15 Kasus Virus Mers Baru di Pekan Kedua April

Arab Saudi melaporkan 15 kasus baru mers corona virus pada bulan April, sedikitnya 2 diantara korban-nya meninggal dunia.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 14 Apr 2014, 17:29 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2014, 17:29 WIB
Wabah Mers
Jumat lalu Rumah Sakit King Fat di Jeddah Arab Saudi sempat di karantina menyusul lonjakan kasus Mers.

Liputan6.com, Arab Saudi - Jumat lalu Rumah Sakit King Fahd di Jeddah, Arab Aaudi, sempat dikarantina menyusul lonjakan kasus mers. Tak boleh ada orang masuk atau keluar, sementara dilakukan upaya disinfektan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (14/4/2014), Arab Saudi melaporkan 15 kasus baru mers corona virus pada bulan April ini. Sedikitnya 2 diantara korban-nya meninggal dunia.

Di Uni Emirat Arab, juga diketahui ada 6 kasus mers yang melanda tim paramedis, 1 diantaranya meninggal. Virus ini diketahui melemahkan korban dalam waktu singkat.

Awalnya korban diduga batuk pilek, lalu saat dibawa ke rumah sakit dinyatakan bronkitis (peradangan cabang tenggorokan) dan pneumonia (radang paru-paru). Di hari ke-2 ginjal korban terserang dan korban dinyatakan meninggal di hari ke-3.

Gejala mers corona virus antara lain batuk, demam dan gangguan pernapasan. Lancet Medical Journal menyebut penderita atau suspect mers harus dikarantina setidaknya 12 hari.

Tingkat angka kematian karena virus mers tercatat 50 persen, sementara pada virus sars 8 persen.

Virus mers diketahui pertama kali di tahun 2012 lalu. Sejak itu tercatat sudah 228 orang terkena virus ini, 92 orang diantaranya meninggal.

Korban bukan hanya berada di Arab Saudi dan kawasan timur tengah, melainkan juga sampai Italia, Inggris dan Prancis. Namun semua korban di luar Timur Tengah diketahui pernah bepergian ke kawasan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya