Liputan6.com, Wales - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, perjuangan untuk menghancurkan pejuang kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Timur Tengah bisa menghabiskan waktu selama 3 tahun.
"Kita harus menyerang mereka dengan cara yang mencegah mereka mengambil alih wilayah dan untuk memperkuat pasukan keamanan Irak dengan pasukan kita sendiri," kata Kerry seperti dikutip The Independent, Sabtu (6/9/2014).
Namun, Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak untuk menempatkan skala waktu pada operasi tersebut, tetapi mengatakan dunia sedang menghadapi perjuangan terhadap ideologi ekstremis.
"Saya tidak ingin menempatkan skala waktu itu, tapi saya telah mengatakan berkali-kali ini adalah perjuangan generasi," ujarnya.
Pemerintah Inggris yang diwakili Menteri Luar Negeri Philip Hammond memang telah menyatakan komitmennya mendukung prinsip NATO bergabung mengatasi ancaman jihad tersebut.
Tapi mereka menolak saran dari negara-negara Barat yang ingin bertindak sendiri-sendiri di Timur Tengah karena bisa membangkitkan kenangan akan perang Irak pada tahun 2003. Karena itu Inggris bersikeras harus ada dukungan regional yang kuat untuk tindakan terhadap ISIS.
Sementara itu, meskipun Gedung Putih belum secara resmi meminta negara lain untuk mendukung bergabung dalam serangan yang dipimpin AS pada posisi ISIS, jalan menuju aksi militer bersama itu mulai muncul pada KTT NATO di South Wales.
Para pemimpin NATO sedang mengatur pembentukan pemerintahan yang stabil non-sektarian di Baghdad. Selain itu, NATO juga yakin bisa mulai memasok peralatan militer ke Baghdad serta senjata ke pasukan Kurdi.
AS juga tengah merancang sebuah "koalisi inti" untuk menghadapi kekuatan ISIS. Inggris adalah salah satu di antara 10 negara yang berjanji mendedikasikan diri untuk mengerahkan pengaruh politik, tekanan ekonomi dan kekuatan militer untuk mengusir ISIS.
Pada pertemuan puncak NATO ini, Presiden AS Barack Obama mengatakan 28 anggota NATO sepakat tentang perlunya tindakan segera terhadap ISIS yang dikecamnya sebagai "organisasi biadab" yang harus dilenyapkan.
"Kami akan mencapai tujuan kami. Kita akan menurunkan dan akhirnya mengalahkan ISIS dengan cara yang sama dengan Al Qaeda," katanya pada konferensi pers di South Wales.
AS Galang Dukungan Anggota NATO untuk Lenyapkan ISIS
Pemerintah Inggris telah menyatakan komitmennya mendukung prinsip NATO bergabung mengatasi ancaman jihad tersebut.
Diperbarui 06 Sep 2014, 09:57 WIBDiterbitkan 06 Sep 2014, 09:57 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
Berita Terbaru
Anak Bunuh Ibu Kandung di OKU Timur Mengaku Pistolnya Terjatuh dan Tertembak ke Korban
Mendadak Gantikan Gregoria Mariska di Piala Sudirman 2025, Ester Nurumi Siap Tempur
4 Orang Tewas dan 561 Terluka Akibat Ledakan Hebat di Pelabuhan Iran
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Iran, 4 Orang Dikabarkan Meninggal
Ekspor Banyuwangi Tembus 196 Juta Dolar AS, Jangkau 80 Negara
Cyrus Margono Tegaskan Bukan Naturalisasi, Sabar Menunggu Panggilan Timnas Indonesia
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Trek Joging di Tiga Taman Sekitar Gedung ASEAN
Mitos atau Fakta? Minum Air Dingin Saat Menstruasi Bisa Bikin Darah Membeku
Joe Biden Zodiac Sign: Exploring the Astrology of the 46th US President
LavAni Lolos ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Usai Hancurkan Bank SumselBabel
Trump dan Zelenskyy Diskusikan Perang Ukraina di Tengah Pemakaman Paus Fransiskus
Ditemukan Terbungkus Karung, Pria Asal Lampung Tewas Mengenaskan di Tangerang