Memahami Arti Manifes dan Perannya dalam Transportasi maupun Logistik

Pelajari arti manifes, jenis-jenisnya, serta fungsi penting dokumen ini dalam industri transportasi dan logistik. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi Diperbarui 17 Feb 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 13:00 WIB
arti manifes
arti manifes ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia transportasi dan logistik, terdapat berbagai dokumen penting yang memegang peranan krusial dalam kelancaran operasional. Salah satu dokumen yang sangat vital adalah manifes. Dokumen ini memiliki fungsi yang sangat penting, namun seringkali masih belum dipahami secara mendalam oleh banyak orang.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang arti manifes, jenis-jenisnya, serta peran pentingnya dalam industri transportasi dan logistik.

Pengertian Manifes

Manifes merupakan dokumen resmi yang berisi daftar rinci mengenai muatan yang diangkut oleh suatu moda transportasi, baik itu kapal laut, pesawat udara, kereta api, maupun kendaraan darat lainnya. Dokumen ini mencakup informasi lengkap tentang barang, penumpang, atau kargo yang diangkut, serta berbagai detail terkait pengangkutan tersebut.

Dalam konteks kepabeanan, manifes didefinisikan sebagai daftar barang niaga yang diangkut oleh sarana pengangkut melalui laut, udara, dan darat. Dokumen ini menjadi acuan penting bagi pihak bea cukai dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap barang yang masuk atau keluar dari suatu wilayah pabean.

Manifes bukan hanya sekedar daftar biasa, melainkan dokumen resmi yang memiliki nilai hukum. Keakuratan dan kelengkapan informasi dalam manifes sangat penting, karena dokumen ini menjadi dasar bagi berbagai proses administratif dan operasional dalam rantai logistik.

Secara etimologi, kata "manifes" berasal dari bahasa Latin "manifestus" yang berarti "jelas" atau "nyata". Hal ini mencerminkan fungsi utama manifes sebagai dokumen yang memberikan gambaran jelas dan terperinci mengenai muatan yang diangkut.

Jenis-Jenis Manifes

Terdapat beberapa jenis manifes yang digunakan dalam industri transportasi dan logistik, masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik tersendiri. Berikut adalah jenis-jenis utama manifes:

1. Inward Manifest

Inward Manifest atau Manifes Kedatangan adalah daftar barang niaga yang diangkut oleh sarana pengangkut pada saat memasuki kawasan pabean atau tempat lain yang telah mendapat izin dari pihak berwenang. Dokumen ini wajib diserahkan oleh pengangkut kepada pihak bea cukai sebelum proses pembongkaran muatan dilakukan.

Inward Manifest memuat informasi rinci mengenai barang impor yang akan masuk ke suatu negara, termasuk jenis barang, jumlah, berat, pengirim, penerima, serta berbagai detail lainnya. Dokumen ini menjadi dasar bagi petugas bea cukai untuk melakukan pemeriksaan dan penghitungan bea masuk serta pajak yang harus dibayarkan.

2. Outward Manifest

Outward Manifest atau Manifes Keberangkatan adalah daftar barang niaga yang diangkut oleh sarana pengangkut pada saat akan meninggalkan kawasan pabean. Dokumen ini wajib diserahkan oleh pengangkut kepada pihak bea cukai sebelum keberangkatan sarana pengangkut.

Outward Manifest berisi informasi lengkap mengenai barang ekspor yang akan dikirim ke luar negeri. Dokumen ini penting untuk memastikan bahwa semua prosedur ekspor telah dipenuhi dan barang yang dikirim sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Passenger Manifest

Passenger Manifest atau Manifes Penumpang adalah daftar rinci mengenai penumpang yang diangkut oleh suatu moda transportasi, seperti pesawat udara atau kapal laut. Dokumen ini mencakup informasi seperti nama penumpang, nomor identitas, tujuan perjalanan, serta detail lainnya.

Manifes penumpang memiliki peran penting dalam aspek keamanan dan imigrasi. Dokumen ini digunakan oleh pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan dan verifikasi identitas penumpang, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi imigrasi yang berlaku.

4. Cargo Manifest

Cargo Manifest atau Manifes Kargo adalah daftar rinci mengenai barang atau kargo yang diangkut oleh suatu moda transportasi. Dokumen ini memuat informasi seperti jenis barang, jumlah, berat, dimensi, pengirim, penerima, serta berbagai detail lainnya terkait pengiriman kargo.

Manifes kargo menjadi acuan penting bagi berbagai pihak yang terlibat dalam proses pengiriman, termasuk perusahaan pengangkutan, agen kargo, serta pihak bea cukai. Dokumen ini membantu dalam pengelolaan dan pengawasan kargo selama proses pengiriman.

Fungsi dan Manfaat Manifes

Manifes memiliki berbagai fungsi dan manfaat penting dalam industri transportasi dan logistik. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari dokumen manifes:

1. Dokumentasi dan Pencatatan

Manifes berfungsi sebagai dokumen resmi yang mencatat secara rinci seluruh muatan yang diangkut oleh suatu moda transportasi. Pencatatan yang akurat dan lengkap ini penting untuk berbagai keperluan administratif, operasional, dan hukum.

2. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Dokumen manifes membantu memastikan kepatuhan terhadap berbagai regulasi yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini termasuk regulasi kepabeanan, imigrasi, serta berbagai ketentuan terkait pengangkutan barang dan penumpang.

3. Fasilitasi Proses Bea Cukai

Bagi pihak bea cukai, manifes menjadi acuan penting dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap barang yang masuk atau keluar dari suatu wilayah pabean. Dokumen ini membantu mempercepat proses clearance dan penghitungan bea masuk serta pajak.

4. Manajemen Logistik

Dalam konteks logistik, manifes membantu dalam pengelolaan dan pengawasan pergerakan barang. Dokumen ini memudahkan proses tracking dan tracing, serta membantu dalam perencanaan kapasitas dan alokasi sumber daya.

5. Keamanan dan Keselamatan

Manifes berperan penting dalam aspek keamanan dan keselamatan pengangkutan. Informasi yang tercantum dalam manifes membantu pihak berwenang dalam melakukan penilaian risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

6. Fasilitasi Klaim Asuransi

Dalam hal terjadi kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman, manifes menjadi dokumen penting untuk mengajukan klaim asuransi. Informasi rinci dalam manifes membantu proses verifikasi dan penyelesaian klaim.

Isi dan Komponen Manifes

Sebuah dokumen manifes umumnya memuat berbagai informasi penting terkait pengangkutan. Meskipun isi spesifik dapat bervariasi tergantung jenis manifes dan moda transportasi yang digunakan, berikut adalah komponen-komponen umum yang biasanya terdapat dalam sebuah manifes:

1. Identitas Sarana Pengangkut

Informasi mengenai identitas sarana pengangkut, seperti nama kapal, nomor penerbangan, atau nomor polisi kendaraan. Untuk kapal laut, biasanya juga mencantumkan nomor IMO (International Maritime Organization) dan tanda panggil (call sign).

2. Detail Perjalanan

Informasi terkait perjalanan, termasuk pelabuhan atau bandara keberangkatan, tujuan, serta tanggal dan waktu keberangkatan dan kedatangan yang direncanakan.

3. Data Pengirim dan Penerima

Informasi lengkap mengenai pengirim (shipper) dan penerima (consignee) barang, termasuk nama, alamat, serta nomor identifikasi seperti NPWP untuk keperluan kepabeanan.

4. Deskripsi Barang

Uraian rinci mengenai barang yang diangkut, termasuk jenis barang, jumlah, berat, volume, serta kode HS (Harmonized System) untuk keperluan klasifikasi barang.

5. Informasi Kemasan

Detail mengenai kemasan barang, termasuk jenis kemasan, jumlah kemasan, serta tanda atau nomor pada kemasan.

6. Nomor Dokumen Pengangkutan

Nomor referensi dokumen pengangkutan seperti nomor Bill of Lading (B/L) untuk pengangkutan laut atau nomor Air Waybill (AWB) untuk pengangkutan udara.

7. Informasi Kontainer

Untuk pengangkutan menggunakan kontainer, manifes akan mencantumkan nomor kontainer, ukuran, serta status (FCL/LCL).

8. Data Bea Cukai

Informasi yang diperlukan untuk keperluan kepabeanan, seperti nomor dan tanggal dokumen pemberitahuan impor atau ekspor.

9. Informasi Tambahan

Berbagai informasi tambahan yang mungkin diperlukan, seperti instruksi khusus penanganan barang, informasi barang berbahaya, atau catatan lainnya.

Proses Pembuatan Manifes

Proses pembuatan manifes melibatkan beberapa tahapan dan pihak terkait. Berikut adalah gambaran umum mengenai proses pembuatan manifes:

1. Pengumpulan Data

Tahap awal adalah mengumpulkan seluruh informasi yang diperlukan untuk pembuatan manifes. Ini melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti pengirim barang, agen kargo, serta pihak pengangkut.

2. Verifikasi Informasi

Data yang telah dikumpulkan kemudian diverifikasi untuk memastikan keakuratan dan kelengkapannya. Proses ini penting untuk menghindari kesalahan yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

3. Input Data ke Sistem

Setelah data terverifikasi, informasi tersebut dimasukkan ke dalam sistem manajemen manifes. Banyak perusahaan kini menggunakan sistem elektronik untuk mempermudah proses ini.

4. Penyusunan Dokumen

Berdasarkan data yang telah diinput, sistem akan menyusun dokumen manifes sesuai dengan format dan ketentuan yang berlaku.

5. Peninjauan dan Persetujuan

Dokumen manifes yang telah disusun kemudian ditinjau oleh pihak berwenang dalam perusahaan untuk memastikan keakuratan dan kelengkapannya sebelum disetujui.

6. Pengiriman ke Pihak Terkait

Setelah disetujui, manifes dikirimkan kepada pihak-pihak terkait seperti bea cukai, otoritas pelabuhan atau bandara, serta pihak lain yang memerlukan.

7. Penyimpanan dan Pengarsipan

Salinan manifes disimpan dan diarsipkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk keperluan referensi dan audit di masa mendatang.

Peraturan Terkait Manifes

Penggunaan dan pengelolaan manifes diatur oleh berbagai peraturan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, beberapa peraturan utama yang terkait dengan manifes antara lain:

1. Undang-Undang Kepabeanan

UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan mengatur berbagai aspek terkait kepabeanan, termasuk kewajiban penyerahan manifes oleh pengangkut.

2. Peraturan Menteri Keuangan

PMK No. 158/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut mengatur secara rinci mengenai prosedur penyerahan manifes.

3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Berbagai peraturan Dirjen Bea Cukai memberikan petunjuk teknis terkait pengelolaan dan pengawasan manifes dalam konteks kepabeanan.

4. Konvensi Internasional

Indonesia juga terikat dengan berbagai konvensi internasional terkait pengangkutan dan kepabeanan yang mengatur standar penggunaan manifes, seperti Konvensi FAL (Convention on Facilitation of International Maritime Traffic).

Perbedaan Manifes dengan Dokumen Lain

Dalam industri transportasi dan logistik, terdapat berbagai jenis dokumen yang digunakan. Penting untuk memahami perbedaan antara manifes dengan dokumen-dokumen lainnya:

1. Manifes vs Bill of Lading (B/L)

Bill of Lading adalah dokumen pengangkutan yang berfungsi sebagai bukti penerimaan barang, kontrak pengangkutan, dan dokumen kepemilikan. Sementara manifes adalah daftar keseluruhan muatan yang diangkut oleh suatu sarana pengangkut.

2. Manifes vs Packing List

Packing List adalah dokumen yang merinci isi dari setiap kemasan dalam suatu pengiriman. Manifes mencakup informasi yang lebih luas, termasuk seluruh muatan dalam satu sarana pengangkut.

3. Manifes vs Commercial Invoice

Commercial Invoice adalah dokumen yang menyatakan nilai komersial dari barang yang dikirim. Manifes fokus pada aspek pengangkutan dan tidak selalu mencantumkan nilai barang secara detail.

4. Manifes vs Airway Bill (AWB)

Airway Bill adalah dokumen pengangkutan untuk transportasi udara yang berfungsi mirip dengan Bill of Lading. Manifes mencakup informasi seluruh kargo dalam satu penerbangan, sementara AWB spesifik untuk satu pengiriman.

Peran Teknologi dalam Pengelolaan Manifes

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan manifes. Beberapa aspek teknologi yang berperan penting antara lain:

1. Sistem Manajemen Manifes Elektronik

Penggunaan sistem elektronik memungkinkan pembuatan, penyimpanan, dan pertukaran data manifes secara lebih efisien dan akurat.

2. Electronic Data Interchange (EDI)

Teknologi EDI memungkinkan pertukaran data manifes antar sistem secara otomatis, mengurangi kebutuhan input manual dan meminimalisir kesalahan.

3. Blockchain

Teknologi blockchain mulai dieksplorasi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam pengelolaan data manifes.

4. Artificial Intelligence (AI)

AI dapat digunakan untuk analisis data manifes, membantu dalam deteksi anomali dan penilaian risiko.

5. Internet of Things (IoT)

Perangkat IoT dapat diintegrasikan dengan sistem manifes untuk memberikan data real-time mengenai lokasi dan kondisi muatan.

Tantangan dalam Pengelolaan Manifes

Meskipun memiliki peran penting, pengelolaan manifes juga menghadapi berbagai tantangan:

1. Keakuratan Data

Memastikan keakuratan dan kelengkapan data manifes tetap menjadi tantangan utama, mengingat kompleksitas dan volume data yang harus dikelola.

2. Keamanan Informasi

Manifes seringkali berisi informasi sensitif, sehingga menjaga keamanan data menjadi aspek krusial.

3. Standardisasi

Perbedaan standar dan format antar negara atau antar moda transportasi dapat menimbulkan kesulitan dalam pertukaran dan pengolahan data.

4. Ketepatan Waktu

Penyerahan manifes tepat waktu sesuai regulasi yang berlaku seringkali menjadi tantangan, terutama dalam situasi perubahan jadwal mendadak.

5. Integrasi Sistem

Mengintegrasikan sistem manifes dengan berbagai sistem lain dalam rantai logistik dapat menjadi kompleks dan membutuhkan investasi signifikan.

FAQ Seputar Manifes

1. Apa perbedaan antara Inward Manifest dan Outward Manifest?

Inward Manifest adalah daftar muatan yang digunakan saat sarana pengangkut memasuki suatu wilayah pabean, sementara Outward Manifest digunakan saat sarana pengangkut akan meninggalkan wilayah pabean.

2. Siapa yang bertanggung jawab membuat manifes?

Tanggung jawab pembuatan manifes umumnya berada pada pihak pengangkut atau agen yang ditunjuk.

3. Berapa lama manifes harus disimpan?

Periode penyimpanan manifes dapat bervariasi tergantung regulasi yang berlaku, namun umumnya minimal 5 tahun.

4. Apakah manifes dapat diubah setelah diserahkan?

Perubahan manifes setelah penyerahan mungkin dilakukan dengan prosedur tertentu dan persetujuan dari pihak berwenang.

5. Apa konsekuensi jika terdapat kesalahan dalam manifes?

Kesalahan dalam manifes dapat mengakibatkan sanksi administratif, denda, atau bahkan tuntutan hukum tergantung pada jenis dan tingkat kesalahannya.

Kesimpulan

Manifes merupakan dokumen vital dalam industri transportasi dan logistik yang memiliki peran multifaset. Dari fungsinya sebagai alat dokumentasi hingga perannya dalam memfasilitasi proses kepabeanan dan manajemen logistik, manifes menjadi komponen kunci dalam memastikan kelancaran dan kepatuhan dalam rantai pasok global.

Pemahaman mendalam tentang arti manifes, jenis-jenisnya, serta berbagai aspek terkait pengelolaannya sangat penting bagi para pelaku industri. Dengan perkembangan teknologi dan perubahan regulasi yang terus terjadi, pengelolaan manifes akan terus mengalami evolusi. Namun, prinsip dasarnya sebagai dokumen yang memberikan gambaran jelas dan terperinci mengenai muatan yang diangkut akan tetap relevan.

Dalam era perdagangan global yang semakin kompleks, peran manifes sebagai instrumen kontrol dan fasilitasi akan semakin krusial. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan manifes harus terus menjadi prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan dalam industri transportasi dan logistik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya