Liputan6.com, Jakarta - Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam. Perjalanan spiritual luar biasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ini mengandung banyak makna dan hikmah mendalam. Mari kita telusuri lebih jauh arti dari Isra Mi'raj dan pelajaran berharga yang dapat kita petik.
Pengertian Isra Mi'raj
Isra Mi'raj terdiri dari dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan:
- Isra: Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam satu malam.
- Mi'raj: Perjalanan vertikal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa naik ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha untuk bertemu langsung dengan Allah SWT.
Secara bahasa, "Isra" berarti perjalanan di malam hari, sementara "Mi'raj" berarti tangga atau sarana untuk naik. Peristiwa ini terjadi dalam satu malam pada tahun ke-11 kenabian, sekitar tahun 620-621 M.
Perjalanan ajaib ini merupakan mukjizat luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam waktu singkat, beliau mampu menempuh jarak yang sangat jauh dan bahkan menembus batas langit, sesuatu yang mustahil dilakukan manusia biasa. Ini menunjukkan kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.
Advertisement
Kronologi Perjalanan Isra Mi'raj
Berikut rangkaian peristiwa Isra Mi'raj secara singkat:
- Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa menggunakan kendaraan Buraq.
- Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW menjadi imam shalat bagi para nabi terdahulu.
- Nabi Muhammad SAW kemudian dinaikkan ke langit pertama hingga ketujuh, bertemu dengan para nabi di setiap tingkatan langit.
- Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat lima waktu.
- Dalam perjalanan pulang, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Musa AS yang menyarankan untuk meminta keringanan jumlah shalat.
- Nabi Muhammad SAW beberapa kali bolak-balik menghadap Allah SWT hingga akhirnya ditetapkan kewajiban shalat lima waktu.
- Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekah sebelum fajar, perjalanan hanya berlangsung dalam satu malam.
Peristiwa luar biasa ini menjadi bukti kekuasaan Allah SWT yang mampu memperjalankan hamba-Nya melampaui batas ruang dan waktu. Sekaligus menunjukkan kedudukan istimewa Nabi Muhammad SAW yang diperkenankan bertemu langsung dengan Allah SWT.
Makna Spiritual Isra Mi'raj
Di balik perjalanan fisik yang menakjubkan, Isra Mi'raj mengandung makna spiritual yang sangat dalam:
- Pertemuan dengan Allah SWT: Melambangkan puncak kedekatan seorang hamba dengan Sang Pencipta. Ini menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Penyucian jiwa: Sebelum melakukan Mi'raj, dada Nabi Muhammad SAW dibersihkan. Ini menggambarkan pentingnya menyucikan hati sebelum menuju kehadirat Ilahi.
- Melampaui batas materi: Perjalanan menembus tujuh lapis langit melambangkan kemampuan ruh untuk melampaui batasan dunia fisik.
- Kesatuan umat: Nabi Muhammad SAW menjadi imam bagi para nabi terdahulu, menunjukkan kesatuan misi kenabian dan ajaran Tauhid sepanjang sejarah.
- Hubungan vertikal-horizontal: Isra (perjalanan horizontal) dan Mi'raj (perjalanan vertikal) menyimbolkan pentingnya menyeimbangkan hubungan dengan sesama manusia dan dengan Allah SWT.
Makna-makna spiritual ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan dengan Allah SWT maupun sesama manusia.
Advertisement
Hikmah Utama: Perintah Shalat Lima Waktu
Salah satu hikmah terpenting dari peristiwa Isra Mi'raj adalah diturunkannya perintah shalat lima waktu secara langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah shalat dalam ajaran Islam.
Beberapa hikmah di balik pewahyuan shalat lima waktu melalui Isra Mi'raj:
- Komunikasi langsung dengan Allah: Shalat menjadi sarana bagi umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT tanpa perantara.
- Penyucian jiwa rutin: Pelaksanaan shalat lima kali sehari membantu menyucikan jiwa secara teratur dari kotoran duniawi.
- Pengingat di tengah kesibukan: Shalat lima waktu menjadi pengingat untuk selalu mengingat Allah SWT di tengah rutinitas sehari-hari.
- Disiplin waktu: Kewajiban shalat pada waktu-waktu tertentu melatih disiplin dan manajemen waktu yang baik.
- Penyeimbang kehidupan: Shalat membantu menyeimbangkan aspek jasmani dan rohani dalam kehidupan seorang Muslim.
Melalui shalat, umat Islam diajak untuk melakukan "mi'raj" pribadi lima kali sehari, mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj.
Pelajaran Penting dari Isra Mi'raj
Selain perintah shalat, ada banyak pelajaran berharga yang dapat kita petik dari peristiwa Isra Mi'raj:
- Kekuatan iman: Nabi Muhammad SAW menghadapi ujian keimanan ketika menceritakan peristiwa Isra Mi'raj. Ini mengajarkan pentingnya keteguhan iman dalam menghadapi tantangan.
- Kesabaran dan ketekunan: Nabi Muhammad SAW berulang kali memohon keringanan shalat kepada Allah SWT atas saran Nabi Musa AS. Ini menunjukkan pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam berdoa dan berusaha.
- Kasih sayang terhadap umat: Kerelaan Nabi Muhammad SAW untuk memohon keringanan menunjukkan besarnya kasih sayang beliau terhadap umatnya.
- Pentingnya bimbingan: Nasehat Nabi Musa AS kepada Nabi Muhammad SAW mengingatkan akan pentingnya meminta saran dan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman.
- Keseimbangan dunia-akhirat: Perjalanan Isra Mi'raj mengajarkan pentingnya menyeimbangkan urusan dunia (direpresentasikan oleh Isra) dan akhirat (direpresentasikan oleh Mi'raj).
Pelajaran-pelajaran ini dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih bermakna dan sesuai tuntunan agama.
Advertisement
Tradisi Memperingati Isra Mi'raj
Meskipun bukan termasuk hari raya resmi dalam Islam, peristiwa Isra Mi'raj sering diperingati oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Beberapa tradisi yang biasa dilakukan:
- Pengajian dan ceramah agama: Banyak masjid dan lembaga Islam mengadakan kajian khusus tentang Isra Mi'raj untuk mengingatkan kembali makna dan hikmahnya.
- Pembacaan kisah Isra Mi'raj: Di beberapa daerah, ada tradisi membacakan riwayat Isra Mi'raj secara bersama-sama.
- Shalat malam berjamaah: Sebagian umat Islam melaksanakan shalat tahajud atau qiyamul lail berjamaah untuk mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
- Ziarah ke Masjidil Aqsa: Bagi yang mampu, ada yang melakukan ziarah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem sebagai salah satu lokasi penting dalam peristiwa Isra Mi'raj.
- Peningkatan ibadah: Banyak umat Islam yang menjadikan momentum Isra Mi'raj untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, terutama shalat.
Yang terpenting dalam memperingati Isra Mi'raj adalah mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kontroversi Seputar Isra Mi'raj
Meskipun mayoritas umat Islam meyakini peristiwa Isra Mi'raj, ada beberapa kontroversi yang muncul seputar kejadian ini:
- Bentuk perjalanan: Sebagian ulama berpendapat Isra Mi'raj terjadi secara fisik, sementara yang lain menganggapnya sebagai perjalanan ruhani.
- Waktu kejadian: Ada perbedaan pendapat mengenai tanggal pasti terjadinya Isra Mi'raj.
- Kendaraan Buraq: Beberapa pihak mempertanyakan wujud dan bentuk Buraq yang digambarkan dalam riwayat.
- Pertemuan dengan Allah SWT: Ada perdebatan apakah Nabi Muhammad SAW benar-benar melihat Allah SWT secara langsung atau tidak.
- Keaslian Masjidil Aqsa: Beberapa sejarawan mempertanyakan apakah Masjidil Aqsa yang dikunjungi Nabi sama dengan yang ada sekarang.
Terlepas dari perbedaan pendapat ini, esensi dan hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj tetap menjadi hal yang penting untuk dipahami dan diambil pelajarannya oleh umat Islam.
Advertisement
Relevansi Isra Mi'raj di Era Modern
Meskipun terjadi berabad-abad lalu, peristiwa Isra Mi'raj tetap memiliki relevansi penting di era modern:
- Spiritualitas di tengah materialisme: Isra Mi'raj mengingatkan pentingnya aspek spiritual di tengah arus materialisme yang kuat.
- Manajemen waktu: Shalat lima waktu yang diwajibkan melalui Isra Mi'raj mengajarkan pentingnya manajemen waktu yang baik.
- Keseimbangan hidup: Perpaduan Isra (horizontal) dan Mi'raj (vertikal) mengingatkan perlunya menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan.
- Keterbukaan pikiran: Peristiwa luar biasa ini mengajak kita untuk terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan di luar nalar biasa.
- Motivasi pengembangan diri: Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dapat menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan diri menuju tingkat yang lebih tinggi.
Dengan memahami relevansi ini, umat Islam dapat mengambil inspirasi dari peristiwa Isra Mi'raj untuk menghadapi tantangan kehidupan modern dengan lebih bijak.
Kesimpulan
Isra Mi'raj bukan sekadar peristiwa sejarah biasa, melainkan momen spiritual yang sarat makna dan pelajaran. Dari perintah shalat lima waktu hingga berbagai hikmah kehidupan, peristiwa ini menjadi sumber inspirasi tak habis-habisnya bagi umat Islam.
Memahami arti dari Isra Mi'raj secara mendalam dapat membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih bermakna. Ini mengajak kita untuk senantiasa meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT, menyeimbangkan aspek dunia dan akhirat, serta menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Advertisement