Apa itu Narrative Text: Pengertian, Struktur, dan Contoh Lengkap

Pelajari pengertian, struktur, dan contoh narrative text lengkap. Pahami jenis-jenis, ciri-ciri, dan tips menulis teks naratif dalam bahasa Inggris.

oleh Rizky Mandasari diperbarui 16 Jan 2025, 16:20 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 16:20 WIB
apa itu narrative text
apa itu narrative text ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Narrative Text

Liputan6.com, Jakarta Narrative text atau teks naratif adalah jenis teks dalam bahasa Inggris yang menceritakan suatu rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis dan saling terhubung. Teks naratif biasanya bersifat imajinatif atau fiktif, namun bisa juga berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi. Tujuan utama dari narrative text adalah untuk menghibur pembaca melalui cerita yang menarik.

Beberapa karakteristik utama dari narrative text antara lain:

  • Menceritakan suatu kisah atau rangkaian peristiwa
  • Memiliki alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir
  • Terdapat tokoh-tokoh dengan karakter tertentu
  • Ada latar tempat dan waktu yang jelas
  • Biasanya menggunakan kalimat past tense
  • Mengandung konflik dan penyelesaian
  • Bertujuan untuk menghibur dan memberikan pesan moral

Narrative text sangat umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bentuk novel, cerpen, dongeng, legenda, fabel, dan sebagainya. Teks jenis ini juga sering muncul dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah maupun tes-tes seperti TOEFL.

Struktur Narrative Text

Sebuah narrative text yang baik memiliki struktur atau susunan yang jelas dan runtut. Berikut adalah struktur umum dari narrative text:

1. Orientation

Bagian orientation atau pengenalan merupakan paragraf pembuka yang berisi informasi awal tentang cerita. Pada bagian ini biasanya diperkenalkan:

  • Tokoh-tokoh utama dalam cerita
  • Latar tempat kejadian cerita
  • Latar waktu cerita berlangsung
  • Situasi awal atau kondisi yang melatarbelakangi cerita

Orientation berfungsi untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang cerita yang akan disajikan. Bagian ini penting untuk membangun konteks cerita.

2. Complication

Complication atau komplikasi adalah bagian inti dari narrative text yang berisi rangkaian peristiwa dan konflik dalam cerita. Pada bagian ini mulai muncul masalah-masalah yang dihadapi tokoh utama. Complication biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang menjelaskan:

  • Munculnya masalah atau konflik dalam cerita
  • Perkembangan konflik menjadi semakin rumit
  • Reaksi dan tindakan tokoh dalam menghadapi masalah
  • Berbagai peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari konflik

Bagian complication inilah yang membuat cerita menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran dengan kelanjutannya. Semakin kompleks konflik yang disajikan, semakin menarik pula cerita tersebut.

3. Resolution

Resolution atau resolusi adalah bagian akhir yang berisi penyelesaian dari konflik yang terjadi. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana tokoh utama mengatasi masalah dan menemukan jalan keluar. Resolution bisa berupa:

  • Happy ending - konflik berakhir dengan bahagia
  • Sad ending - konflik berakhir dengan kesedihan
  • Open ending - akhir cerita yang menggantung

Bagian resolusi memberikan kepuasan dan kejelasan bagi pembaca tentang akhir dari cerita yang disajikan. Namun ada juga narrative text yang sengaja membuat ending terbuka untuk memancing imajinasi pembaca.

4. Re-orientation (Opsional)

Re-orientation adalah bagian tambahan yang bersifat opsional dalam narrative text. Bagian ini biasanya berisi:

  • Kesimpulan dari keseluruhan cerita
  • Pesan moral atau pembelajaran yang bisa diambil
  • Komentar penulis tentang cerita yang disajikan

Tidak semua narrative text memiliki bagian re-orientation. Namun jika ada, bagian ini berfungsi untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita tersebut.

Jenis-Jenis Narrative Text

Terdapat beberapa jenis narrative text yang umum dijumpai, antara lain:

1. Fabel

Fabel adalah cerita pendek yang tokoh-tokohnya berupa binatang yang berperilaku seperti manusia. Fabel biasanya mengandung pesan moral atau pembelajaran tentang kehidupan. Contoh fabel yang terkenal antara lain Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan sebagainya.

2. Legenda

Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi di masa lalu. Legenda biasanya berkaitan dengan asal-usul suatu tempat, kejadian, atau tokoh tertentu. Contohnya Legenda Danau Toba, Malin Kundang, Sangkuriang, dan lain-lain.

3. Mitos

Mitos adalah cerita yang berkaitan dengan kepercayaan suatu masyarakat tentang hal-hal gaib atau supernatural. Mitos sering menjelaskan tentang asal-usul alam semesta, dewa-dewi, atau fenomena alam. Contohnya mitos Dewi Sri, Nyi Roro Kidul, dan sebagainya.

4. Dongeng

Dongeng adalah cerita fiksi yang biasanya ditujukan untuk anak-anak. Dongeng sering mengandung unsur fantasi dan keajaiban. Contoh dongeng yang terkenal antara lain Cinderella, Snow White, Putri Tidur, dan lain-lain.

5. Cerita Petualangan

Cerita petualangan berisi kisah perjalanan atau eksplorasi yang penuh tantangan dan bahaya. Biasanya tokoh utamanya harus mengatasi berbagai rintangan. Contohnya cerita Robinson Crusoe, Treasure Island, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Narrative Text

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah teks sebagai narrative text, perhatikan ciri-ciri berikut:

  • Menggunakan kalimat past tense untuk menceritakan kejadian di masa lampau
  • Terdapat kata keterangan waktu seperti once upon a time, long time ago, one day, etc.
  • Ada tokoh-tokoh dengan karakter tertentu dalam cerita
  • Memiliki alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir
  • Menggunakan kata sifat untuk mendeskripsikan tokoh atau latar
  • Terdapat dialog antar tokoh
  • Ada konflik dan penyelesaian dalam cerita
  • Bertujuan untuk menghibur pembaca
  • Biasanya mengandung pesan moral atau pembelajaran

Dengan memahami ciri-ciri di atas, kita dapat dengan mudah mengenali sebuah teks sebagai narrative text dan membedakannya dari jenis teks lainnya.

Tujuan Narrative Text

Narrative text memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Menghibur Pembaca

Tujuan utama dari narrative text adalah untuk memberikan hiburan dan kesenangan bagi pembaca melalui cerita yang menarik. Dengan alur yang mendebarkan, tokoh yang unik, dan kejadian-kejadian yang tidak terduga, narrative text mampu membuat pembaca terhibur dan menikmati cerita dari awal hingga akhir.

2. Menyampaikan Pesan Moral

Banyak narrative text yang mengandung pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Melalui konflik dan penyelesaian dalam cerita, penulis dapat menyisipkan pembelajaran tentang kebaikan, kejujuran, kerja keras, dan nilai-nilai positif lainnya.

3. Mengembangkan Imajinasi

Dengan membaca narrative text, pembaca diajak untuk membayangkan dan memvisualisasikan kejadian-kejadian dalam cerita. Hal ini dapat merangsang dan mengembangkan daya imajinasi pembaca, terutama untuk anak-anak.

4. Melestarikan Budaya

Banyak narrative text seperti legenda dan cerita rakyat yang merupakan bagian dari kekayaan budaya suatu daerah. Dengan menulis dan membaca narrative text, nilai-nilai budaya tersebut dapat dilestarikan dan diwariskan ke generasi selanjutnya.

