunakan sabun berformula lembut dua hari sekali.
Dengan cara ini, maka Anda bisa meminimalisasi terjadinya infeksi pada area tindik di tubuh.