Liputan6.com, Paris - Pada pandangan pertama, foto itu tak terlihat istimewa. Potret hitam putih dari sebuah kota di masa lalu yang sepi, nyaris kosong, dan terasa aneh, dengan jejak goresan dari proses fotografi yang primitif.
Namun, foto yang diambil di Paris, Prancis pada 1838, 176 tahun lalu itu diyakini sebagai salah satu foto tertua di dunia -- yang selamat -- yang menampilkan figur manusia.
Baca Juga
Di mana sosok manusianya? Lihat ke pojok kiri, di sana ada seorang pria yang mengangkat satu kakinya, sepertinya ia sedang menyemir sepatunya. Tukang semir juga ada di sana, meski keberadannya sulit diidentifikasi.
Advertisement
Foto itu sudah menyebar di dunia maya sebelumnya, namun baru menyita perhatian besar setelah situs berita Mashable mempublikasikan versinya dalam ukuran besar, sehalaman penuh, bekerja sama dengan Retronaut -- situs yang menyimpan dokumen foto-foto dari masa lalu.
Foto tersebut diyakini diambil oleh Louis Daguerre, fotografer Prancis terkenal yang menjadi pionir teknik daguerreotype -- tipe foto awal yang dibuat pada permukaan lempeng perak atau lempeng tembaga yang dilapisi perak.
Menurut Amanda Uren dari Retronaut, waktu paparan dalam gambar tersebut sekitar 7 menit. Jalanan terlihat sepi, sebab, sementara 2 orang -- pria dan tukang sol sepatu -- relatif statis, pejalan kaki lainnya juga pengendara kereta terlalu cepat untuk tertangkap piringan perak.
Ingat, di masa lalu belum ada kamera canggih yang bisa menangkap gambar secara real-time.
"Pemandangan dalam foto tersebut adalah Boulevard du Temple, yang kini menjadi area modis yang penuh toko-toko, kafe, juga teater," demikian Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (7/11/2014).
Citra 2 orang di tepian jalan adalah figur manusia yang paling bisa dikenali dalam foto, meski Uren mengatakan, penelitian detil juga mengungkap kemungkinan penampakan orang lain di bangku taman atau jendela gedung-gedung di latar depan.
Meski menjadi salah satu yang pertama menampilkan figur manusia, foto itu bukan yang pertama -- yang selamat dari roda zaman yang terus bergerak. Masih ada foto yang diambil Joseph Nicephore Niepce, salah satu rekan Daguerre. Ia menggunakan kamera kasar untuk mengambil gambar pemandangan dari sebuah jendela di pemukiman di Paris pada 1828 dan 1827.
Kini, ketika hampir setiap orang punya kamera yang menyatu dalam ponselnya, dan lebih dari 350 juta foto diunggah ke Facebook setiap harinya, prestasi Daguerre terasa kuno. Namun, seandainya ia hidup pada tahun 2014 ini, sang fotografer mungkin bakalan 'selfie'. (Tnt)