5. Menginspirasi Pembaca

Cerita-cerita dalam narrative text seringkali menampilkan perjuangan tokoh dalam mengatasi masalah. Hal ini dapat menginspirasi pembaca untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Tips Menulis Narrative Text yang Menarik

Agar dapat menulis narrative text yang menarik dan berkualitas, perhatikan tips-tips berikut:

1. Tentukan Ide Cerita yang Unik

Pilihlah ide cerita yang unik dan belum banyak ditulis orang lain. Kembangkan ide tersebut menjadi alur cerita yang menarik dari awal hingga akhir. Semakin unik ide ceritanya, semakin besar potensi untuk menarik minat pembaca.

2. Buat Karakter yang Kuat

Ciptakan tokoh-tokoh dengan karakter yang kuat dan kompleks. Berikan latar belakang yang jelas untuk setiap tokoh agar pembaca dapat memahami motivasi dan tindakan mereka dalam cerita. Tokoh yang menarik akan membuat pembaca terikat secara emosional dengan cerita.

3. Bangun Konflik yang Menegangkan

Konflik adalah inti dari sebuah cerita. Buatlah konflik yang menegangkan dan tidak mudah ditebak. Kembangkan konflik secara bertahap hingga mencapai klimaks untuk membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan cerita.

4. Gunakan Bahasa yang Deskriptif

Manfaatkan kata-kata deskriptif untuk menggambarkan suasana, latar, dan perasaan tokoh dengan detail. Hal ini akan membantu pembaca memvisualisasikan cerita dengan lebih baik. Namun hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan yang justru membuat cerita menjadi bertele-tele.

5. Perhatikan Struktur Cerita

Pastikan cerita memiliki struktur yang jelas mulai dari orientation, complication, hingga resolution. Atur alur cerita agar mengalir dengan lancar dan logis. Hindari lompatan cerita yang membingungkan pembaca.

6. Sisipkan Dialog yang Natural

Gunakan dialog antar tokoh untuk membuat cerita lebih hidup dan dinamis. Pastikan dialog terdengar natural dan sesuai dengan karakter masing-masing tokoh. Dialog yang baik dapat membantu mengembangkan plot dan karakter.

7. Berikan Twist di Akhir Cerita

Untuk membuat cerita lebih menarik, coba berikan kejutan atau twist di bagian akhir. Hal ini akan membuat pembaca terkesan dan mengingat cerita Anda lebih lama. Namun pastikan twist tersebut masih masuk akal dan sesuai dengan keseluruhan cerita.

Contoh Narrative Text Singkat

Berikut adalah contoh narrative text singkat beserta analisis strukturnya:

The Greedy Dog

Once upon a time, there was a dog who was very greedy. One day, he stole a large piece of meat from a butcher's shop and ran away with it in his mouth. As he was crossing a narrow bridge over a river, he looked down and saw his own reflection in the water.

Thinking it was another dog with a piece of meat, he growled and barked at his reflection. As he opened his mouth to bark, the piece of meat fell into the river and was lost forever. The dog realized too late that his greed had cost him his meal.

From that day on, the dog learned to be content with what he had and never to be greedy again.

Analisis struktur:

  • Orientation: Paragraf pertama yang memperkenalkan tokoh anjing yang serakah dan situasi awalnya.
  • Complication: Paragraf kedua yang menceritakan konflik ketika anjing melihat bayangannya sendiri dan menjatuhkan daging ke sungai.
  • Resolution: Kalimat terakhir yang menunjukkan penyelesaian dan pembelajaran yang didapat anjing.

Cerita ini mengandung pesan moral tentang bahaya keserakahan dan pentingnya bersyukur dengan apa yang kita miliki.

Perbedaan Narrative Text dengan Jenis Teks Lainnya

Untuk lebih memahami karakteristik narrative text, penting untuk membandingkannya dengan jenis teks lain dalam bahasa Inggris. Berikut beberapa perbedaan utama:

Narrative Text vs Descriptive Text

  • Narrative text menceritakan rangkaian peristiwa, sedangkan descriptive text menggambarkan suatu objek atau keadaan.
  • Narrative text memiliki alur cerita, sedangkan descriptive text tidak memiliki alur.
  • Narrative text biasanya menggunakan past tense, sedangkan descriptive text umumnya menggunakan present tense.

Narrative Text vs Recount Text

  • Narrative text bisa berupa cerita fiksi atau non-fiksi, sedangkan recount text selalu berdasarkan kejadian nyata.
  • Narrative text memiliki konflik dan penyelesaian, sedangkan recount text hanya menceritakan urutan kejadian tanpa konflik.
  • Narrative text bertujuan menghibur, sedangkan recount text bertujuan menginformasikan.

Narrative Text vs Procedure Text

  • Narrative text menceritakan kejadian, sedangkan procedure text menjelaskan langkah-langkah melakukan sesuatu.
  • Narrative text menggunakan past tense, sedangkan procedure text menggunakan imperative sentences.
  • Narrative text memiliki tokoh, sedangkan procedure text tidak memiliki tokoh.

Manfaat Mempelajari Narrative Text

Mempelajari dan memahami narrative text memberikan berbagai manfaat, antara lain:

1. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Dengan membaca dan menulis narrative text, kita dapat meningkatkan kosakata, tata bahasa, dan kemampuan menyusun kalimat dalam bahasa Inggris. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris secara keseluruhan.

2. Mengembangkan Kreativitas

Menulis narrative text membutuhkan kreativitas dalam menciptakan alur cerita, tokoh, dan latar. Hal ini dapat merangsang daya imajinasi dan kreativitas kita dalam mengolah ide menjadi sebuah cerita yang menarik.

3. Melatih Kemampuan Berpikir Logis

Dalam menyusun narrative text, kita dituntut untuk membuat alur cerita yang logis dan berkesinambungan. Hal ini melatih kemampuan berpikir logis dan sistematis dalam menyusun ide.

4. Memperluas Wawasan

Membaca berbagai jenis narrative text dapat memperluas wawasan kita tentang berbagai budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan. Hal ini membantu kita memahami dunia dengan lebih baik.

5. Meningkatkan Empati

Dengan membaca cerita tentang berbagai karakter dan situasi, kita dapat mengembangkan rasa empati terhadap orang lain. Hal ini penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional.

Kesalahan Umum dalam Menulis Narrative Text

Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat menulis narrative text antara lain:

1. Inkonsistensi Penggunaan Tenses

Narrative text umumnya menggunakan past tense, namun banyak penulis pemula yang tidak konsisten dan terkadang menggunakan present tense. Pastikan untuk menggunakan tenses yang konsisten sepanjang cerita.

2. Alur Cerita yang Tidak Jelas

Terkadang penulis terlalu fokus pada detail sehingga alur utama cerita menjadi kabur. Pastikan ada benang merah yang jelas dari awal hingga akhir cerita.

3. Karakter yang Kurang Berkembang

Tokoh dalam cerita seharusnya berkembang seiring berjalannya cerita. Hindari membuat karakter yang statis dan tidak mengalami perubahan.

4. Terlalu Banyak Narasi, Kurang Dialog

Dialog penting untuk membuat cerita lebih hidup. Jangan terlalu banyak menggunakan narasi dan sisipkan dialog yang natural antar tokoh.

5. Ending yang Terlalu Terburu-buru

Banyak penulis yang terburu-buru dalam menyelesaikan cerita sehingga ending terasa dipaksakan. Berikan resolusi yang memuaskan dan sesuai dengan keseluruhan cerita.

Kesimpulan

Narrative text merupakan jenis teks yang penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dengan memahami pengertian, struktur, jenis, dan cara menulis narrative text yang baik, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sekaligus mengembangkan kreativitas dalam bercerita. Narrative text tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Dengan terus berlatih membaca dan menulis narrative text, kita dapat mengasah kemampuan berbahasa dan mengekspresikan ide melalui cerita yang menarik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya