Batas Bayar Zakat Fitrah: Panduan Lengkap Waktu dan Ketentuannya

Pelajari batas bayar zakat fitrah, waktu terbaik membayar, serta ketentuan penting lainnya. Panduan lengkap menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan benar.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi Diperbarui 05 Mar 2025, 15:40 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 15:40 WIB
batas bayar zakat fitrah
batas bayar zakat fitrah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk membersihkan diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun, banyak yang masih bingung mengenai batas waktu pembayaran zakat fitrah yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang batas bayar zakat fitrah, waktu-waktu pembayaran, serta berbagai ketentuan penting lainnya terkait zakat fitrah.

Promosi 1

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun hamba sahaya. Zakat ini dikeluarkan pada bulan Ramadhan sebelum menunaikan shalat Idul Fitri sebagai penyempurna ibadah puasa.

Secara bahasa, "fitrah" berarti suci atau kembali ke fitrah (kesucian). Jadi, zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia selama bulan Ramadhan. Selain itu, zakat fitrah juga bertujuan untuk membantu kaum fakir miskin agar dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.

Dalil kewajiban zakat fitrah terdapat dalam hadits Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah (berbuka) bulan Ramadhan sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu-Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Para ulama membagi waktu pembayaran zakat fitrah menjadi beberapa kategori berdasarkan keutamaannya:

1. Waktu Mubah (Diperbolehkan)

Waktu mubah untuk membayar zakat fitrah dimulai dari awal bulan Ramadhan hingga akhir bulan Ramadhan. Pada periode ini, seseorang diperbolehkan membayar zakat fitrahnya meskipun belum masuk waktu yang lebih utama. Namun, perlu diingat bahwa membayar zakat fitrah sebelum masuk bulan Ramadhan tidak diperbolehkan dan dianggap sebagai sedekah biasa.

2. Waktu Wajib

Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika seseorang mendapati sebagian dari bulan Ramadhan dan sebagian dari bulan Syawal. Dengan kata lain, kewajiban ini dimulai saat matahari terbenam pada malam terakhir bulan Ramadhan (malam takbiran). Pada saat inilah seseorang wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.

3. Waktu Sunnah (Dianjurkan)

Waktu yang paling utama dan dianjurkan untuk membayar zakat fitrah adalah pada pagi hari raya Idul Fitri sebelum melaksanakan shalat Id. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar zakat fitrah ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk shalat (Idul Fitri)." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Waktu Makruh

Membayar zakat fitrah setelah shalat Idul Fitri hingga terbenamnya matahari pada hari raya (1 Syawal) dianggap makruh (tidak disukai). Meskipun masih sah, namun pelakunya telah melewatkan waktu utama pembayaran zakat fitrah.

5. Waktu Haram

Menunda pembayaran zakat fitrah hingga setelah terbenamnya matahari pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal) hukumnya haram. Jika seseorang membayar zakat fitrah setelah waktu ini, maka zakatnya tidak dianggap sebagai zakat fitrah melainkan hanya sebagai sedekah biasa.

Batas Akhir Pembayaran Zakat Fitrah

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa batas akhir pembayaran zakat fitrah yang masih dianggap sah adalah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat (Id), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat (Id), maka itu hanyalah sedekah di antara berbagai sedekah." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memastikan bahwa zakat fitrahnya telah dibayarkan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Jika seseorang terlambat membayar zakat fitrah tanpa adanya uzur (alasan yang dibenarkan syariat), maka ia telah berdosa karena menunda kewajiban yang seharusnya ditunaikan tepat waktu.

Hikmah di Balik Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dari ketentuan waktu pembayaran zakat fitrah:

  1. Memberikan kesempatan bagi muzakki (pembayar zakat) untuk menunaikan kewajibannya sesuai kemampuan dan kondisinya masing-masing.
  2. Memastikan bahwa kaum fakir miskin dapat menerima zakat fitrah sebelum hari raya, sehingga mereka juga dapat merasakan kebahagiaan di hari yang fitri.
  3. Mendorong umat Islam untuk segera menunaikan kewajiban dan tidak menunda-nunda dalam beramal shalih.
  4. Melatih kedisiplinan dan kepedulian sosial dalam diri setiap muslim.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Zakat fitrah diwajibkan atas setiap muslim dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Beragama Islam
  2. Masih hidup ketika matahari terbenam pada malam Idul Fitri
  3. Memiliki kelebihan makanan pokok untuk dirinya dan keluarganya pada malam dan hari raya Idul Fitri

Kewajiban ini berlaku untuk semua kalangan, termasuk:

  1. Laki-laki dan perempuan
  2. Anak-anak dan dewasa
  3. Orang merdeka maupun budak
  4. Kaya maupun miskin (selama memiliki kelebihan makanan)

Seorang kepala keluarga juga berkewajiban membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, seperti istri, anak-anak, dan pembantu rumah tangga (jika ada).

Besaran dan Jenis Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' makanan pokok. Satu sha' setara dengan kurang lebih 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Jenis makanan yang dikeluarkan sebagai zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut, seperti beras, gandum, jagung, atau kurma.

Dalam konteks Indonesia, umumnya zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk beras. Namun, beberapa ulama kontemporer membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga beras tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan distribusi dan pemanfaatan zakat oleh para mustahik (penerima zakat).

Niat Zakat Fitrah

Seperti ibadah lainnya, membayar zakat fitrah juga harus disertai dengan niat. Niat ini dapat diucapkan dalam hati atau dilafazkan saat menyerahkan zakat. Berikut adalah contoh lafaz niat zakat fitrah:

"Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhon lillaahi ta'aala"

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala"

Jika membayarkan zakat fitrah untuk anggota keluarga, niatnya dapat disesuaikan, misalnya:

"Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an (nama orang yang dizakati) fardhon lillaahi ta'aala"

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta'ala"

Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah disalurkan kepada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerimanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60:

  1. Fakir: orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhannya
  2. Miskin: orang yang memiliki harta atau pekerjaan namun belum mencukupi kebutuhan pokoknya
  3. Amil zakat: orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
  4. Muallaf: orang yang baru masuk Islam atau yang hatinya perlu dikuatkan dalam Islam
  5. Riqab: untuk memerdekakan budak
  6. Gharimin: orang yang terlilit hutang untuk keperluan yang halal dan tidak mampu membayarnya
  7. Fi sabilillah: orang yang berjuang di jalan Allah
  8. Ibnu sabil: musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanannya

Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa zakat fitrah lebih diutamakan untuk diberikan kepada golongan fakir dan miskin, mengingat tujuan utamanya adalah memberi makan kepada mereka di hari raya.

Keutamaan Membayar Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah memiliki berbagai keutamaan dan manfaat, di antaranya:

  1. Menyucikan jiwa pembayar zakat dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta
  2. Membersihkan puasa dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia selama Ramadhan
  3. Membantu kaum fakir miskin agar dapat merasakan kebahagiaan di hari raya
  4. Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan
  5. Mempererat hubungan sosial antar sesama muslim
  6. Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT

Cara Membayar Zakat Fitrah

Berikut adalah langkah-langkah untuk membayar zakat fitrah:

  1. Tentukan jumlah anggota keluarga yang akan dibayarkan zakat fitrahnya
  2. Hitung total zakat fitrah yang harus dikeluarkan (jumlah anggota keluarga x 2,5 kg beras atau nilai uang yang setara)
  3. Siapkan beras atau uang sesuai perhitungan
  4. Niatkan dalam hati untuk membayar zakat fitrah
  5. Serahkan zakat fitrah kepada amil zakat di masjid, lembaga zakat resmi, atau langsung kepada mustahik yang berhak menerimanya
  6. Pastikan untuk membayar sebelum batas waktu yang ditentukan (sebelum shalat Idul Fitri)

Di era digital saat ini, banyak lembaga zakat yang menyediakan layanan pembayaran zakat fitrah secara online. Hal ini dapat memudahkan muzakki untuk menunaikan kewajibannya tanpa harus keluar rumah.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Bayar Zakat Fitrah

Meskipun mayoritas ulama sepakat bahwa batas akhir pembayaran zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan mazhab fiqih:

  1. Mazhab Hanafi: Membolehkan pembayaran zakat fitrah sejak awal Ramadhan hingga akhir umur seseorang. Namun tetap menganjurkan untuk membayar sebelum shalat Id.
  2. Mazhab Maliki: Membolehkan pembayaran zakat fitrah mulai dari awal Ramadhan, namun wajib dibayarkan sebelum terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadhan.
  3. Mazhab Syafi'i: Membagi waktu pembayaran menjadi waktu jawaz (boleh) yaitu dari awal Ramadhan, waktu wajib yaitu saat terbenamnya matahari di akhir Ramadhan, dan waktu afdhal (utama) yaitu pagi hari raya sebelum shalat Id.
  4. Mazhab Hanbali: Membolehkan pembayaran zakat fitrah satu atau dua hari sebelum hari raya, dan wajib dibayarkan sebelum shalat Id.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat, semua mazhab sepakat bahwa membayar zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri adalah yang paling utama dan dianjurkan.

Konsekuensi Terlambat Membayar Zakat Fitrah

Jika seseorang terlambat membayar zakat fitrah tanpa adanya uzur syar'i (alasan yang dibenarkan oleh syariat), maka terdapat beberapa konsekuensi:

  1. Berdosa karena menunda kewajiban yang seharusnya ditunaikan tepat waktu
  2. Zakat yang dibayarkan setelah shalat Id tidak lagi dihitung sebagai zakat fitrah, melainkan hanya sebagai sedekah biasa
  3. Kehilangan keutamaan dan pahala khusus dari zakat fitrah
  4. Tidak membantu kaum fakir miskin tepat pada waktunya, sehingga mereka tidak dapat merasakan kebahagiaan di hari raya

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memperhatikan batas waktu pembayaran zakat fitrah dan berusaha menunaikannya sebelum waktu yang ditentukan.

Tips Agar Tidak Terlambat Membayar Zakat Fitrah

Berikut beberapa tips agar tidak terlambat dalam membayar zakat fitrah:

  1. Rencanakan pembayaran zakat fitrah sejak awal Ramadhan
  2. Siapkan dana atau beras untuk zakat fitrah jauh-jauh hari
  3. Manfaatkan layanan pembayaran zakat online yang tersedia 24 jam
  4. Ingatkan anggota keluarga atau teman untuk membayar zakat fitrah tepat waktu
  5. Jika memungkinkan, bayar zakat fitrah di awal waktu yang dianjurkan (sebelum hari raya)
  6. Catat jadwal pembayaran zakat fitrah dalam kalender atau pengingat di ponsel

Pertanyaan Umum Seputar Batas Bayar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait batas bayar zakat fitrah:

1. Apakah boleh membayar zakat fitrah sebelum Ramadhan?

Tidak diperbolehkan membayar zakat fitrah sebelum masuk bulan Ramadhan. Jika dilakukan, maka hanya dihitung sebagai sedekah biasa.

2. Bagaimana jika lupa membayar zakat fitrah sebelum shalat Id?

Jika lupa, maka tetap wajib dibayarkan meskipun telah melewati waktu utama. Namun, statusnya berubah menjadi hutang yang harus segera ditunaikan.

3. Apakah zakat fitrah boleh dicicil?

Sebaiknya zakat fitrah dibayarkan sekaligus. Namun, jika terpaksa, beberapa ulama membolehkan untuk mencicilnya selama masih dalam bulan Ramadhan.

4. Bolehkah membayar zakat fitrah dengan uang?

Mayoritas ulama kontemporer membolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang yang nilainya setara dengan harga beras yang seharusnya dikeluarkan.

5. Apakah anak yang baru lahir wajib membayar zakat fitrah?

Ya, anak yang lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan wajib dikeluarkan zakat fitrahnya oleh orang tuanya.

Kesimpulan

Memahami batas bayar zakat fitrah sangatlah penting bagi setiap muslim. Waktu yang paling utama untuk membayar zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri, meskipun diperbolehkan membayarnya sejak awal Ramadhan. Membayar zakat fitrah tepat waktu tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membantu sesama muslim yang membutuhkan agar dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.

Dengan mengetahui ketentuan dan hikmah di balik waktu pembayaran zakat fitrah, diharapkan setiap muslim dapat menunaikan kewajibannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Mari kita jadikan momentum Ramadhan dan Idul Fitri sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian sosial dan memperkuat persaudaraan sesama umat Islam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya