Liputan6.com, Jakarta Skin barrier atau lapisan pelindung kulit merupakan bagian terluar dari epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan pertama kulit terhadap berbagai ancaman dari luar. Lapisan ini tersusun dari sel-sel kulit yang disebut korneosit yang terikat oleh lipid. Struktur ini sering digambarkan seperti "batu bata dan semen", di mana sel-sel kulit adalah batu batanya dan lipid adalah semennya.
Fungsi utama skin barrier antara lain:
- Melindungi kulit dari masuknya zat-zat berbahaya seperti bakteri, virus, polutan dan alergen
- Mencegah hilangnya kelembapan dari dalam kulit (transepidermal water loss)
- Mengatur suhu tubuh
- Menjaga keseimbangan pH kulit
- Melindungi kulit dari paparan sinar UV
Advertisement
Skin barrier yang sehat memiliki struktur yang kompak dan rapat sehingga dapat menjalankan fungsi-fungsi di atas dengan optimal. Namun berbagai faktor dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier sehingga fungsinya terganggu.
Advertisement
Penyebab Skin Barrier Rusak
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier, antara lain:
1. Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Tidak Tepat
Penggunaan produk perawatan kulit yang terlalu keras atau tidak sesuai dengan jenis kulit dapat merusak skin barrier. Beberapa contohnya:
- Sabun atau pembersih wajah dengan pH tinggi yang dapat menghilangkan minyak alami kulit
- Eksfoliasi yang terlalu sering atau menggunakan scrub yang kasar
- Penggunaan bahan aktif seperti retinol atau AHA/BHA dengan konsentrasi terlalu tinggi
- Produk yang mengandung alkohol atau fragrance berlebihan
2. Faktor Lingkungan
Paparan berlebihan terhadap faktor lingkungan tertentu juga dapat merusak skin barrier, seperti:
- Sinar UV matahari
- Polusi udara
- Cuaca ekstrem (panas atau dingin)
- Kelembapan udara yang rendah
3. Gaya Hidup Tidak Sehat
Beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang dapat berdampak negatif pada skin barrier:
- Kurang tidur
- Stres berlebihan
- Merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Pola makan tidak seimbang
4. Faktor Genetik dan Penyakit Kulit
Beberapa orang mungkin memiliki skin barrier yang lebih rentan rusak karena faktor genetik. Selain itu, penyakit kulit tertentu juga dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier, seperti:
- Dermatitis atopik (eksim)
- Psoriasis
- Rosasea
5. Proses Penuaan
Seiring bertambahnya usia, produksi lipid alami kulit menurun sehingga skin barrier menjadi lebih rentan rusak. Proses penuaan juga menyebabkan kulit lebih mudah kering dan kehilangan elastisitasnya.
Advertisement
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa skin barrier kita sedang mengalami kerusakan? Berikut adalah beberapa ciri-ciri skin barrier rusak yang perlu diwaspadai:
1. Kulit Terasa Kering dan Dehidrasi
Salah satu tanda paling umum dari skin barrier yang rusak adalah kulit yang terasa sangat kering dan dehidrasi. Hal ini terjadi karena skin barrier tidak mampu menahan kelembapan di dalam kulit dengan baik. Akibatnya, air di dalam kulit menguap dengan cepat (transepidermal water loss) sehingga kulit menjadi kering.
Ciri-ciri kulit kering dan dehidrasi antara lain:
- Kulit terasa kencang dan tidak nyaman
- Tekstur kulit kasar dan bersisik
- Muncul garis-garis halus
- Kulit terasa gatal
- Warna kulit terlihat kusam
2. Kulit Lebih Sensitif dan Mudah Iritasi
Skin barrier yang rusak tidak mampu melindungi kulit dengan baik dari zat-zat iritan. Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami iritasi. Beberapa tanda kulit sensitif antara lain:
- Kulit mudah memerah
- Rasa terbakar atau perih saat menggunakan produk skincare
- Muncul ruam atau bintik-bintik merah
- Kulit terasa gatal
- Kulit mudah bereaksi terhadap cuaca atau lingkungan
3. Munculnya Masalah Kulit
Kerusakan skin barrier dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti:
- Jerawat: Skin barrier yang rusak memudahkan bakteri penyebab jerawat masuk ke dalam pori-pori
- Eksim: Kulit menjadi sangat kering, gatal dan memerah
- Rosasea: Muncul kemerahan dan pembengkakan pada wajah
- Hiperpigmentasi: Produksi melanin berlebih akibat peradangan kulit
4. Penyembuhan Luka Lebih Lama
Skin barrier yang sehat berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Ketika rusak, proses penyembuhan luka menjadi lebih lama. Luka kecil atau bekas jerawat yang biasanya cepat sembuh mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
5. Kulit Terlihat Kusam dan Tidak Sehat
Skin barrier yang rusak menyebabkan kulit kehilangan kilau alaminya. Kulit mungkin terlihat kusam, lelah dan tidak sehat. Garis-garis halus dan kerutan juga mungkin lebih terlihat.
6. Produk Skincare Tidak Bekerja Optimal
Ketika skin barrier rusak, produk perawatan kulit yang biasa digunakan mungkin tidak memberikan hasil optimal. Bahkan produk yang biasanya aman digunakan pun bisa menimbulkan iritasi.
Cara Mengatasi Skin Barrier Rusak
Jika Anda mengalami ciri-ciri skin barrier rusak seperti disebutkan di atas, jangan khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi skin barrier:
1. Sederhanakan Rutinitas Skincare
Langkah pertama adalah menyederhanakan rutinitas perawatan kulit Anda. Fokus pada produk-produk dasar yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Hindari penggunaan produk dengan bahan aktif yang kuat untuk sementara waktu. Rutinitas dasar yang disarankan:
- Pembersih wajah yang lembut dengan pH seimbang
- Pelembap yang mengandung bahan-bahan yang memperkuat skin barrier
- Tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV
2. Pilih Produk dengan Bahan yang Tepat
Gunakan produk skincare yang mengandung bahan-bahan yang dapat membantu memperbaiki dan memperkuat skin barrier, seperti:
- Ceramide: Membantu mengembalikan lapisan lipid pada skin barrier
- Niacinamide: Meningkatkan produksi ceramide dan mengurangi peradangan
- Asam hialuronat: Membantu mengikat kelembapan pada kulit
- Panthenol: Melembapkan dan menenangkan kulit
- Squalane: Melembapkan dan memperkuat skin barrier
3. Hindari Pemicu Iritasi
Identifikasi dan hindari hal-hal yang dapat memicu iritasi pada kulit Anda, seperti:
- Produk dengan alkohol atau fragrance berlebihan
- Air panas saat mencuci muka atau mandi
- Scrub atau eksfoliasi yang terlalu kasar
- Paparan sinar matahari berlebihan
- Stres dan kurang tidur
4. Jaga Kelembapan Kulit
Menjaga kelembapan kulit sangat penting untuk membantu memperbaiki skin barrier. Beberapa tips:
- Gunakan pelembap segera setelah mandi atau mencuci muka saat kulit masih lembap
- Pilih pelembap dengan tekstur yang sesuai dengan jenis kulit Anda
- Gunakan masker sheet mask atau sleeping mask secara rutin
- Pertimbangkan penggunaan humidifier di ruangan Anda
5. Lindungi Kulit dari Sinar UV
Paparan sinar UV dapat memperparah kerusakan skin barrier. Pastikan untuk selalu menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan. Reaplikasikan tabir surya setiap 2-3 jam, terutama jika beraktivitas di luar ruangan.
6. Perbaiki Pola Hidup
Gaya hidup sehat dapat membantu memperbaiki kondisi skin barrier dari dalam. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Tidur cukup, minimal 7-8 jam sehari
- Kelola stres dengan baik
- Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi
- Minum air putih yang cukup
- Hindari rokok dan alkohol
- Olahraga secara teratur
7. Konsultasi dengan Dokter Kulit
Jika kondisi skin barrier tidak membaik setelah perawatan mandiri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit. Dokter dapat memberikan rekomendasi perawatan yang lebih spesifik sesuai kondisi kulit Anda, termasuk penggunaan obat-obatan topikal jika diperlukan.
Advertisement
Makanan yang Baik untuk Memperbaiki Skin Barrier
Selain perawatan dari luar, asupan nutrisi yang tepat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan skin barrier. Berikut beberapa makanan yang baik untuk membantu memperbaiki skin barrier:
1. Makanan Kaya Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 membantu memperkuat membran sel kulit dan menjaga kelembapan kulit. Sumber omega-3 yang baik antara lain:
- Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden
- Minyak ikan
- Biji chia
- Kacang kenari
2. Makanan Tinggi Antioksidan
Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa sumber antioksidan yang baik:
- Buah beri (blueberry, strawberry, raspberry)
- Sayuran hijau gelap seperti bayam dan kale
- Tomat
- Brokoli
- Teh hijau
3. Sumber Protein Berkualitas
Protein diperlukan untuk memproduksi kolagen dan elastin yang penting bagi kesehatan kulit. Sumber protein yang baik antara lain:
- Daging tanpa lemak
- Ikan
- Telur
- Kacang-kacangan
- Tahu dan tempe
4. Makanan Kaya Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Sumber vitamin C yang baik:
- Jeruk
- Stroberi
- Paprika
- Brokoli
- Kiwi
5. Makanan Mengandung Zinc
Zinc membantu memperbaiki jaringan kulit dan mengatur produksi sebum. Sumber zinc yang baik:
- Tiram
- Daging sapi
- Biji labu
- Kacang mete
Mitos dan Fakta Seputar Skin Barrier
Ada beberapa mitos yang beredar seputar skin barrier. Mari kita bahas mitos dan faktanya:
Mitos 1: Kulit berminyak tidak perlu pelembap
Fakta: Kulit berminyak tetap membutuhkan pelembap untuk menjaga keseimbangan kelembapan. Pilih pelembap berbasis gel atau lotion yang ringan dan non-comedogenic.
Mitos 2: Eksfoliasi setiap hari baik untuk kulit
Fakta: Eksfoliasi berlebihan justru dapat merusak skin barrier. Cukup lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu, atau sesuai rekomendasi dokter kulit.
Mitos 3: Kulit yang terasa kencang setelah mencuci muka tandanya bersih
Fakta: Rasa kencang setelah mencuci muka bisa jadi tanda bahwa pembersih wajah terlalu keras dan menghilangkan minyak alami kulit.
Mitos 4: Tabir surya hanya diperlukan saat cuaca cerah
Fakta: Sinar UV dapat menembus awan dan kaca jendela. Gunakan tabir surya setiap hari, termasuk saat berada di dalam ruangan.
Mitos 5: Produk skincare mahal pasti lebih baik untuk kulit
Fakta: Harga tidak selalu menentukan kualitas produk. Yang terpenting adalah memilih produk dengan bahan yang sesuai untuk jenis kulit Anda.
Advertisement
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meskipun perawatan mandiri dapat membantu memperbaiki skin barrier, ada kalanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:
- Iritasi kulit yang parah dan tidak membaik setelah beberapa hari
- Ruam kulit yang menyebar dengan cepat
- Gatal yang sangat mengganggu dan tidak reda dengan perawatan biasa
- Kulit terasa sangat kering dan mengelupas berlebihan
- Muncul luka atau infeksi pada kulit
- Gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Dokter kulit dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan perawatan yang lebih intensif jika diperlukan. Mereka mungkin meresepkan obat-obatan topikal atau oral untuk membantu memperbaiki kondisi kulit Anda.
Kesimpulan
Skin barrier yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit secara keseluruhan. Mengenali ciri-ciri skin barrier rusak dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya dapat membantu mengembalikan kesehatan kulit Anda. Ingatlah bahwa menjaga skin barrier adalah proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesabaran.
Dengan perawatan yang tepat, pola hidup sehat, dan asupan nutrisi yang baik, Anda dapat membantu memperkuat skin barrier dan menikmati kulit yang lebih sehat, kenyal, dan bercahaya. Jika ragu atau mengalami masalah kulit yang persisten, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit profesional.
Advertisement