Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri melakukan pengecekan terkait maraknya antrean gas LPG 3 Kg. Penyebabnya pun terungkap.
Menurut dia, antrean disebabkan beberapa faktor. Pertama, antrean timbul karena pendistribusian gas elpiji bersubsidi 3 kilogram kini terpusat di pangkalan.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu disampaikan Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen. Pol. Helfi Assegaf usai melakukan pemantauan di Jabodetabek dan Banten.
Advertisement
"Memang kita temukan sejak ada surat edaran terkait masalah perubahan pendistribusian yang dulu masih ada pengecer, saat ini langsung oleh agen-agen atau sub-penyalur," ucap dia.
"Sehingga yang tadinya bisa dipecah satu pangkalan menjadi beberapa penyalur atau pengecer, saat ini fokus di satu tempat sehingga terjadi antrean di beberapa tempat," sambung dia.
Â
Faktor Kedua
Helfi mengatakan, faktor kedua akibat adanya pengurangan pasokan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram, dari supplier ke agen atau ke pangkalan. Dia menyebut, biasanya 280 unit per-hari kini menurun menjadi 130 unit per-hari.
"Terjadi penurunan suplai ke agen atau ke pangkalan yang tadinya perhari itu 280 kaleng, LPG 3 kg. Saat ini hanya 130 per hari. Ini hasil pengecekan kita ya, belum ke wilayah lain," ujar dia.
Â
Advertisement
Awasi Stok
Terkait hal ini, Helfi menyampaikan telah mengintruksikan ke Satgasda untuk segera turun mengecek dan mengawasi stok dan distribusi gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.
"Apakah sama dengan yang kita lakukan ini hasilnya, nanti akan dikumpulkan di laporan kami dan kami akan laporan kepada pimpinan," ujar dia.