Tujuan Teks Berita: Memahami Fungsi dan Karakteristiknya

Pelajari tujuan teks berita, unsur-unsur penting, struktur, dan cara membuatnya. Pahami fungsi berita dalam menyampaikan informasi aktual dan faktual.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Des 2024, 20:23 WIB
Diterbitkan 23 Des 2024, 20:23 WIB
tujuan teks berita
tujuan teks berita ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Teks berita merupakan salah satu jenis tulisan yang sangat penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Sebagai sumber informasi utama, teks berita memiliki tujuan dan karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis tulisan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai tujuan teks berita, unsur-unsur penting di dalamnya, struktur penulisannya, serta berbagai aspek lain yang perlu dipahami.

Pengertian Teks Berita

Teks berita adalah tulisan yang menyampaikan informasi mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang aktual dan faktual kepada masyarakat. Berita biasanya disebarkan melalui berbagai media seperti koran, majalah, radio, televisi, dan situs web berita online. Karakteristik utama teks berita adalah sifatnya yang objektif, aktual, dan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi.

Dalam era digital saat ini, teks berita semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. Hanya dengan menggunakan smartphone atau komputer yang terhubung ke internet, seseorang dapat dengan cepat mendapatkan informasi terkini dari berbagai penjuru dunia. Hal ini menjadikan teks berita sebagai sumber informasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Utama Teks Berita

Teks berita memiliki beberapa tujuan utama yang menjadi landasan dalam penyusunan dan penyebarannya. Berikut ini adalah tujuan-tujuan penting dari teks berita:

1. Menyampaikan Informasi Aktual dan Faktual

Tujuan utama dari teks berita adalah untuk memberikan informasi yang aktual (terkini) dan faktual (berdasarkan fakta) kepada masyarakat. Berita harus menyajikan peristiwa atau kejadian yang baru saja terjadi atau sedang hangat diperbincangkan. Selain itu, informasi yang disampaikan harus dapat diverifikasi kebenarannya dan tidak mengandung unsur rekayasa atau opini pribadi penulis.

2. Mengedukasi Masyarakat

Teks berita juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai berbagai isu dan peristiwa penting. Melalui berita, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan baru, memahami konteks suatu kejadian, dan memperluas wawasan mereka tentang dunia sekitar.

3. Mempengaruhi Opini Publik

Meskipun teks berita harus bersifat objektif, penyajian informasi dalam berita dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Pemilihan sudut pandang, narasumber, dan cara penyampaian informasi dapat membentuk opini publik mengenai suatu peristiwa atau topik tertentu.

4. Mengajak Masyarakat untuk Bersikap Waspada

Teks berita juga bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai situasi atau ancaman yang mungkin terjadi. Misalnya, berita mengenai bencana alam, wabah penyakit, atau tindak kriminal dapat membantu masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

5. Memberikan Hiburan

Meskipun bukan tujuan utama, beberapa jenis teks berita juga dapat memberikan hiburan kepada pembaca atau pendengarnya. Berita-berita ringan seperti informasi seputar selebriti, olahraga, atau gaya hidup dapat menjadi selingan yang menyenangkan di tengah berita-berita serius lainnya.

Unsur-unsur Penting dalam Teks Berita

Untuk mencapai tujuannya, teks berita harus memuat unsur-unsur penting yang dikenal dengan istilah 5W+1H. Unsur-unsur ini membantu memastikan bahwa informasi yang disampaikan lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut penjelasan detail mengenai unsur-unsur tersebut:

1. What (Apa)

Unsur "apa" menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang diberitakan. Ini merupakan inti dari berita yang harus disampaikan dengan jelas dan ringkas. Misalnya, "Gempa bumi berkekuatan 7,1 SR mengguncang Pulau Sulawesi."

2. Who (Siapa)

Unsur "siapa" mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Ini bisa termasuk pelaku, korban, saksi mata, atau pihak berwenang yang memberikan keterangan. Contohnya, "Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi bencana untuk meninjau langsung dampak gempa."

3. When (Kapan)

Unsur "kapan" menjelaskan waktu terjadinya peristiwa yang diberitakan. Informasi ini penting untuk memberikan konteks temporal kepada pembaca. Misalnya, "Gempa terjadi pada Senin, 28 September 2021, pukul 18.30 WIB."

4. Where (Di mana)

Unsur "di mana" menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Informasi ini membantu pembaca memahami konteks geografis dari berita tersebut. Contohnya, "Pusat gempa berada di 95 km timur laut Kota Bone Bolango, Provinsi Gorontalo."

5. Why (Mengapa)

Unsur "mengapa" menjelaskan alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa. Ini membantu pembaca memahami konteks yang lebih luas dari berita tersebut. Misalnya, "Gempa disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di Sesar Palu-Koro yang aktif."

6. How (Bagaimana)

Unsur "bagaimana" mendeskripsikan proses atau cara terjadinya peristiwa, serta dampak yang ditimbulkannya. Ini memberikan gambaran yang lebih detail kepada pembaca. Contohnya, "Gempa menyebabkan kerusakan pada ratusan bangunan dan memicu terjadinya tsunami setinggi 1,5 meter di pesisir Teluk Tomini."

Dengan memuat keenam unsur ini secara lengkap dan akurat, teks berita dapat memberikan informasi yang komprehensif kepada pembaca, sehingga tujuan penyampaian berita dapat tercapai dengan baik.

Struktur Teks Berita

Untuk menyajikan informasi secara efektif, teks berita umumnya disusun mengikuti struktur tertentu. Struktur ini membantu pembaca untuk dengan cepat memahami inti berita dan kemudian mendalami detailnya jika diperlukan. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur teks berita:

1. Judul (Headline)

Judul merupakan bagian pertama dan sangat penting dalam teks berita. Fungsinya adalah untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran singkat mengenai isi berita. Judul yang baik harus singkat, jelas, dan mewakili inti dari berita yang disampaikan. Contoh judul yang efektif: "Gempa 7,1 SR Guncang Sulawesi, 100 Bangunan Rusak".

2. Teras Berita (Lead)

Teras berita atau lead adalah paragraf pembuka yang memuat informasi paling penting dari sebuah berita. Paragraf ini biasanya menjawab pertanyaan 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) secara singkat. Tujuannya adalah memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang isi berita secara keseluruhan. Contoh teras berita:

"Gempa bumi berkekuatan 7,1 SR mengguncang Pulau Sulawesi pada Senin (28/9/2021) pukul 18.30 WIB. Pusat gempa berada di 95 km timur laut Kota Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa ini telah menyebabkan kerusakan pada setidaknya 100 bangunan di wilayah tersebut."

3. Tubuh Berita

Tubuh berita berisi penjelasan lebih rinci mengenai informasi yang telah disampaikan dalam teras berita. Bagian ini biasanya disusun menggunakan teknik piramida terbalik, di mana informasi paling penting diletakkan di awal, diikuti oleh detail-detail pendukung. Tubuh berita juga sering memuat kutipan dari narasumber atau pihak yang berwenang untuk memberikan kredibilitas pada informasi yang disampaikan.

Contoh tubuh berita:

"Menurut Kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati, gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Palu-Koro yang memanjang dari Sulawesi Tengah hingga Teluk Tomini. "Gempa ini merupakan tipe shallow crustal earthquake atau gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat," jelasnya dalam konferensi pers virtual.

Sementara itu, Tim Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen kerusakan dan memberikan bantuan kepada korban. "Kami telah mengirimkan tim yang terdiri dari 50 personel beserta peralatan evakuasi dan logistik," ujar Kepala BNPB, Doni Monardo.

Pemerintah daerah setempat juga telah mengaktifkan posko darurat di beberapa titik untuk membantu warga yang terdampak. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa ini. Namun, tim SAR masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan di area-area yang terdampak parah."

4. Penutup

Bagian penutup biasanya berisi informasi tambahan yang mungkin relevan dengan berita utama, atau ringkasan singkat dari keseluruhan berita. Penutup juga bisa berisi pernyataan dari pihak berwenang mengenai langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

Contoh penutup:

"BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dalam beberapa hari ke depan. Warga di daerah pesisir juga diingatkan untuk mewaspadai potensi tsunami, meskipun hingga saat ini belum ada peringatan resmi yang dikeluarkan. Pemerintah pusat dan daerah akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat terdampak."

Dengan struktur yang terorganisir seperti ini, teks berita dapat menyampaikan informasi secara efektif dan memudahkan pembaca untuk memahami isi berita dengan cepat.

Jenis-jenis Teks Berita

Teks berita dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara penyajian dan fokus informasinya. Memahami berbagai jenis teks berita ini penting untuk mengetahui bagaimana informasi disajikan dan tujuan spesifik dari masing-masing jenis. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis teks berita:

1. Berita Langsung (Straight News)

Berita langsung adalah jenis berita yang paling umum dan sering ditemui. Jenis ini menyajikan informasi terkini tentang suatu peristiwa secara langsung, singkat, dan to the point. Berita langsung biasanya ditulis menggunakan struktur piramida terbalik, di mana informasi paling penting diletakkan di awal artikel. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi secepat mungkin kepada pembaca.

Contoh: "Gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang Sulawesi pada Senin malam, menyebabkan kerusakan di ratusan bangunan."

2. Berita Mendalam (In-depth News)

Berita mendalam memberikan analisis yang lebih komprehensif tentang suatu peristiwa atau isu. Jenis berita ini tidak hanya melaporkan fakta-fakta dasar, tetapi juga menggali lebih dalam tentang latar belakang, konteks, dan implikasi dari peristiwa tersebut. Berita mendalam biasanya lebih panjang dan memerlukan riset yang lebih ekstensif.

Contoh: Sebuah artikel panjang yang membahas tentang sejarah gempa di Sulawesi, faktor-faktor geologis yang menyebabkan wilayah tersebut rawan gempa, dan dampak jangka panjang terhadap pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.

3. Berita Investigasi

Berita investigasi adalah jenis berita yang dihasilkan dari penyelidikan mendalam terhadap suatu isu atau masalah. Jenis berita ini sering mengungkap informasi yang tersembunyi atau belum diketahui publik. Proses pembuatan berita investigasi biasanya memakan waktu lama dan melibatkan pengumpulan bukti yang ekstensif.

Contoh: Sebuah laporan investigasi tentang korupsi dalam proyek pembangunan infrastruktur tahan gempa di Sulawesi, yang mengungkap adanya penggelapan dana dan penggunaan material substandar.

4. Berita Feature

Berita feature adalah jenis berita yang lebih ringan dan sering kali berfokus pada aspek human interest dari suatu peristiwa. Berita ini biasanya ditulis dengan gaya yang lebih naratif dan dapat mencakup elemen-elemen cerita yang lebih personal.

Contoh: Sebuah artikel yang menceritakan kisah seorang survivor gempa Sulawesi yang berhasil membangun kembali kehidupannya setelah kehilangan segalanya dalam bencana tersebut.

5. Berita Opini

Berita opini bukanlah berita dalam arti tradisional, melainkan artikel yang menyajikan pandangan atau pendapat seseorang (biasanya ahli atau tokoh publik) tentang suatu isu atau peristiwa. Jenis berita ini sering muncul di halaman editorial surat kabar atau bagian opini di situs berita online.

Contoh: Sebuah artikel opini yang ditulis oleh seorang ahli geologi tentang pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam di wilayah rawan gempa seperti Sulawesi.

6. Berita Foto

Berita foto adalah jenis berita yang mengandalkan gambar atau foto sebagai elemen utama dalam menyampaikan informasi. Teks dalam berita foto biasanya hanya berfungsi sebagai keterangan atau penjelasan singkat dari gambar yang ditampilkan.

Contoh: Serangkaian foto yang menggambarkan dampak gempa Sulawesi, mulai dari bangunan yang rusak hingga upaya evakuasi korban, dengan keterangan singkat untuk setiap foto.

Cara Menulis Teks Berita yang Efektif

Menulis teks berita yang efektif memerlukan keterampilan dan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip jurnalistik. Berikut adalah beberapa tips untuk menulis teks berita yang baik:

1. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik

Pilihlah topik berita yang relevan dengan target pembaca Anda dan memiliki nilai berita yang tinggi. Nilai berita bisa berupa kebaruan, dampak, konflik, kedekatan (proximity), atau unsur human interest.

2. Lakukan Riset yang Mendalam

Sebelum menulis, pastikan Anda telah mengumpulkan informasi yang cukup dari berbagai sumber yang terpercaya. Verifikasi setiap fakta dan data yang Anda dapatkan untuk memastikan akurasi berita.

3. Gunakan Struktur Piramida Terbalik

Mulailah dengan informasi paling penting di awal artikel (lead), kemudian diikuti dengan detail pendukung. Ini membantu pembaca untuk segera mendapatkan inti berita.

4. Jawab 5W+1H

Pastikan berita Anda menjawab pertanyaan Apa, Siapa, Kapan, Di mana, Mengapa, dan Bagaimana. Ini akan memberikan informasi yang komprehensif kepada pembaca.

5. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Objektif

Hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau bias. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat, jelas, dan mudah dipahami. Jaga objektivitas dengan menyajikan fakta tanpa menambahkan opini pribadi.

6. Sertakan Kutipan dari Narasumber

Kutipan langsung dari narasumber atau ahli dapat menambah kredibilitas dan memberikan perspektif yang lebih mendalam pada berita Anda.

7. Perhatikan Akurasi dan Etika Jurnalistik

Pastikan semua informasi yang Anda sajikan akurat dan dapat diverifikasi. Patuhi kode etik jurnalistik, termasuk menghormati privasi narasumber dan menghindari fitnah.

8. Edit dan Revisi

Setelah selesai menulis, baca kembali artikel Anda untuk memeriksa kesalahan tata bahasa, ejaan, atau fakta. Jika perlu, minta orang lain untuk membaca dan memberikan masukan.

9. Buat Judul yang Menarik

Judul adalah hal pertama yang dilihat pembaca. Buatlah judul yang menarik perhatian namun tetap akurat dan mencerminkan isi berita.

10. Perhatikan Kecepatan dan Ketepatan

Dalam dunia jurnalistik modern, kecepatan penyampaian berita sangat penting. Namun, jangan mengorbankan akurasi demi kecepatan. Pastikan Anda menyeimbangkan keduanya.

Peran Teks Berita dalam Era Digital

Di era digital saat ini, peran teks berita mengalami transformasi signifikan. Berikut beberapa aspek penting terkait peran teks berita di era digital:

1. Aksesibilitas yang Meningkat

Dengan adanya internet dan perangkat mobile, teks berita kini dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Hal ini meningkatkan aksesibilitas informasi bagi masyarakat luas.

2. Kecepatan Penyebaran Informasi

Era digital memungkinkan penyebaran berita secara real-time. Berita dapat dipublikasikan segera setelah peristiwa terjadi, memberikan informasi terkini kepada pembaca.

3. Interaktivitas

Platform digital memungkinkan interaksi langsung antara pembaca dan penulis berita melalui kolom komentar atau media sosial. Ini menciptakan ruang diskusi dan pertukaran informasi yang lebih dinamis.

4. Personalisasi Konten

Algoritma digital memungkinkan personalisasi konten berita berdasarkan preferensi dan perilaku pembaca. Ini membantu pembaca mendapatkan berita yang paling relevan bagi mereka.

5. Multimedialitas

Teks berita di era digital sering kali dilengkapi dengan elemen multimedia seperti foto, video, atau infografis, memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi pembaca.

6. Tantangan Verifikasi

Kecepatan penyebaran informasi di era digital juga membawa tantangan dalam hal verifikasi berita. Fenomena berita palsu (fake news) menjadi masalah serius yang perlu diatasi.

7. Perubahan Model Bisnis

Era digital telah mengubah model bisnis jurnalisme, dengan banyak media beralih ke model berlangganan digital atau mengandalkan iklan online.

8. Citizen Journalism

Teknologi digital memungkinkan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam produksi dan penyebaran berita, menciptakan fenomena jurnalisme warga (citizen journalism).

Kesimpulan

Teks berita memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan informasi yang aktual, faktual, dan relevan kepada pembaca. Dengan memahami unsur-unsur penting seperti 5W+1H, struktur penulisan yang efektif, dan berbagai jenis teks berita, kita dapat lebih baik dalam menginterpretasi dan menganalisis informasi yang kita terima sehari-hari.

Di era digital, peran teks berita semakin kompleks dengan adanya tantangan dan peluang baru. Meskipun demikian, prinsip-prinsip dasar jurnalistik seperti akurasi, objektivitas, dan etika tetap menjadi fondasi penting dalam penulisan teks berita. Sebagai konsumen berita, kita perlu mengembangkan literasi media yang baik untuk dapat memilah informasi yang kredibel dan bermanfaat di tengah derasnya arus informasi di dunia digital.

Dengan memahami tujuan dan karakteristik teks berita, kita dapat menjadi pembaca yang lebih kritis dan bijak dalam menyikapi informasi yang kita terima. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih informasi dan mampu mengambil keputusan berdasarkan fakta yang akurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya