Liputan6.com, Washington D.C.: Perokok yang berniat berhenti barangkali telah mencoba berbagai upaya menghentikan kebiasaan buruk ini. Kesulitan itu sulit ditanggalkan karena nikotin yang terkandung dalam rokok adalah zat adiktif. Padahal, merokok dapat menyebabkan seseorang mengidap kanker paru-paru. Langkah pencegahan penyakit ini tentu saja tak bisa ditawar: berhenti merokok, sesuai anjuran pakar kesehatan.
Berbagai upaya menghentikan kebiasaan merokok ditawarkan di pasaran Amerika Serikat, termasuk Washington D.C., dengan konsep pengganti nikotin dalam jumlah terbatas. Mulai dari permen nikotin, alat hisap hidung hingga plester nikotin. Metode lain adalah dengan akupunktur dan penggunaan obat antidepresi semacam zyban. Ada pula cara alternatif semacam hipnotis dan mengikuti terapi kelompok. Di samping itu, selain inisiatif si perokok sendiri, itikad untuk berhenti juga dapat dibantu oleh dukungan moral dari keluarga, teman atau orang terdekat serta dokter.
Soalnya, berhenti merokok kapan pun diyakini langsung memberikan keuntungan kesehatan pada pelaku. Setelah berhenti merokok selama 15 tahun, mantan perokok dapat menghindari risiko kesehatan yang terkait dengan aktivitas menghirup asap ini hingga 90 persen.(MAK/Uri)
Berbagai upaya menghentikan kebiasaan merokok ditawarkan di pasaran Amerika Serikat, termasuk Washington D.C., dengan konsep pengganti nikotin dalam jumlah terbatas. Mulai dari permen nikotin, alat hisap hidung hingga plester nikotin. Metode lain adalah dengan akupunktur dan penggunaan obat antidepresi semacam zyban. Ada pula cara alternatif semacam hipnotis dan mengikuti terapi kelompok. Di samping itu, selain inisiatif si perokok sendiri, itikad untuk berhenti juga dapat dibantu oleh dukungan moral dari keluarga, teman atau orang terdekat serta dokter.
Soalnya, berhenti merokok kapan pun diyakini langsung memberikan keuntungan kesehatan pada pelaku. Setelah berhenti merokok selama 15 tahun, mantan perokok dapat menghindari risiko kesehatan yang terkait dengan aktivitas menghirup asap ini hingga 90 persen.(MAK/Uri)